18

482 32 1
                                    

"Leo?" Tubuh Leo hampir jatuh ke aspal jika saja dia tidak menahan beban tubuh Frisly yang tiba-tiba saja memeluknya.

"Lu kenapa Frisly? Bangun dulu ayo" Karena Frisly tidak beranjak sama sekali, terpaksa Leo harus merangkul pundak Frisly menuntunnya untuk berdiri.

"Tolong anterin aku pulang Leo, aku takut di sekap mereka lagi" Frisly bergumam tepat di telinga Leo. Pelukannya tidak mengendur sedikit pun.

"Lu disekap sama siapa Fris? Frisly! Frisly!" Leo merasakan beban pada tubuhnya semakin berat, ternyata Frisly tidak sadarkan diri di pelukannya.

"Duh kok malah pingsan sih, Frisly! Frisly! Sadar Fris!" Frisly masih saja tidak sadarkan diri walau Leo sudah menepuk pipi Frisly beberapa kali tadi.

"Gue bawa ke rumah aja lah lagian gue gak tahu rumahnya Frisly dimana" Karena kondisi Frisly yang tidak sadarkan diri dan Leo yang tidak tahu tempat tinggalnya Frisly, akhirnya Leo memutuskan untuk membawa Frisly ke rumahnya.

Tanpa buang waktu lagi Leo langsung menggendong Frisly yang tidak sadarkan diri. Sebelum meninggalkan tempat itu, Leo menyempatkan mengambil handphone Frisly yang tadi jatuh karena Frisly kaget. Rumah Leo memang tidak dekat dengan tempat dimana dia bertemu dengan Frisly tadi, perlu berjalan beberapa puluh meter lagi baru sampai di rumah Leo.

_____


02.00 WIB

Hari sudah semakin larut dan kak Jack baru pulang ke rumah Frisly. Perjuangannya mencari Frisly tidak membuahkan hasil. Anggota keluarga yang lain yang menunggu kepulangan kak Jack langsung menghampiri kak Jack saat orang yang ditunggu sudah pulang.

"Jaka kamu udah nemuin Frisly kan? Dimana Frisly Jaka?" Bunda Firda orang pertama yang mempertanyakan soal Frisly.

"Maaf bun Jaka gak nemuin Frisly. Tadi Jaka udah minta tolong ke temennya Frisly si Kenzo supaya tanya ke temen Frisly yang lain" Kak Jack menundukkan kepalanya tidak berani menatap bunda Firda yang ingin mengeluarkan air matanya.

"Udah bun kita berdoa aja supaya Frisly gak kenapa-napa, besok kita cari lagi Frisly sama-sama ya" Ayah Ronal menuntun istrinya untuk menaiki tangga menuju kamar mereka.

"Kamu juga harus istirahat Jaka besok kita cari Frisly lagi" Eyang Frisly menepuk bahu cucu laki-lakinya dengan senyuman khasnya.



Pagi harinya saat waktunya berangkat sekolah, Kenzo terlihat buru-buru mengendarai motornya. Bahkan saat sampai di parkiran sekolah, dia langsung bergegas menghampiri teman-temannya yang mungkin masih berada di kantin sekolah. Kebiasaan mereka sebelum masuk ke kelas masing-masing.

"Guys gue ada berita buruk tentang Frisly" Kenzo yang baru tiba langsung di sebelah Akbar dan mencomot minuman entah milik siapa.

"Buset dah Zo lu kenapa? Tenang dulu napa kalau mau cerita" Akbar mengelus punggung Kenzo yang sedang minum.

"Gue ada berita buruk tentang Frisly" Ucap Kenzo mengulang perkataannya tadi.

"Berita buruk apa? Jangan aneh-aneh lu ya" Farah memicingkan matanya menatap Kenzo.

"Gue gak akan aneh-aneh kalau itu tentang orang lain Far. Gue juga tahu berita ini dari bang Jack sendiri" Ujar Kenzo serius. Jika Kenzo sudah mode serius, itu berarti dia tidak main-main dengan ucapannya.

"Emang Frisly kenapa?" Tanya Rossa penasaran. Dia sedikit khawatir pada Frisly karena terakhir kali mereka bertemu Frisly seperti ada masalah karena tiba-tiba membentak Rossa.

"Kata bang Jack semalam dia dapat telfon dari Frisly, Frisly bilang kalau dia habis diculik tapi sekarang udah bebas. Nah yang jadi aneh tuh kan Frisly selalu sama keluarganya dan kita, dia juga selalu masuk sekolah kok Frisly bilang dia habis diculik?" Ujar Kenzo menceritakan kembali apa yang kak Jack bilang semalam.

Indigo GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang