LITTLE WIFE : Awal dari semua.

10.6K 387 8
                                    

Hari ini Adzana, benar Adzana, atau yang lebih dikenal sebagai nama Ashel. Ia hari ini diminta oleh bunda dan ayah untuk pulang lebih awal dari sekolahnya. Setelah mendapatkan izin dari sekolah, jika kalian fikir Ashel akan langsung menuju pulang kalian salah.

Karena Ashel malah menuju satu Gramedia dekat sekolahnya untuk membeli beberapa buku novel yang dikeluarkan oleh penulis ternama, dan Ashel baru sempat membelinya.

Ashel kemudian mulai mencari novel, dari penulis ternama untuk dibeli, namun saat akan mengambil rak terlalu tinggi untuk Ashel yang terlalu pendek.

Ashel kemudian sedikit berjinjit untuk mengambil novel tersebut, namun semua hasilnya nihil karena novel tetap tidak terambil.

Namun, satu tangan mengambil buku novel yang sudah Ashel pilih, Ashel yang merasa dirinya duluan memilih nya langsung marah namun saat akan marah, ia harus mendongakkan kepalanya, mengapa?

Karena satu tangan kanan yang mengambil buku tersebut lebih tinggi dari ashel.

"Heh, jangan main ambil punya orang lain dong." Marahnya pada dia.

"Nih, untuk kamu." Jika Ashel fikir dia akan mengambil buku tersebut dan segera melakukan pembayaran Ashel salah.

Karena dia, malah memberikan buku novel tersebut untuk Ashel. "Buat aku?"

Dia mengangguk mantap. "Bener ini untuk kamu, aku bantuin kamu, karena aku liat kamu kaya kesusahan buat ambil novel ini."

"Makasih ya." Ashel tersenyum ramah pada nya.

"Sama-sama, kalo begitu aku permisi dulu ya." Dia lalu pergi meninggalkan Ashel.

"Baik banget deh tuh orang, entar kalo punya suami kek dia, bahagia keknya hidup." Gumam Ashel seraya berjalan menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

Selesai melakukan pembayaran Ashel lalu langsung menuju rumah, namun baru saja Ashel berada di halaman rumah sudah ada mobil mewah di halaman rumahnya.

Tanpa berfikir macam-macam Ashel segera menuju kedalam rumah untuk melihat apa yang terjadi, mengapa ada mobil mewah, apa ini milik Sahabat ayah?

Baru saja Ashel mulai melangkahkan kaki kedalam rumah setelah membuka sepatu, dan mengucapkan salam seseorang ikut menjawab selain ayah dan bunda.

"Assalamu'alaikum." Ucap Ashel seraya melihat kearah sofa yang berada tepat di pinggir pintu masuk.

"Waalaikumsalam." Jawab ayah bunda serempak dan diikuti suara berat.

"Waalaikumsalam."

Suara itu seperti Ashel kenal, benar-benar Familiar di telinga Ashel. Ashel benar-benar merasa bahwa ia baru saja mendengar suara itu.

Sontak Ashel melihat kearah sofa dan terkejut nya Ashel melihat orang yang baru saja membantu nya, saat ini sudah berada di hadapannya.

"Siang shel."

Belum selesai dibuat terkejut, Ashel kemudian lebih terkejut saat dia mengetahui namanya.

"Kamu—" Belum selesai Ashel mengatakan sesuatu, bunda Ashel yang bernama Adzanaka memotong.

"Sudah nak, ganti baju dulu sana, malu ada orang disini, ganti baju dulu ya nak, setelah itu temui bunda dan ayah disini." Ashel hanya mengangguk mantap seraya bingung.

Namun Ashel tak terlalu menghiraukan perasaan nya, karena ia masih berfikir, mungkin ini adalah teman ayah, yang akan membantu ayah mengurus perusahaan nya.

Dikamar Ashel kemudian berganti baju menggunakan baju santai. Namun walau sudah beberapa kali berusaha tak menghiraukan rasa penasaran dan rasa buruknya, fikiran itu selalu terlintas di kepala Ashel.

"Kan Ashel baru aja ketemu sama orang itu, masa Ashel udah ketemu lagi sama dia sih. Apa ini rekan kerja ayah yah, yang mau bantuin ayah buat ngurus dan terusin perusahaan ayah sampe Ashel gede nanti?" Gumam Ashel seraya bercermin.

"Ah udahlah~" Ashel kemudian memilih untuk tidak menghiraukan nya lagi dan segera menuju ke ruang tamu.

Di ruang tamu, Ashel segera duduk di sebelah Adzanaka, setelah itu suasana mendadak lebih serius dari suasana tadi saat awal Ashel datang.

"Ashel, bunda mau ngomong sesuatu sama Ashel." Ashel segera tersenyum dan mengangguk.

"Ngomong apa bunda? Bunda, kalo sekiranya ini penting, bunda kita ceritanya di kamar Ashel yuk, kalo di denger orang asing kan gaenak bund." Adzanaka menggeleng mantap, membuat raut wajah Ashel berubah, dahi nya kemudian mengerut.

"Ini tentang kamu dan Adel." Timpal Vino.

"Tentang aku dan Adel? Adel siapa bund, yah?" Dia lalu mulai maju kearah Ashel.

"Aku, Adelardo." Benar, dia adalah Adelardo atau biasa dikenal dengan nama Adel.

Adelardo lalu memberikan tangannya, namun Ashel tak menggubris bukan karena apa-apa, namun ia masih bingung dengan keadaan saat ini.

"Bunda dan Ayah, sudah menjodohkan kamu dengan Adel nak." Ucap Vino.

Wajah Ashel yang semula biasa saja, mulai kebingungan dengan apa yang diucapkan Vino. Ashel tak salah dengar? Ia benar-benar akan di jodohkan dengan Adel, orang yang baru saja ia kenal tadi.

"Bunda, Ayah, jangan bercanda." Tak percaya Ashel.

"Bunda dan Ayah gak bercanda nak, bunda dan Ayah memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan Adel."

Seketika tubuh Ashel mematung dan tak bisa bergerak, keringat dingin mulai becucuran. Ia masih belum percaya dengan apa yang terjadi saat ini, namun ia percaya bahwa Ayah dan bunda tidak sedang bercanda.



...

Ohh hallo semuanya!

Kembali lagi dengan author yang nafsuan bikin cerita.

Tapi walau begitu, insyallah, insyayesus ini cerita bakalan lanjut, sebagai ganti cerita delshel yang sepuluh ribu reason itu. Kemungkinan besar cerita yang itu gak bakal aku lanjutin, dan bakal berganti dengan yang ini.

Gimana perasaan Ashel ya, kalo dia tau bakal di jodohin sama om-om, Adel termasuk om-om gak sih?

Jangan lupa terus vote, dan komen ya!

See u next chapter LITTLE WIFE >33 🦋💐✨

Menurut kalian ini seru gak?







LITTLE WIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang