Tepuk tangan bagai hadiah yang patut diberikan
Acungan jempol arti sangat takjub akan kejadian tak terelakkan
Sangat ganas bak buaya tengah melawan macan
Lembar kisahnya bukan lagi putih melainkan gelap keabu-abuanTeruskan saja sahabat
Akan selalu kupantau bersama datarnya wajah
Menggema dan meluluhlantakkan penduduk bagaikan kilat
Ketahuilah aku si manusia paling pasrahBuat apa air mata
Tak ada yang perlu ditangisi
Diam saja mampu menggantikan sebuah kata
Saat mulut sudah terisolasi dan hati telah mati———
KAMU SEDANG MEMBACA
Trash Poem
PoesíaJangan dibaca. #3 >>> poet [25-02-2023] #13 >>> poetry [25-02-2023] © dindatwou - 2021