Keesokan harinya Frisly bangun tidur kesiangan, mungkin karena capek habis jalan-jalan sama Leo kemarin malem jadinya buat tidurnya Frisly nyenyak banget. Ditambah mumpung hari minggu kan.
Setelah mandi dan lain sebagainya, Frisly beranjak keluar dari kamarnya untuk sarapan. Dan pada saat sampai di meja makan, Frisly tidak mendapati adanya siapapun disana bahkan bibi sekalipun. Jelas saja, karena biasanya sarapan dimulai dari jam setengah 7 pagi, entah di hari libur atau hari biasa. Sedangkan Frisly tadi bangun tidur sekitar jam 8 pagi.
Untungnya masih ada sepiring nasi goreng saat Frisly membuka tudung saji di meja makan yang sudah pasti miliknya. Tanpa babibu lagi Frisly langsung melahap nasi goreng di depannya sampai habis tak bersisa. Setelah meneguk segelas air putih, Frisly beranjak berdiri membawa piring dan gelas kotornya untuk dicuci. Setelah selesai membilas alat makannya, Frisly berjalan keluar dari dapur naik lagi ke kamarnya lalu kembali turun menuju halaman belakang rumahnya. Di tangannya tergenggam buku gambar desainnya, niatnya ingin menggambar sesuatu di halaman belakang.
Langkah kaki Frisly terhenti di pintu yang menjadi pembatas antara halaman belakang dengan ruang makan. Netranya menangkap siluet seseorang yang sangat dikenalinya sedang duduk santai di sebuah kursi yang membelakanginya.
"Itu kak Jack kan, kagetin ah" Senyum jahil tercetak jelas di bibir pink Frisly saat sebuah ide jahil muncul dibenaknya.
Perlahan Frisly mulai mendekati sepupu kesayangannya itu dan saat jarak antara keduanya tinggal beberapa senti, Frisly langsung melancarkan idenya.
"Dorr...." Kak Jack yang tadinya sedang duduk seketika langsung berdiri saat mendengar seruan Frisly sedangkan Frisly tertawa puas setelah berhasil mengagetkan sepupunya itu.
"Suka banget ya ngagetin kak Jack?" Tawa Frisly perlahan mulai mereda.
"Maaf kak, maaf" kak Jack hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kejahilan sepupu cantiknya itu.
"Duduk situ!" Kak Jack menunjuk kursi kosong yang ada di sebelahnya untuk Frisly duduki.
"Mau gambar?" Tanya kak Jack saat melihat buku kesayangan Frisly.
"Iya kak" Frisly mulai membuka bukanya dan mulai menggambar sesuatu.
Sementara itu kak Jack sendiri sibuk berkutat dengan Ipad-nya, mungkin sedang mengecek pekerjaannya.
Di tengah kesibukan Frisly menggambar, Frisly teringat dengan pikirannya kemarin malam tentang Alvin dan Leo yang mengutarakan perasaan mereka kepadanya. Haruskah ia bercerita kepada kak Jack dan meminta solusinya.
"Tapi kan kak Jack sama kayak aku, gak pernah deket sama lawan jenis. Tapi siapa tahu kan, coba cerita aja deh" Setelah memantapkan hatinya, Frisly pun membuka mulutnya.
Tapi sebelum Frisly bersuara, Frisly meletakkan buku desainnya dulu baru dia mulai bersuara.
"Kak Jack Frisly mau cerita dong!" Ucap Frisly menatap intens kak Jack yang masih fokus pada Ipad-nya.
"Cerita apa sayang?" Kak Jack mematikan Ipad miliknya lalu beralih fokus pada adik kesayangannya itu.
"Emm jadi gini kak, sehari sebelum ujian Frisly kan pulang sama Alvin, nah pas sampai depan gerbang rumah Frisly sama Alvin sempet ngobrol bentar dan di obrolan itu Alvin bilang ke Frisly kalau dia,,, suka sama Frisly" Frisly memelankan nada suaranya saat mengucapkan kalimat terakhirnya.
"HAH!!" Kak Jack berteriak kaget mendengar cerita Frisly. Dirinya masih dapat mendengar dengan jelas kalimat terakhir Frisly walau gadis itu bersuara dengan pelan.
"Alvin suka sama kamu sayang?" Frisly mengangguk, meyakinkan kak Jack.
"Ada lagi kak, kemarin Leo ngajak Frisly ke taman kota, pas disana kita sempet naik bianglala dan waktu kita naik bianglala Leo bilang kalau dia suka juga suka sama Frisly" Frisly menundukkan kepalanya, tidak ingin melihat reaksi kak Jack.
![](https://img.wattpad.com/cover/286588025-288-k422085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Girl
FantasyDi dunia ini bukan hanya ada manusia saja,tapi mereka-mereka juga ada. Kita hidup selalu berdampingan di dunia ini. Entah percaya atau tidak tapi mereka ada di sekeliling kita. WARNING!!! APAPUN YANG ADA DIDALAM CERITA INI HANYA UNTUK MENGHIBUR PEMB...