Adel mulai mengejar Ashel, mencoba menggunakan Lift kantor, namun itu tak membantu karena Lift lain terbaik dan 2 di antaranya mengalami kerusakan.
Adel menuruni anak tangga, dari lantai 5 sampai lantai 1 demi mengejar Ashel dan buah hati nya.
Namun semua nihil, Ashel sudah pergi menggunakan mobil dimana ada Zee dan Gracia disana.
Adel hanya bisa berteriak kesal, lalu memukul pohon yang berada di lingkungan kantor.
Adel pun menyadari bahwa ada Rea yang sedang melihat nya dari lantai 5 dan tersenyum licik pada Adel.
Tapi Adel berusaha untuk mengabaikan dan berpura-pura tidak melihat apapun.
"Baiklah, Rencana ini akan segera di mulai..." Gumam Adel pelan bahkan sampai tak terdengar.
Adel berlari menuju mobil pribadi nya tersebut dan melaju kencang.
Bersyukur keberadaan Ashel masih Adel ketahui, dan Adel segera menyusul.
Tak lama Adel sampai di sebuah taman yang masih asri, ada Gracia dan Zee yang berusaha menenangkan Ashel.
Adel datang dan menyuruh Zee pergi, namun Zee malah emosi dan ingin memukul Adel, tapi Gracia menghalangi dan menenangkan Zee, membawa Zee pergi.
Gracia sengaja membiarkan Adel dan Ashel pergi, karena ia tak mau mereka pisah secara tak baik-baik.
"Shel..." Lembut Adel.
"Diem deh kak! udah sana pergi, aku gabutuh sosok kakak disini!" Perintah Ashel.
"Kalo aku gamau pergi, kamu mau gimana?" Tanya Adel.
"Aku, lagi, gamau, BERCANDA!" Jawab Ashel.
"Shel.. Kamu harus percaya, bahwa semua ini ga beneran Shel" ucap Adel.
"Apa bukti yang bisa aku percaya disini coba?" Tanya Ashel.
Adek menarik nafas lalu membuangnya kasar, menatap Ashel dalam.
"Aku gabisa maksa kamu untuk percaya sama aku sekarang, karena seorang laki-laki yang baik adalah punya bukti bukan hanya teori, besok jam 10 pagi temui aku di pengadilan, sebagai bukti dari semua ini. Dan oh ya, kita tidak akan pernah bercerai sampai kapan pun, paham?" ucap Adel pergi meninggalkan Ashel yang masih duduk di bangku taman dengan penuh kebingungan.
Ashel kini sedang berada di rumah ayah dan bunda, ia memutuskan untuk berpindah rumah dikarenakan ia berfikir sebentar lagi toh Ashel tak akan kembali lagi ke rumah Adel karena dia bukan istrinya.
Kini Ashel sedang termenung duduk diam di pinggir ranjang kamarnya, menatap cermin dan melihat dirinya sendiri.
Ashel masih memikirkan perkataan Adel tentang hari besok, ia masih bimbang dan ragu.
Ia takut Adel akan membuatnya kecewa dan tambah sakit hati, namun Ashel kembali mempertimbangkan karena perkataan Adel seperti tidak hanya omong kosong belaka.
Namun Ashel memilih memikirkan nya esok hari, ia memilih tidur karena matanya sudah menahan kantuk cukup lama.
Ashel terbangun pukul 09.00 pagi hari, dan segera memutuskan menuju kamar mandi untuk mandi.
Adzanaka terbangun bersamaan dengan Vino, mereka berdua menuju ke meja makan, karena bi Rumi sudah memasakan masakan untuk mereka.
Mereka sarapan sejenak sebelum memulai semua drama, Adzanaka dan Vino memilih ikut ke pengadilan hari ini.
Tak lama datang Zee dan Gracia untuk menjemput Ashel. Adzanaka mempersilahkan Zee dan Gracia untuk sarapan, mereka menolak mereka hanya meminta di buatkan kopi, dan susu hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE WIFE
AcakJika banyak orang bilang bahwa perjodohan hanya dilakukan oleh orang-orang zaman dahulu, mereka salah. Nyatanya perjodohan ini masih terjadi di masa sekarang, dan hal ini terjadi pada seorang gadis yang baru saja berumur 16 tahun yang harus di jodo...
