Twelve

413 48 7
                                    

***

Louis dengan cepat melangkahkan kakinya menuruni anak tangga. Dengan hoddie putih miliknya dan dipadukan dengan celana denim hitam miliknya serta sepatu nike berwarna putih yang melekat di kakinya. Tak lupa juga dengan jam tangan kesayangannya yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"P'louis?"

Louis menghentikan langkahnya dan melihat kearah phuwin yang baru saja keluar dari ruang tengah.

"Phuwin."

"P'louis mau kemana? Kok pagi pagi udah rapi kayak gini?" Tanya phuwin dan menatap louis dengan tatapan ingin taunya.

"Mau pergi sama p'joong sama p'dunk juga." Jawab louis dengan senyum cerahnya.

Phuwin mengangguk anggukan kepalanya.

"Hari ini, kamu nggak pergi kemana mana?"

"Oh, nanti agak siangan sih, phi. P'neo ngajak aku makan ice cream."

Louis kira, hati louis sudah biasa saja ketika mendengar neo mengajak phuwin untuk jalan jalan. Ternyata salah. Hatinya masih terasa sangat sakit.

"Yaudah, aku jalan dulu ya. Titip salam buat mama sama papa." Pamit louis dan membuat phuwin menganggukan kepalanya.

Louis melangkahkan kakinya meninggalkan phuwin dan berjalan menuju kearah mobil Audi A6 hitam milik joong yang berada di depan rumahnya. Louis langsung masuk ke kursi penumpang belakang dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

"Udah? Ada yang ketinggalan nggak?" Tanya joong dan melihat kearah louis yang menggelengkan kepalanya pelan.

Joong tersenyum dan melihat kearah dunk yang ikut tersenyum. Perlahan, mobil Audi A6 hitam itu berjalan meninggalkan pekarangan rumah mewah milik keluarga Teeraphosukarn. Selama di perjalanan, louis benar benar mencoba untuk terlihat baik baik saja. Ia tidak mau joong ataupun dunk khawatir melihat dirinya yang merasa sedih karena neo mengajak phuwin untuk makan ice cream.

"Mau beli sarapan dulu atau nggak usah?" Tanya joong dan membuat dunk melihat kearah louis yang tersenyum.

"Louis mau makan bubur. Kita sarapan bubur dulu ya, phi."

Joong dan juga dunk tertawa gemas melihat louis yang manja dengannya.

"Iya. Kita makan bubur dulu habis itu kita jalan jalan keliling kota Bangkok sambil lihat pesawat yang lewat diatas."

Dunk hanya menggeleng gelengkan kepalanya. Joong menghentikan mobilnya di salah satu kedai yang menjual bubur ayam.

"Yeayyy, makan bubur. Udah lama aku nggak makan bubur." Ucap louis dan segera membuka pintu mobil joong,

Joong dan juga dunk lagi lagi hanya terkekeh geli serta menggelengkan kepalanya. Mereka berdua turun dari mobil dan mengikuti louis yang sudah masuk ke dalam kedai bubur ayam. Mereka bertiga memesan bubur ayam dan juga teh hangat.

***

"Phuwin?"

Phuwin menolehkan kepalanya dan melihat kearah mook yang baru saja pulang dari lari pagi bersama luke.

"Louis kemana? Belum bangun ya?" Tanya mook setelah mendudukan dirinya di sebelah phuwin.

"Udah kok, ma. Udah daritadi bangunnya. Malah sekarang udah nggak ada di rumah. Udah pergi sama p'joong sama temennya p'joong juga." Jawab phuwin dan kembali memasukan makanan ringan ke dalam mulutnya.

"Phuwin mau kemana hari ini?"

Phuwin menolehkan kepalanya dan melihat kearah mook yang menatapnya lembut.

Love In Silence (Neolouis) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang