5. Berangkat

68 11 3
                                    

"Bentar bentar ini Raihan, Jidan sama Lian mana?" Jerit Jeanne.

Tadi Jeanne merasa ada sesuatu yang janggal, maka dia menghitung dan menerka siapa saja yang harusnya ada di sini. Dan benar tiga serangkai itu menghilang.

Anak-anak lain makin frustasi, yang benar saja tiga anak termuda dari mereka malah hilang. Danny emosi rasanya gagal menjaga yang tersisa. Karena kesal Danny jadi sembrono, memanggil nama ketiga temannya yang baru saja hilang itu dengan sangat keras. Membuat Joshua mau tak mau harus menahan Danny yang juga memukul mukul dirinya sendiri. Dipastikan jika tiga yang baru hilang itu tertinggal saat berlari tadi. Yang jadi masalahnya sekarang adalah akankah mereka bertiga kembali ke pohon dimana mereka di giring?

Bukan hanya Graciella yang menangis sekarang, Jeanne juga padahal tadi Lian dia genggam se erat mungkin. Bagaimana bisa genggaman itu lepas begitu saja. William menenangkan Jeanne sama seperti Joshua menenangkan Danny

Joshua duduk di samping Danny, amarah pemuda itu belum reda, masih dalam mode senggol bacok. Harusnya ada lagi yang selalu dalam mode senggol bacok. Tapi itu dia orangnya saja hilang masuk kehutan tadi.

"Andai kita nggak liburan" ucap Jennifer sendu.

"Lo nyalahin gue nih?" Kesal Graciella.

"Dia nggak bilang begitu ya, lo nya aja yang nangkep begitu" Jennifer.

"Stop!! Jangan memperkeruh suasana!!" William bijak.

"Sekarang kita istirahat, pada tidur lo semua biar gue sama William yang jaga" Joshua.

"Bangunin gue kalo lo mau gantiannya" Danny.

Pagi tiba, entahlah mungkin karena terlalu lelah mereka akhirnya bisa tertidur. Sayangnya sinar matahari tidak terlalu kuat menembus hutan tersebut. Jeanne sadar itu hutan mati, mesti hutan mati namun ranting tanpa pohon disana sangat rimbun. Minimnya cahaya malah semakin menambah kesan horor dari hutan tersebut.

Jeanne membangunkan Graciella yang masih tertidur. Andai bukan dalam keadaan genting begini pasti Jeanne sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat pose tidur Graciella.

Gersang dan sangat memuakkan. Pohon besar yang mereka jadikan tempat singgah juga tampak berumur.

"Aghhhhhhhhhhhhh" teriak Danny.

Teriakan pemuda itu membuat semuanya berkumpul jadi satu. Graciella dan Jeanne mendekat. Disana terlihat jika ada William dan Joshua menenangkan pemuda itu. Namun apa masalahnya? Dengan kesadaran yang belum pulih Graciella bertanya pada William.

"Ada apa Will?" Graciella.

"Jennifer ilang"

Seketika kesadaran Graciella kembali full. Ini mimpi kan? Baru semalam dia bersiteru dengan Jennifer tapi anak itu sudah ikut hilang saja.

"pergi nyari yang lain kali" Jeanne mencoba positif thinking, secara Jennifer itu bukan anak penakut.

"Gila lo!! Mana mungkin begitu, gue yakin dia masih mikir mau pergi sendiri di tengah hutan gini" William

"Kita tunggu dulu kalo sampe siang nanti  belom balik, kita cari" Joshua.

"Gimana kalo dia ketemu makhluk aneh kaya semalem atau lebih parahnya dibawa sama tuh mahkluk" Danny.

"Lo positif thinking napa si Dan, kita juga khawatir ini" Joshua.

Semuanya berkumpul disatu titik, duduk berdempetan untuk menyuarakan pendapat mereka. Banyak orang tentunya banyak pendapat pula.

Sejak tadi Danny masih galau, bagaimana bisa teman-temannya menghilang begitu saja. Graciella juga masih syok dengan kejadian semalam apalagi William yang notabene nya lebih dekat dengan makhluk aneh itu.

Soop Teror (Holiday Creepy)✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang