12. Kisah Kentang

46 5 0
                                    

Lihatlah dirimu, wahai kentang
Tidakkah senyummu begitu palsu
Apa yang membuatmu begitu lesu
Atau adakah hati yang ingin dijamu

Kau tidak baik-baik saja, wahai kentang
Tersenyum memang keahlianmu
Sesakit apapun perasaan itu
Kau tetap bersembunyi di balik kayu

Pergi...
Kupastikan dia yang 'kan mengisi
Tak peduli nisan yang kau tangisi
Atau berapa banyak hati yang tlah terkunci

Kembali...
Namun terlambat untuk berharap lagi
Teruntuk orang yang paling kucintai
Si kentang yang baik hati

———

Trash PoemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang