Roboto(2)

1.1K 77 2
                                    


Sudah cukup malam saat Naruto kembali dari kerjanya di sebuah restoran, terlambat 15 menit tepatnya. Saat langkahnya sampai di rumah, ia melihat masternya sedang menelfon seseorang dengan ekspresi gembira. Naruto mendekatinya,

"Saya pulang"

Sasuke yang mendengar suara berat Naruto segera menoleh mematikan telponnya, lalu menyambut Naruto seperti biasa.

"Naruto, selamat datang, bagaimana hari.."

Sebelum selesai menyapa, mulut Sasuke sudah diisi penuh oleh ciuman androidnya itu. Naruto menciumnya sembari memeluk pinggang Sasuke. Sasuke tak melawan dan menikmati ciuman itu sambil melingkarkan lengannya di tengkuk Naruto.

Awalnya Sasuke mengira itu hanyalah ciuman biasa, namun ciuman itu semakin dalam dan berbahaya, bahkan tangan logam itu mulai menggeragapi punggung Sasuke dan semakin ke bawah, karena nafasnya yang hampir habis akhirnya ia menepuk dada Naruto sebagai isyarat kehabisan nafas.

Naruto melepaskan ciumannya itu, dan menatap Sasuke dengan dalam. Ekspresi android sangat mudah dibaca oleh pemiliknya.

"Haah.. ada apa Naru? Apa hari ini kau merasa buruk?" Sasuke yang kehabisan nafas bertanya penasaran.

Naruto menganggukan kepalanya dengan ekspresi kesal.

"Master berkencan hari ini.."

Kalimat itu membuat Sasuke terkejut sejenak, lalu tersenyum.

"Aku? Tidak, aku hanya makan siang dengan klien ku hari ini. Apa kau melihatku?"

Naruto mengangguk kesal,

.

Hari itu...

Seperti biasa Naruto berangkat bekerja, kali ini di sebuah restoran mewah. Resto itu sangat ramai dipenuhi pasangan sejoli, karena suasana romantis yang mendukung.

Ia melakukan tugasnya seperti biasa, lalu sampailah pada saat dimana ia melihat sesuatu yang membuatnya kesal. Ia melihat masternya dengan seorang pria.

Pria itu menarik kursi dan mempersilahkan Sasuke untuk duduk, lalu mereka memanggil pelayan, memesan, dan makan bersama.

Naruto melihat bagaimana Sasuke tersenyum pada pria itu, lalu pria itu tersenyum balik. Walaupun Naruto bukanlah manusia, ia masih lebih paham manusia daripada manusia itu sendiri, tatapan yang diberikan pria itu pada Masternya bukan dalam lingkup persahabatan. Sebenarnya bukan cemburu buta itu yang membuatnya kesal, itu karena saat ia melihat mereka, ia mendengar seorang pengunjung mengatakan hal yang menjijikan ketika berbicara dengan temannya.

"Lihat pria besar itu, ck ck ck"

"Tatapan itu sungguh mesum, kurasa pria berambut hitam itu akan menjadi korban entah keberapa"

"Benar, muka mesum itu menjijikan, aku ingin mencongkel matanya. Jika pria putih itu tahu bahwa orang di sebelahnya menatapnya dengan tatapan itu, aku yakin ia sangat ingin membunuhnya"

Lalu Naruto menyadari, tatapan itu bukanlah persahabatan atau cinta, itu tatapan yang diberikan manusia pada objek nafsu seksual. Nampan yang dipegangnya gemetar karena tangannya mengerat. Karena itulah ia mengirim pesan ke Sasuke untuk pulang lebih awal dan membuatkannya suku cadang baru untuk pembaruan, saat Sasuke menerima pesan dari Naruto, ia tak tahu bahwa Naruto bekerja di tempat itu, ia langsung khawatir dengan kondisi android itu, lalu segera pamit pada kliennya. Lagi pula pembicaraan tentang bisnis gagal karena klien itu tidak mendengarkan apa yang ia katakan dan terus bertanya 'hn?' yang membuatnya sangat kesal.

.

Sesampainya di rumah, ia di telfon sahabatnya dan diberitahu bahwa kerja sama dengan pria aneh yang ditemuinya itu dibatalkan. Hal yang lebih menyenangkan adalah mereka yang membatalkan kontrak awal sehingga perusahaannya tak perlu membayar ganti rugi pemutusan sepihak. Saat menerima telfon itulah Naruto masuk dengan muka cemberutnya, walau ekspresi android sangat terbatas, tapi androidnya tentu saja ia sendiri bisa mengetahui perasaan (?) dari Naruto.

Kumpulan ff (Narusasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang