Setelah memakai buku, perdana menteri menggoda kakinya Lemas H(end)

Extra episode 2, apakah kamu punya kondom di rumah?

Extra episode 2, apakah kamu punya kondom di rumah?

Extra episode 2, apakah kamu punya kondom di rumah?

bab sebelumnya

Daftar isi

penutup

Bab selanjutnya

 〔Tambahkan ke bookmark〕 

Melakukan!

Hanya dengan satu kata, Ji Sang secara misterius merasakan sesak di perut bagian bawahnya, dan aliran air hangat mengalir keluar, membasahi celana dalamnya ...

Tubuh ini terlalu sensitif untuk menjadi seperti miliknya.

Ketika dia menyadarinya lagi, dia sudah ditarik ke pelukannya oleh pria itu.

Suhu di tubuhnya sangat tinggi, seperti sumber panas, yang menyebar ke punggung kurus Ji Sang melalui kain kemeja, menyebabkan punggungnya mati rasa. Dia secara provokatif mendorong pinggulnya ke depan, dan Ji Sang membeku. Tiba-tiba, Saya merasakan benda keras menekan punggung bawah saya dengan keras.

"Dengan baik……"

Ji Sang memunggungi pria itu, bahunya meringkuk, dia tidak tahu apa yang akan dilakukan pria itu, jantungnya berdetak kencang, dan dia tiba-tiba menyadari bahwa apa yang terjadi selanjutnya tampaknya di luar kendalinya, kepala pria itu beristirahat. di bahunya, terbakar Napas panas bertiup di telinganya, dan dia berkata dengan gugup, "Kamu ... apa yang akan kamu lakukan?"

Setelah dia selesai bertanya, buku-buku jari pria itu menyentuh buku jari yang menonjol di belakang lehernya, dan dia mengusap ibu jarinya dengan ringan.Suaranya serak, dan dia mengulangi kalimat, tetapi ada pesan berbahaya yang tidak bisa dijelaskan.

"...Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Persetan denganmu!"

Dia benar.

Nafas Ji Sang tiba-tiba terhenti di dadanya, bukan karena dia tidak dilewati oleh Wen Zhiyu, tetapi dia tidak merasa dipeluk oleh pria di belakangnya yang penuh dengan gelombang panas, dan seluruh tubuhnya mulai bergetar. merasa panas dan gemetar karena kegembiraan.

Perasaan ini langsung ke kulit kepala.

Dia serak, dan ketika dia berbicara lagi, dia malu dengan suaranya: "Jangan di sini."

Dia baru saja selesai berbicara, dan detik berikutnya, bibir pria itu menutupi persendiannya, mencium dan menghisapnya, suara isapannya begitu keras hingga seluruh tulang belakang Ji Sang mati rasa.

"Ah tidak."

"...Pergilah ke rumahku." Pria itu melepaskannya, menggandeng tangannya dan membawanya keluar dari kamar mandi dan menuju lift.