~BA 12~

551 43 0
                                    

Sebulan sudah Lian bekerja dengan  Mark, Lian bekerja sebagai sekretaris dari Mark.
Mark mempunyai 2 orang sekretaris. Lian dan Poppy.

Hari itu Lian berada dikamar arsip didalam ruang kerja Mark, dia ditugaskan untuk menata arsip arsip itu.

Tiba2 Lian mendengar suara pintu kantor Mark terbuka dan derak kaki memasuki kantor Mark.

"Khun Willie sudah datang, bos." ucap Poppy.
Dan dijawab anggukan oleh Mark.

"Silahkan duduk khun Willie." ucap Mark.

DEG... DEG...
Itu nama pamannya. Lian seperti kehilangan fokusnya pada arsip2 didepannya saat mendengar nama itu disebut.

"Terima kasih mau menerimaku khun Mark."

Suara itu, benar, dia mengenali suara orang yang sudah menyiksanya selama bertahun tahun.
Tubuh Lian gemetar hebat. Dia sangat ketakutan. Diapun duduk dekat pintu dan mendengarkan pembicaraan mereka.

"Tidak masalah. Ada perlu apa anda datang kemari khun Willie?" ujar Mark.

"Saya ingin mengajukan kerja sama dengan anda khun Mark. Nama perusahan saya adalah Pentagon." ucap Willie.

DEG..
Itu adalah perusahaan ayahku. Pikir Lian.
Apa yang akan dia lakukan dengan perusahaan itu?

"Saya ingin menawarkan beberapa persen saham dari Pentagon."
Ucap Willie.

Sialan dia akan menjual perusahaan ayah. Batin Lian.

"Saya percaya kalau perusahaan ini akan sukses dari jika anda mau membantu menanam saham di perusahaan ini khun."

"Hmm cukup menarik. Saya tahu betapa menguntungkannya perusahaan anda ini dulu khun. Tp mengapa sekarang bisa mengalami kemunduran?" tanya Mark.

"Saya mengaku salah dalam menjalani perusahaan ini. Namun saya sudah menemukan jalan agar usaha ini kembali bangkit."

"Hmm. Baiklah saya akan pertimbangkan. Tunggu keputusan dari saya. Saya akan menelpon anda." ucap Mark.

Lian yang mendengar itu menangis di dalam kamar itu. Dia tidak menyangka kalau perusahaan yang ayahnya bangun akan mengalami kebangkrutan.

Setelah beberapa saat Willie pun pergi.
Sesaat kemudian Lianpun berlari menemui Mark.

"Maaf bos. Tolong jangan menolong orang itu." ucap Lian setengah berteriak.

Mark terkejut dengan perkataan Lian.

"Ada apa Lian, apa kau kenal dengan Willie?" tanya Mark.

"Iya bos saya kenal." ucap Lian.

"Dari mana kamu kenal dia." tanya Mark lagi.

"Dia adalah paman saya bos. Saya adalah anak dari pemilik asli perusahaan Pentagon." ujar Lian.

"Apa?"

"Apakah anda tahu siapa pemilik perusahaan Pentagon?"

"Ya, saya pikir juga agak aneh dengan kedatangan Willie kesini, aku mau menerima dia karena dia menyebut nama Pentagon. Karena setahuku pemilik Pentagon adalah Jab Panich. Namun mengapa jadi Willie Panich yang datang dan mengaku pemilik dari Pentagon."

"Betul sekali bos. Jab Panich adalah ayah saya. Nama saya sebenarnya adalah Lian Panich." ujar Lian.

Lalu Lian menceritakan semuanya pada Mark.

"Kurang ajar, benar2 manusia yang tidak punya hati. Bagaimana mungkin dia melakukan semua itu pada anak tidak berdosa." teriak Mark kesal.

"Kita tidak bisa membiarkan ini Lian. Dia akan terus memburumu dan pasanganmu. Dan juga perbuatannya itu adalah tindakan kriminal. Kita harus memberinya pelajaran dan memasukkannya ke penjara." ujar Mark lagi.

"Saya pun ingin sekali membalasnya bos, karena saya tidak rela, kekasih saya yang tidak berdosa ikut merasakan penderitaan saya. Tapi apa daya saya bos. Dia mempunyai segalanya dan saya hanya seorang bocah yang tidak punya apa2." ujar Lian.

"Tapi aku punya." jawab Mark dan membuat Lian bingung.

"Aku punya rencana untuk menhancurkan dia dan mengembalikan semua milikmu." ucap Mark.

Akhirnya Mark dan Lian menyusun rencana. Mereka berdiskusi sampai larut malam.

Disisi lain. Nukuea dengan khawatir menunggu Lian. Tidak biasanya Lian belum pulang selarut ini.

'Apakah dia baik2 saja? Apakah dia tertangkap? Apa yang terjadi padanya?' batin Nukuea.
Nukuea terus menerus membuka pintu, keluar, melihat kearah jalan masuk lalu masuk kembali, entah sudah berapa kali dia melakukan hal itu.

Nukuea ingin kerumah orangtuanya dan meminta bantuan ayahnya untuk mencari Lian, namun dia juga takut meninggalkan rumah dan Lian datang mendapati dia tidak ada.

Nukuea hanya berjalan bolak balik dalam rumah itu.

Tepat pukul 11.45 malam Lian tiba di rumah.
Begitu dia masuk Nukuea langsung memukul lengan Lian membuat Lian meringis kesakitan.

"Dari mana saja kamu hia?" ujar Nukuea setengah berteriak.

Lian memandang wajah lelah Nukuea namun sebelum dia menjawab...

"Kamu tahu tidak, betapa khawatirnya Kuea. Bagaimana kalau kamu celaka, bagaimana kalau pamanmu menangkapmu. Dasar brengsek." ujar Nukuea memukul lengan Lian lagi dan menangis.

Lian merasa bersalah pada Nukuea dia tahu betapa Nukuea khawatir padanya terutama tentang kasus pamannya. Lian tahu juga betapa marahnya Nukuea sehingga Nukuea lupa memanggilnya hia.

Lian membiarkan Nukuea memukuli lengannya. Hingga ketika dirasa sudah cukup, Lian memeluk Nukuea.

"Maafkan Hia, Nu."

Nukuea hanya terus menangis. Betapa khawatirnya dia. Dia tahu betapa kejamnya paman Lian.

"Kamu jahat. Kamu membuat Kuea...."

Tiba2 Lian mencium bibir Nukuea.





TBC






7 3 8

Baby Angel (ZeeNunew) 002Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang