26

495 40 5
                                    

Pukul 06.05 masih terlalu pagi untuk para murid berangkat ke sekolah tapi Frisly malah sudah ada di sekolahan. Berdiri di jalan masuk dengan tangan yang sedang memegang handphone. Dari tingkahnya, Frisly seperti sedang menunggu seseorang. Dan beberapa menit menunggu, akhirnya orang yang ditunggu datang juga. Frisly bergegas menuruni tangga dan menghampiri orang tersebut yang sedang memarkirkan kendaraannya.

"Leo!" Ternyata orang yang ditunggu Frisly itu Leo.

"Tumben banget lu dateng pagi" Ujar Leo selepas melepas helmnya.

"Udah ayo ikut aku sekarang" Tanpa banyak omong lagi Frisly menarik lengan Leo membawanya ke taman belakang sekolah.

"Santai Fris,, pelan-pelan jalannya" Tegur Leo yang kewalahan mengikuti langkah kaki Frisly.

Sampai taman belakang sekolah Frisly melepaskan tangannya dari lengan Leo lalu memperhatikan situasi sekitar.

"Kalau lu takut ada yang dengar obrolan kita gue jamin gak akan ada, ini masih pagi" Ujar Leo menghentikan kelakuan Frisly.

"Jadi lu mau nanya apa soal Agnes sampai-sampai lu chat gue. Tapi gue cuma tahu seadanya Fris jadi sorry kalau nanti lu kurang puas sama jawaban gue" Frisly akan memaklumi hal itu karena Leo juga sama sepertinya, tidak mengenal Agnes.

"Sebelumnya ada sesuatu yang mau aku ceritain ke kamu soal Agnes tapi kamu bisa jaga rahasia kan?" Leo menaikkan kedua alisnya lalu mengangguk menyetujui.

"Sebenarnya Agnes itu meninggal Yo dan penyebabnya itu karena dia g**ur*n kandungannya"

"Lu tahu siapa yang udah ngehamilin dia?" Sela Leo.

"Pak Alex" Ujar Frisly lirih tapi walaupun begitu, Leo masih bisa mendengarnya.

"Lu serius Fris? Berarti Agnes pernah jadi selingkuhannya pak Alex sampai Agnes hamil anaknya?!" Anggukan kepala Frisly berikan untuk Leo.

Ekspresi Leo benar-benar menunjukkan bahwa dia tidak menyangka kalau gurunya yang selalu mengumbar keromantisan pada istrinya tega bermain belakang.

"Jangan bilang kalau Agnes g**ur*n anaknya karena disuruh sama pak Alex"

"Tapi emang itu kebenarannya Yo! Pak Alex gak mau buat istrinya kecewa mangkanya Agnes disuruh g**ur*n kandungnya" Leo mengusap kasar wajahnya, dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

"Terus lu tahu dimana pak Alex kubur jenazahnya Agnes?"

"Em Agnes dikubur dengan gak layak Yo dan kalau menurut ku tempatnya itu di laboratorium sekolah kita"

"GILA LU!!" Frisly buru-buru membekap mulut Leo karena teriakan Leo benar-benar lumayan kencang, takut ada yang mendengar karena beberapa murid ada yang terlihat sudah datang.

"Jangan berisik!" Setelah itu Frisly melepaskan tangannya.

Leo sempat terdiam beberapa saat lalu kembali sadar "Kenapa lu yakin banget kalau jenazahnya Agnes ada disana?".

"Aku pernah lihat perempuan mirip Agnes masuk kesana" Jawab Frisly.

"Terus lu mau ngapain? Gue boleh bantuin lu?" Tawar Leo membuat Frisly menatap intens laki-laki di depannya ini.

"Rencananya aku sama yang lainnya mau ngecek kesana pulang sekolah nanti. Kalau kamu mau nolongin, boleh aja asal jangan sampai ada yang tahu" Leo mengangguk menyetujui.

"Oh ya soal yang mau aku tanyain ke kamu itu kamu tahu gak kabar orang tuanya Agnes gimana waktu Agnes tiba-tiba menghilang?"

"Ya katanya sepupu gue sih dia yatim piatu dan panti yang nampung dia udah pindah" Jelas Leo.

Indigo GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang