Master (sedikit spoiler buat cerita sebelah)

1.1K 61 0
                                    


Di istana ratu, pelayan menyajikan teh sesuai permintaan ratu Alben. Naruto menatap teh yang tidak akan baik-baik saja itu. Ia tak busa berbuat banyak, jika semua kacau di sini rencananya akan hancur. Sebagai asisten, Sasuke menyadari keresahan Naruto saat ini.

"Jika diperbolehkan, bolehkah saya mencicipinya dulu ratu?"

Alben memandang anak laki-laki itu.

"Hah! Kau mencurigai ratu?"

Sasuke tersenyum dan meyakinkan.

"Ada alergi milik Yang Mulia Duke yang  diketahui baru-baru ini, hanya pengecekan?"

Alben hanya bisa menggertakan giginya,

'yah, itu juga tidak masalah'

"Baiklah silahkan,"

Sasuke meminum teh itu, benar saja.

'afrodisiak'

Sasuke meminum semua teh itu,

Ratu bangkit dengan marah.

"HEY! asisten tidak sopan! Itu milik tuanmu!"

Sasuke hanya tersenyum tenang,

"Maaf yang mulia, teh ini terlalu manis, tuanku akan batuk jika meminumnya."

Kemarahan di wajah ratu sangat jelas, namun ia hanya bisa bungkam.

Naruto tersenyum sambil melihat tikus kecilnya memainkan trik, ia lalu bangkit dan pamit.

"Maaf ratu, lihatlah matahari sudah hampir tenggelam, pesta akan segera dimulai. Saya pamit undur diri, Sasuke ayo pergi."

Sasuke hanya mengikuti.

"Baik tuan"

Setelah pamit mereka kembali ke istana Arq tempat yang disediakan kaisar untuk Duke baru Namikaze.

Setelah memasuki kamar Naruto, Sasuke langung ambruk ke lantai. Tidak ada yang bisa mengetahui apa yang ada di kamar Duke.

"Haaah... Haah..., Huufft.."

Naruto melepas jubahnya lalu mendekatinya.

"Racun apa itu?" Tanyanya sembari tersenyum dan membelakangkan rambut Sasuke yang menutupi wajahnya-penuh keringat.

Sasuke menatap masternya dan menggeleng.

"Dia berencana menjebakmu dengan putri kekaisaran Lyv, haaah..."

Naruto langsung mengerutkan kening tajam. Ternyata niat tersembunyi ratu adalah untuk menjualnya

  Ia bangkit dan menggendong Sasuke ke ranjangnya. Sasuke terbelalak dan bertanya terkejut.

"Ma..Master! Apa yang kau lakukan? Haah..., Tolong lepaskan aku."

  Naruto tersenyum lalu membaringkan Sasuke di ranjang, melepaskan jas Sasuke hingga hanya jas putih tersisa, jas hitam dan sepatu telah dibersihkan. Naruto terkikik sambil bertanya.

"Khehe, agaimana afrodisiak bekerja pada pemilik kristal beku?  Panas atau justru.."

"Dingin, haaahh, rasanya nafasku hampir terputus..., Aku harus segera huufft.."

Sasuke yang memotong perkataan Naruto tidak bisa menyelesaikan perkataannya. Naruto memandangnya.

"Kenapa begitu panik, bukankah ada aku? Haruskah aku membantumu?"

Sasuke mengangguk, ia fikir Naruto akan mengalirkan mana api ke tubuhnya dan ia akan kembali normal.

Naruto menyeringai tajam, seperti hyna mendapat buruannya.

Kumpulan ff (Narusasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang