Hiruk-pikuk manusia di dalam aula megah mengisi perjamuan. Gelas berdenting, wine mahal yang dituangkan oleh para pelayan, keik dengan krim yang diimpor mahal dijajarkan di atas meja sajian sebagai hidangan ringan untuk disajikan. Musik rendah yang keluar dari nada violin di sudut ruangan mengalunkan langkah setiap aristokrat yang berkumpul menjadi beberapa kelompok untuk santai dalam berbincang. Harum wangi ruangan, pakaian mahal, gaun yang memamerkan mutiara dan perhiasan langka, abanico* yang terselip di setiap tangan para wanita dan nona muda yang datang untuk menyapa, kemudian tokoh utama perjamuan ini—Duchess Crystalline Demetria yang duduk anggun di sebuah kursi sofa memanjang.
Beberapa wanita bangsawan seusianya datang untuk menyapa dengan putri mereka yang tersenyum malu-malu—memperkenalkan diri, dan diberkati oleh tangan hangat dan senyum anggun seorang bintang pergaulan atas. Berikutnya, mereka berkumpul sembari memberi sebuah kata selamat atas janin yang tengah dikandung di dalam rahimnya. Kemudian, dalam sekejap, perkumpulan itu berubah menjadi lebih santai—berbincang ringan mengenai permasalahan para nyonya bangsawan dan menyampaikan ketulusan atas kandungan yang telah datang.
Mengabaikan setiap sudut ruangan yang hanya dipenuhi oleh jejak-jejak tamu dan aristokrat yang diundang ke kediaman Demetria untuk perayaan kehamilan ibunya, Cadfael hanya mengawasi di sudut ruangan beberapa menit setelah dia memasuki aula kediaman Demetria. Rambutnya disingkap, sehingga bola mata merahnya yang identik oleh Duke Keegan terlihat begitu jelas. Setelan pakaian itu dirancang dengan sedemikian rupa, mencolokkan warna putih gading dengan corak keemasan yang dilapisi oleh cape* berwarna biru tua.
Pesta itu tidak besar, akan tetapi diselenggarakan secara mewah oleh Duke Keegan sebagai suka cita terhadap kebahagiaannya atas kehamilan istrinya. Dia menunjukkan niat ketulusannya pada Cadfael satu bulan sebelumnya untuk membantu ibunya di saat-saat dia sibuk bekerja. Karena keadaan Duchess Demetria terkadang mengalami masa-masa sulit. Dan selama persiapan perjamuan itu, dia bahkan yakin rumor Demetria menyambut seorang anak singa telah sampai ke setiap sudut wilayah di Eurigent.
Dan, karenanya Cadfael hampir sibuk setiap hari.
Jadi, saat dia hanya bersandar di sudut pilar sembari mengawasi layaknya seorang kesatria, pada akhirnya sorotnya hanya bermuara pada sosok nona muda yang berdiri berkejauhan di hadapannya. Rambutnya yang panjang itu menjuntai dan bergelombang di bagian bawahnya, menutupi bagian bahu dan sebagian tulang selangkanya yang terekspos lebar. Mata birunya tampak berkerut, dan bibirnya dengan anggun bergerak untuk mengeluarkan kata. Gaun yang melekat di tubuhnya senada dengan matanya, biru malam yang pekat dengan corak keemasan serta renda putih di bagian dalamnya, dan kalung dengan permata safir—yang Cadfael kirimkan pada Lareina atas nama ibunya.
Cantik. Dia perempuan paling cantik di malam ini.
Begitu manik kemerahannya tidak melepas pandang sama sekali, dia malah bisa menemukan manik biru yang cantik itu, membalas tatapannya yang menjelma menatapnya dari kejauhan. Singgungan sorot keduanya mengakibatkan Cadfael tidak bisa mengelak dan hanya mematung tidak bergerak. Tatapannya tidak goyah, walaupun jantungnya kini berdetak tidak tenang dan rasanya dialiri seribu kupu-kupu di dalam perutnya. Perlahan, ada rasa panas di ujung telinganya seolah terbakar.
Begitu pula, dia berpikir manik kebiruan itu akan segera mengalihkan pandangan. Akan tetapi, ada sebuah lengkungan khas yang biasa ditunjukkannya pada Cadfael. Sebuah senyuman yang sering Lareina Ovrin pamerkan di pergaulan sosial. Senyum yang membentengi dirinya yang rapuh dengan orang lain agar terlihat begitu tegar dan kuat. Dan dia, kemudian menundukkan sedikit tubuhnya, menyapa dari kejauhan—hingga Cadfael merasa terkesiap karenanya.
Walau terasa formal, Cadfael Demetria merasa bahwa itu adalah ketulusan yang Lareina Ovrin berikan untuknya.
"Apa yang kamu lakukan, melihat seorang nona dengan tatapan seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Demetria : Sail Into You [Chenle]
Fanfic[featuring chenle ft. renjun] Lareina Ovrin merupakan putri satu-satunya Keluarga Ovrin yang harus melakukan pernikahan politik dengan pewaris tunggal Keluarga Demetria, Cadfael Demetria. Dua tahun sebelum pernikahan mereka dilaksanakan, mereka bert...