Lihatlah dirimu, wahai kentang
Tidakkah senyummu begitu palsu
Apa yang membuatmu begitu lesu
Atau adakah hati yang ingin dijamuKau tidak baik-baik saja, wahai kentang
Tersenyum memang keahlianmu
Sesakit apapun perasaan itu
Kau tetap bersembunyi di balik kayuPergi...
Kupastikan dia yang 'kan mengisi
Tak peduli nisan yang kau tangisi
Atau berapa banyak hati yang tlah terkunciKembali...
Namun terlambat untuk berharap lagi
Teruntuk orang yang paling kucintai
Si kentang yang baik hati———
KAMU SEDANG MEMBACA
Trash Poem
PoetryJangan dibaca. #3 >>> poet [25-02-2023] #13 >>> poetry [25-02-2023] © dindatwou - 2021