10. Rasuk

68 10 10
                                    

"pelan-pelan ya Ja nyetirnya" pinta Freya.

Subuh-subuh begini mereka sudah harus melakukan perjalanan kembali. Entah kenapa harus subuh mereka tak tahu.

"Gue bakal bantu doa kok Frey, jaga diri lo ya" Ajeng.

Freya mengangguk, tersenyum manis mengantarkan temannya sampai ke mobil.

"I don't know what kind of situation this is, but I hope the next time we meet you don't get hurt" Michelle.

"Freya won't get hurt, Haidar is here to take care of her" Haidar balas dengan gayanya yang bertujuan untuk menghibur juga.

"Gue pegang janji lo ya! Awas aja balik-balik Freya kenapa-kenapa gue gibeng lo!" Michelle.

"Dar, jaga diri lo ya! Lo keren!" Gantian Biru menyemangati.

"Udah? Ayo buru nih keburu abis subuhnya!" Raja memerintah. Sebenarnya masih kurang terima sih kalau dia yang harus mengantar balik, kenapa tidak Haidar saja atau malah Biru suruh mengemudi sendiri. Ah sudahlah, sudah jalannya Raja yang begini.

Setelah mobil tak lagi terlihat, mereka berbalik. Kembali masuk ke rumah gubug tersebut.

"Mbah kalau boleh tau kenapa harus subuh-subuh begini ya mbah?" Haidar mulai kepo.

"Mereka mulai masuk, tak akan mengusik"

"Hah? Maksudnya?" Haidar cengo.

"Jalanan akan ramai orang pagi nanti, mereka bakal tenang karena banyak orang yang menemani perjalanan mereka" Pakde Wiryo menyaut.

Berbeda dengan Freya yang sudah berhasil menangkap maksud dari Mbah Jan. Mungkin karena sudah terbiasa dengan ucapan Mbah Jan yang keseringan berteka-teki.

"Sekarang rencananya apa mbah?" Tanya Freya gantian.

"Menurut kamu?" Mbah Jan.

Mbah Jan berhenti dirinya menatap kearah hutan sana. Membuat Freya dan Haidar menelan ludahnya.

"Persiapan diri kalian!" Mbah Jan melanjutkan berjalan bersama Pakde Wiryo meninggalkan Haidar dan Freya yang masih merinding ding ding.

"Liat aja tuh gelap banget ya" Haidar.

"Positif thinking, masih subuh, nanti kalo siang pasti terang"

"Haidar, Freya! Sini kalian mau di culik sendakala?" Panggil Pakde Wiryo.

Buru-buru keduanya lari, tak tau kalau memang sedari tadi ada yang memantau mereka dari balik pohon dan semak-semak.

Buru-buru keduanya lari, tak tau kalau memang sedari tadi ada yang memantau mereka dari balik pohon dan semak-semak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pakde ga ikut?" Haidar terkejut.

"Iya, pakde jaga disini" tutur Pakde.

"Loh kok gitu sih pakde, aku bisa jaga juga kok Pakde" Haidar berusaha menawarkan diri, melihat hutan yang gelap walau matahari sudah kembali terbit membuat nyali Haidar ciut.

Soop Teror (Holiday Creepy)✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang