|BECAME AN ANTAGONIST'S GIRLFRIEND|
•
•
•
[Happy reading]
Lima hari telah berlalu setelah kejadian Calisa yang menangis sesenggukan di pelukan Nayla, sekarang semua sudah berjalan dengan normal.
Calisa yang semakin dekat dengan nya juga dua sahabat nya, bahkan mereka pernah menginap berempat.
Sahabat Nayla tak mempermasalahkan nya, karena menurut mereka, banyak teman semakin baik.
Carlos juga selalu bertingkah aneh, lebih manja dan semakin menempel dengan nya, Nayla sudah beberapa kali bilang kalau ia risih. Tapi Carlos tak peduli.
Seperti hari ini, Carlos sedang bersandar di bahu nya sambil memainkan jari-jari Nayla. Ia sedang marah karena Nayla tidak menuruti ucapan nya yang menyuruh untuk keluar malam ini, karena malam adalah malam Minggu.
"Nay mau yah malem keluar, aku jemput jam tujuh. Mau yah? Aku yang izin ke mama kamu kok, aku mau kaya orang-orang yang malam Minggu an sama pacar nya." Bujuk Carlos beberapa kali, Nayla menghembuskan nafas nya kasar.
"Ya kalo gitu lo cari pacar yang lain aja biar bisa di ajak malmingan. Lo salah ngajak gue, mending gue rebahan sambil nonton Drakor lah." Balas Nayla yang sudah sangat kesal kepada Carlos, seharusnya sekarang ia sedang rebahan. Tapi Carlos meminta nya menemani eskul basket yang memang selalu berkumpul hari Sabtu. Alhasil kini ia dan Carlo berada di lingkungan sekolah yang sepi, hanya ada anak eskul basket dan eskul dance saja.
"Isss orang aku mau nya kamu, plis mau yah?" Gelengan kepala Nayla seharusnya sudah menjadi jawaban kan? Tapi Carlos malah menenggelamkan wajahnya di bahu Nayla.
"Plis mau, plis—"
"Bang carl— os, eh maaf bang ganggu, kalo gitu g-gue balik lagi deh." Nayla mengernyit melihat Carlos yang langsung tegak dan menatap orang yang baru memanggil nya, kalau tidak salah bernama Bayu.
"Mau apa?" Tanya Carlos dengan nada dan raut wajah datar nya, membuat Bayu yang tadi nya baru berbalik hendak pergi, kembali berbalik menatap Carlos.
"A-anu anak-anak udah pada selesai diskusi nya, kata bang Jeffran kalo mau balik suruh izin ke bang Carlos." Kata Bayu takut-takut karena tatapan kakak kelas sekaligus ketua eskul basket.
Carlos mengangguk lalu berdiri, ia menatap Nayla. Setelah itu Carlos mengulurkan tangan nya di hadapan Nayla yang mengernyit, bingung dengan maksud Carlos.
"Ayo ke sana, kita pulang." Baru lah Nayla mengerti dan menyambut uluran tangan Carlos tadi.
Mereka berjalan menuju lapangan basket yang kini sedang banyak anak eskul dari basket, Nayla malu. Karena saat ia dan Carlos datang banyak yang menggoda mereka.
"Beda aja emang yang punya pacar mah." Kata Faisal tengil, ia orang pertama yang berani menggoda bos nya, padahal Carlos sudah memasang wajah datar sedatar datar nya.
"Nay cakep amat sih, malmingan sama gue mau gak." Goda Ezo membuat Nayla tertawa, Ezo ini walaupun hitam manis tapi dia tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Became An Antagonist's Girlfriend
Fantasy••• jangan lupa vote yah kalo kalian baca😍❤️ cerita ini murni dari pemikiran otak saya, maaf kalau ada kesamaan nama tokoh dan tempat yah. ••• Ayla Renata, gadis dewasa yang masih menganggur. kerjaan nya hanya tidur, mandi, makan, baca novel, lalu...