Cantika sedang duduk di dalam mobil yang terparkir beberapa meter dari rumah Tian. Sambil memakan cemilan, dan mendengarkan playlist dari boyband Korea NCT, matanya terus mengawasi rumah tersebut.
Wanita itu buru-buru mengambil ponselnya, dan memfoto interaksi apa yang terjadi di depan gerbang rumah Tian.
"Kayaknya itu anaknya pak Tian, deh." gumam Cantika.
Seorang kurir sedang mengantar paket, dan diterima oleh seorang gadis muda, yang wajahnya tampak begitu sumringah menerima paketnya.
"Tunggu! Tunggu! Anaknya pak Tian nctzen juga? Iya, kan? Gue nggak salah liat, kan? Dia lagi pegang dua adudu bong. Wah, kalo dia kpopers mah bakal gampang banget nyarinya! Tapi, gue harus pastiin dulu, dia sijeuni atau bukan!"
Begitu melihat Yafa kembali masuk ke rumah, setelah menerima paket. Cantika segera keluar dari mobil, untuk mencegat si kurir.
"Bang, mau duit, nggak?" Todong Cantika, begitu si kurir berhenti.
"Mau lah!" Jawab si kurir spontan.
"Tapi, kasih tau saya dulu."
"Apaan, neng?"
"Tadi, pas di rumah itu, abang nganterin paket apa? Kok, paketnya banyak banget, sampai lima box?"
"Oh itu ..."
"Itu apa?" Tanya Cantika penasaran.
"Tapi, saya beneran dikasih duit, kan?"
Cantika merogoh saku celananya, dan mengeluarkan selembar uang seratus ribu. "Eiitttssss, jawab dulu pertanyaan saya!" Cantika segera menarik uangnya, ketika si kurir hendak mengambil uang tersebut.
"Itu tadi, yang empat box isinya sepatu. Kalo saya nggak salah baca, warnanya putih. Terus, yang box agak besar isinya setelan baju, topi, sama masker."
"Warna baju yang dipesan apa?"
"Mana saya tau, neng. Pesenannya banyak gitu. Tapi saya baca tulisannya, neon-neon gitu lah, pokoknya! Nggak ngerti saya!"
"Nama penerimanya siapa?" Tanya Cantika.
"Tian Mahendra." jawab si kurir.
"Tapi, kok yang menerima paketnya cewek?" Pancing Cantika.
"Oh itu, dia anaknya katanya."
"Namanya Yafara bukan?" Cantika mencoba memastikan.
Si kurir kembali memeriksa catatan pada aplikasi, lalu mengangguk. "Iya, neng. Kok tau? Temennya?"
"Iya!" Jawab Cantika asal.
"Kenapa nggak langsung ke rumahnya aja, neng? Ngapain nungguin di sini?"
"Saya mau kasih surprise!" dustanya.
Si kurir mengangguk mengerti.
"Ya udah, nih! Makasih ya, bang."
"Sama-sama, neng! Makasih juga uangnya. Permisi ya, neng."
"Hati-hati, bang! Semangat kerjanya, bang!"
"Siap, neng!"
Cantika kembali masuk ke dalam mobil, dan mulai menghubungkan semua informasi yang dia dapat. "Anaknya pak Tian itu, kayaknya beneran kpopers deh. Warna baju yang dipesan kata si kurir, warna neon. Outfit dia tadi juga warnanya ijo stabilo! Dia juga pegang dua adudu bong! Nggak salah lagi, dia nctzen! Yakin gue! Tinggal cek base aja, siapa tau muncul tuh, anak!"
Senyum percaya diri, terukir di bibir Cantika. "Bu Donita, gue tagih janji lo, yang mau beliin gue tiket konser NCT Dream, kalo gue berhasil dapetin informasi tentang Yafara."

KAMU SEDANG MEMBACA
FANBOY! [Miss Independent Series]
FanficILYOUNG GS LOKAL!!! AYO BELAJAR MENGHARGAI SEBUAH KARYA, DENGAN FOLLOW, VOTE & KOMEN!!! KARENA SEMUA ITU GRATIS!!! 🥰 Demi memperluas wilayah kantor bisnis waralaba miliknya, Donita perlu membeli lahan kosong di sampingnya, yang akhir-akhir ini ia...