Pergilah

646 35 1
                                    

(Persembahan Tahun baru untuk kalian~ Selamat Tahun baru dan memperpanjang sulitnya kehidupan HWAHAHAHAHAHAHAHA)


"Raja adalah status kehormatan tinggi, pemegang kekuasaan tertinggi, dan tentunya orang yang menanggung semua rakyatnya. Hidupnya teratur, tak ada satupun langkah yang akan diambil berdasar kepentingannya sendiri. Setiap manusia memiliki keegoisan, tapi raja dilarang memilikinya."

"Lalu ibu, apakah posisi itu yang akan kuraih nanti?"

Pria kecil itu bertanya ragu, ibunya memberitahunya banyak hal buruk tentang posisi raja. Sementara ia sendiri merupakan anak pertama dari raja negara ini, Putra Mahkota Uchiha.

Wanita yang duduk tegap duduk bersila di atas papan terlihat seperti patung yang cantik.

"Tidak, kau harus pergi dari neraka ini."

Anak itu merangkak ke pangkuan ibunya,

"Kenapa?"

"Tidak ada gunanya kau memiliki segunung koin emas jika pada akhirnya kau tidak akan bisa membelanjakannya untuk kepuasanmu. Tidak ada gunanya  kekuasaan mutlak jika bayarannya adalah kebebasanmu."

Anak satu setengah tahun mungkin dianggap tidak mengerti, tapi Ratu harus menekankan ini pada putranya.

"Lalu ibu, apa yang membuatmu terjebak di sini dan kehilangan kebebasanmu?"

Wanita itu tersentak sedikit, dan wajahnya penuh rasa sakit.

"Harapan."

".. apa itu? Apa itu hal yang berharga?"

Wanita itu tersenyum dan berkata perlahan sembari melihat gulungan lukisan yang terpajang di dinding.

"Kau ingin mendengar suatu kisah?"

.

.

.

"Akhh!"

Sasuke terbangun, peluh mengucur dari seluruh pori-porinya, air mata mengalir membasahi pipinya.

Saat nafasnya tersendat, ia mendapati tangan hangat memeluknya perlahan.

"Sayang? Mimpi buruk?"

Sasuke melihat pria pirang di sampingnya dan merasa lega, ternyata ia mengalami mimpi tentang ibunya lagi.

Sasuke memeluk Naruto erat, pria kekar yang mendapati kekasihnya ketakutan, segera memeluknya, menenangkan dengan suara lembutnya.

"Tenanglah, aku ada di sini, kita sudah pergi dari neraka itu. Sesuai perintah ibumu."

"Hm.., ibu kita."

Naruto terkekeh dan mencium kening Sasuke.

"Hehe, Ibu kita."

Sasuke merasa sedikit tenang namun ia tetap menceritakan mimpinya.

"Sayang, Kau ingin mendengar suatu kisah?"

Naruto mengelus rambut Sasuke yang sedikit lepek karena keringat.

"Hm? Baiklah."

Sasuke menarik nafas dan mulai bercerita.

"Dahulu kala, ada seorang gadis desa yang pekerjaan sehari-jarinya adalah mengumpulkan herba untuk membuat obat, setelahnya ia akan membungkus obat itu dalam suatu botol. Ketika orang sakit datang ke rumahnya, ia akan menyembuhkan orang itu. Gadis itu sangat baik, rajin, pintar dan cantik. Gadis itu diberi julukan, Bunga Penyembuh."

Naruto menatap kekasihnya dengan perhatian,

"Lalu, apa yang terjadi?"

".., Sebagaimana bunga, wanita itu menarik banyak pria mendekatinya. Ketika bunga bertemu kupu-kupu ataupun lebah, maka itu adalah berkah. Namun tangan jahat justru mencabutnya dari tanahnya."

Kumpulan ff (Narusasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang