~BA 04~

539 48 0
                                    

Keesokkan paginya, Lian terbangun karena harum masakan. Lian terbangun dan melihat Nukuea sedang memasak didapur. Lian terpukau dengan kelakuan Nukuea. Walaupun dia seorang pria namun rumahnya begitu bersih dan diapun bisa memasak.

Nukuea melihat kearah Lian dan melihat Lian sedang menatapnya sambil tersenyum.

"Ah phi sudah bangun? Tunggu sebentar, phi. Kuea hampir selesai." kata Nukuea.

Nukuea pun meneruskan pekerjaannya dan Lian berdiri dan menuju ke kamar mandi. Lian pun mandi dan berganti pakaian.
Setelah selesai dia berjalan ke arah sofa dan duduk menunggu disana.

Nukuea datang dan menata makanan dimeja. Dan menyerahkan sepiring nasi pada Lian.

"Nu, apa ada yang bisa phi kerjakan dirumah ini. Phi ingin sekali membantu Nu." kata Lian.

Nukuea tersenyum dan melihat sekitar. Tapi sepertinya tidak ada yang bisa phi kerjakan.

"Sudah phi istirahat saja sampai Kuea temukan pekerjaan untuk phi." kata Nukuea.

Setelah selesai makan Nukuea pun bersiap untuk pergi berangkat bekerja.

"Phi jika phi bosan ada beberapa buku di kamar Kuea. Phi bisa mengambil dan membacanya." ujar Nukuea.

"Memang tidak apa2 phi masuk ke kamar Nu?"

"Tentu saja boleh phi. Anggap saja rumah ini rumah phi juga. Oh iya Kuea sudah menyiapkan makanan jadi di dapur, jadi phi kalau lapar tinggal ambil." ujar Nukuea.

Lian merasa sangat tidak enak hati pada Nukuea, tp mau bagaimana lagi dia memang membutuhkannya.

"Terima kasih banyak Nu. Bagaimana phi bisa membalas kebaikan Nu?" ucap Lian.

"Sudahlah phi, tidak usah terlalu dipikirkan. Kuea ikhlas melakukan ini dan tidak mengharapkan balasan apapun. Kuea pergi dulu ya phi. Takut Kuea terlambat." dan Nukuea pun pergi.

Lian hanya termenung dan melihat Nukuea berlari.

Ternyata masih ada orang yang baik didunia yang kejam ini,
Dan bagaimana caranya aku membalas kebaikkan dia, pikir Lian.
.

Di tempat kerja Nukuea sibuk seperti biasanya melayani banyak pelanggan. Hingga sore pun tiba dan waktunya menutup restoran itu. Nukuea membersihkan tempat itu. Dan selesailah sudah.

"Kuea temanmu itu, apakah masih membutuhkan pekerjaan?" tanya Max.

"Iya phi masih. Memang ada phi pekerjaan untuknya?"

"Iya kebetulan Poppy keluar dari sini karena istrinya akan melahirkan dan memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya. Jadi ada lowongan pengganti Poppy." ujar Max.

"Baiklah phi. Terima kasih. Akan Kuea beritahu teman Kuea phi."

Nukuea pun ingin segera pulang dan memberitahukan phi Lian tentang ini.
.
.
Setibanya Nukuea dirumah Lian sudah menunggunya.

"Aku pulang" ujar Nukuea.
Aneh rasanya untuk Nukuea namun dia senang ada orang yang menemaninya di rumah.

"Oh, selamat datang, Nu.. Oh iya phi akan siapkan air panas untukmu mandi yah. Kalau hanya memasak air kurasa phi bisa." ucap Lian tersenyum.

Nukuea pun ikut tersenyum.

"Iya phi."

Nukuea pun mandi dan kembali ke dapur untuk memasak makan malam.

"Oh iya phi Kuea punya kabar gembira." ucap Nukuea dari dalam dapur.

"Oh ya apa itu, Nu?" tanya Lian.

Nukuea pun menata makanan di atas meja dan memberikan sepiring nasi pada Lian.

"Ada lowongan pekerjaan untuk phi di tempat Kuea bekerja." ucap Nukuea semangat.

"Oh ya. Syukurlah. Phi malu dengan Nu yang hanya menumpang terus ke Nu."

"Tapi pekerjaan ini berat phi."

"Tidak apa2. Phi akan berusaha semampu phi. Memang apa pekerjaannya, Nu?"
Kata Lian sembari menyantap makanan didepannya.

"Mengangkat barang keperluan restoran dari mobil ke gudang dan jika diperlukan mengambilnya lagi dari gudang ke dapur phi. Apa phi mau?"

"Tidak masalah Nu. Phi mau apapun pekerjaannya." kata Lian tersenyum bahagia.
.
.
.
Keesokan paginya seperti biasa Nukuea memasak untuk dirinya dan Lian setelah itu mereka juga mandi bergantian. Namun yang berbeda kali ini Lian ikut bersama Nukuea ke tempatnya bekerja.

"Ayo phi kita pergi." ucap Nukuea semangat.
Dan Lianpun tersenyum sambil menggangukkan kepalanya.

Mereka keluar rumah dan berjalan. Tapi sesampainya mereka di ujung jalan kecil menuju jalan besar Lian terdiam.

Jantungnya berdegup kencang. Dia sangat ketakutan dengan banyaknya orang berlalu lalang.
Nukuea melihat itu dan Nukuea memegang tangan Lian.

"Ayo phi, tidak apa2. Kuea akan menemani phi. Ada Kuea disini jadi phi jangan takut, na." ucap Nukuea berusaha menenangkan Lian.

Akhirnya Lian pun mengumpulkan keberaniannya dan melangkah maju.

Akhirnya sampailah mereka di tempat kerja.

"Phi Max ini teman yang Kuea ceritakan." ujar Nukuea.

"Oh ok. Wahh kau yakin Kuea dia mau bekerja kasar seperti ini?" tanya Max.

"Dia seperti model atau aktor." ucap Max.

Nukuea tersenyum dan melihat kearah Lian. Sepertinya ucapan phi Max benar juga, pikir Nukuea.

Wajahnya yang tampan dan bersih, badannya yang tegap dan gagah, dan senyumnya yang menawan.

Lian pun tertunduk malu.

"Maaf phi aku mau pekerjaan ini dan aku akan berusaha bekerja dengan baik." ujar Lian.

"Jangan memanggilku phi, sepertinya kita seumuran. Berapa umurmu? Dan siapa namamu?"
Tanya Max.

"Namaku Lian. Dan aku 28 tahun."

"Kau lebih tua 1 tahun dariku. Panggil saja aku Max. Salam kenal."

"Salam kenal juga Max. Dan terima kasih sudah menerimaku disini." ujar Lian dan membungkukkan badannya.

Semenjak hari itu Lian bekerja disana dan dia mengerjakan semua pekerjaannya dengan semangat. Karena dia senang berada disana. Dan akhirnya dia berteman baik dengan Max.





~TBC~





8 0 7

Baby Angel (ZeeNunew) 002Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang