pemeran penting

24.1K 2.2K 36
                                    

•••

Nayla menghembuskan nafas nya kasar, kesal sekali dia tuh. Baru pulang sudah di suruh piket, berniat kabur tapi ada Carlos di depan kelas nya.

Mau apa manusia itu? Nayla kan tidak mau di ganggu, ia sudah bertekad untuk menjauhi pemeran penting.

Sesuatu yang sudah di tekad kan tidak bisa di ganggu gugat, tapi masalah nya pemeran penting ini yang bikin tekad nya keganggu.

Nayla berjalan ke depan pintu kelas hanya untuk mengusir Carlos, dia tidak tau maksud kedatangan Carlos apa, tapi yang pasti Nayla ingin mengusir nya saja.

"Mau apa lo kesini?" Tanya Nayla to the point sambil berpura-pura menyapu lantai depan.

"Nunggu lo" jawaban Carlos membuat Nayla menghentikan kegiatan pura-pura menyapu nya.

"Gak usah nunggu, gue gak mau di tunggu sama lo, sana balik. Lagian lo nunggu gue mau apa?" Carlos menatap datar Nayla yang masih berstatus pacar nya itu.

"Gua mau balik bareng sama lo"

Nayla berdecih, tak pernah ada adegan Nayla dan Carlos pulang bareng. Karena yang selalu Ayla baca, Carlos selalu menolak kalau di ajak pulang bareng Nayla.

"Gak usah, gue bisa balik sendiri, banyak tumpangan di sekolah ini. Jadi lo bisa pergi, oh atau kalo mau. Ajak aja permaisuri lo, si Tiara."

Setelah mengucapkan itu nayla pun masuk kembali, tapi Carlos ikut masuk juga. Teman sepiket Nayla yang melihat Carlos langsung menyuruh Nayla untuk selesai piket.

"Nay, udah lo balik aja gapapa, biar gua yang lanjutin sama yang lain." Suruh Roy, ketua kelas di XI IPS 3.

Nayla mengernyit heran, ada apa dengan Roy?

"Gak, gue gak mau pulang." Carlos berdecak lalu menarik tangan Nayla paksa, bahkan Carlos melepas paksa sapu yang ada di tangan Nayla.

"Tinggal balik bareng sama gue apa susah nya? Gak usah mendrama." Ujar Carlos yang terlanjur kesal dengan sikap Nayla hari ini.

Di sepanjang koridor Nayla berusaha melepas tangan nya yang di genggam Carlos, genggaman nya terlalu kuat membuat Nayla meringis sesekali.

"Kak Carlos?" Panggilan itu menghentikan langkah Carlos.

Nayla menghela nafas lalu melepas tangan nya, dan yah Carlos melepas nya.

"Tiara? Kamu belum pulang?" Mendengar nama Tiara, Nayla langsung menatap wanita yang ada di depan nya.

Dengan tampilan lugu dan terlihat mudah di tindas, orang mana yang tidak menjadikan nya sebagai bully an?

"A-aku lagi nunggu kak Rico, dia lagi di toilet sebentar." Carlos terdiam sebelum akhir nya tersenyum dan mengelus rambut Tiara, yang di elus pun ikut tersenyum.

Nayla yang melihat hanya memutar bola mata nya malas, kebetulan mata nya melihat Roy yang jalan di depan nya.

Tanpa ba-bi-bu Nayla memanggil Roy cukup keras.

"ROY" yang di panggil berhenti berjalan dan berbalik ingin melihat siapa yang memanggil.

Seakan menyesal Roy menutup wajah nya dan hendak berbalik, tapi Nayla mengejar.

Carlos yang melihat Nayla pergi sambil memanggil Roy pun mengepalkan tangannya dan Carlos akhir nya ikut menyusul Nayla.

Tiara yang di tinggal sendiri tercengang, seorang Carlos meninggalkan nya?

•••

Nayla sudah berada di jok motor Roy, baru akan berjalan. Tapi urung karena Carlos menarik tangan Nayla untuk turun dari motor.

"Turun!" Suruh Carlos datar, ia menatap Nayla tajam.

"Gak mau Carlos, gue mau balik. Awas minggir!" Nayla menarik tangan nya dan memukul bahu Roy pelan, menginterupsi agar Roy menjalankan motor nya.

Seakan tuli, Carlos terus menarik tangan Nayla. Dan tentu Nayla terus berontak.

Karena kesal, Carlos menggendong Nayla dan menurunkan nya di samping motor nya yang berada tidak jauh dari tempat Roy.

Roy hanya diam tak ikut campur, ia takut dengan Carlos, karena Carlos ketua basket dan Roy salah satu anggota eskul itu.

Nayla menghentak kaki nya kesal, menatap Carlos sinis.

"Kenapa sih nahan-nahan? Gue mau balik doang, lagian lo lagi ngobrol sama si Tiara kan? Kok di tinggal?" Ujar Nayla sambil mengingatkan kalau tadi Carlos sedang bersama Tiara.

Carlos yang mendengar ucapan Nayla langsung mengartikan kalau Nayla cemburu pada Tiara.

"Gue cuma ngobrol, gak boleh?" Balas Carlos, Nayla mendelik. Ngobrol? Hah, bahkan Nayla merasa ia menjadi nyamuk.

"Yaudah, sekarang gua mau balik!" Finish Nayla sedikit membentak. Kalian perlu tau, kalau Nayla sudah kangen tempat tidur nya.

•••

Carlos menatap datar layar handphone nya, ia sudah mengirim pesan kepada Nayla sejak 15 menit yang lalu, tapi belum ada balasan dari Nayla.

"Kemana dia?" Gumam nya, tidak seperti biasa sekali.

"Huh, nyuekin gue? Emang bisa?" Ucap Carlos, tak sadar kalau tangan nya mulai mengepal. Mungkin karena kesal.

Dengan cepat Carlos mengambil kunci motor nya dan dompet, ia akan menghampiri rumah Nayla.

"Gua harus tau, kenapa dia tiba-tiba cuek, bahkan jauhin gua." Rasa penasaran Carlos ternyata besar juga yah.

•••

Nayla merebahkan tubuh nya di sofa ruang tamu, lelah sekali sekolah.

Kalau ia masih di dunia nya, mungkin sekarang Nayla masih tiduran sambil baca novel atau bahkan nonton Drakor.

Ia membuka handphone nya untuk melanjutkan tontonan nya yang sempat tertunda, tapi sebuah notifikasi dari Carlos sedikit menarik perhatian nya.

Mlm kluar, anter gue beli kado buat seseorang

Nayla hanya membaca dari luar, bodo amat.

Kado seseorang? Apa itu Tiara? Di dalam novel, memang ulang tahun Tiara akan di rayakan, tapi apa secepat ini? Maksud nya, ulang tahun Tiara ini akan di rayakan dan akan di hancurkan oleh Calisa yang marah karena keromantisan Tiara dengan Rico.

Memilih abai, Nayla melanjutkan aktivitas nya, yaitu menonton Drakor.

Beberapa menit Nayla merasa tidak terganggu, tiba-tiba bel rumah nya berbunyi.

Nayla bangun dari sofa dan berjalan, kalau itu salah satu keluarga nya, seharusnya langsung buka saja. Kenapa pula harus memencet bel, kan Nayla jadi harus bangun lagi.

"Siapa?" Tanya Nayla yang baru membuka pintu, tapi ia langsung terkejut saat melihat Carlos yang ada di depan nya.

Baru akan menutup kembali pintu nya, Carlos sudah menahan gagang pintu dari luar.

Alhasil Nayla tidak bisa menutup pintu, ia pun membuka nya kembali dan menatap Carlos malas.

"Mau apa? Temenin beli kado? Gue mager, sendiri aja sana!" Usir Nayla, Carlos yang di usir pun tersenyum sinis.

"Ternyata lo baca, kenapa gak jawab pesan nya?" Bukan nya pergi, Carlos malah menanyakan hal yang tidak penting menurut Nayla.

"Harus banget jawab? Kalo gak ada respon dari gue, berarti gue gak mau, gitu aja gak paham." Balas Nayla sedikit sinis, aduh inget yah, Nayla ingin menjauhi pemeran penting!!

Pemeran penting ngerepotin anj!, Batin Nayla.

•••

TBC

Hayyyiee, up agy up agy nieeh

Semoga ada yang baca deh, btw maaf kalo jelek😟☝️

Eh selamat malam Minggu buat kaliannnn😭❤️

Bye bye!

Became An Antagonist's Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang