"Kok bisa!!" Kejut Danny.
Malam itu mereka kembali bermalam di rumah besar tersebut. Sejak malam kemarin bahkan mereka belum mengisi perut mereka dengan secuil makanan sama sekali. Perut lapar membuat mereka lemas tak punya tenaga.
Ditambah kenyataan tentang menghilangnya Joshua dan Jeanne secara mendadak yang baru Danny ketahui pagi ini.
Dia terbangun karena jendela rumah yang terbuka itu membiarkan sinar matahari masuk begitu saja. Sedikit aneh memang mengingat kemarin matahari terasa enggan memunculkan sinarnya.
Mendengar jeritan Danny, yang lainnya terbangun merasa terusik. Sepertinya malam tadi tidak ada gangguan sampai-sampai mereka bahkan tidur dengan nyenyak. Atau malah ternyata mereka pingsan?
"Kenapa Dan?" Tanya Jennifer.
"Jeanne, Joshua" William yang menyaut karena menyadari kekurangan dari mereka.
Sontak semua yang tersisa menoleh kesana kemari guna mencari keberadaan mereka.
"Coba cek siapa tau mereka diluar" Jennifer.
Mereka berpencar, William dan Graciella menelusuri didalam. Danny dan Jennifer mencari keluar. Baru saja melangkahkan kaki mereka diluar pintu tertutup dengan sangat kencang. Yang didalam merasa panik, begitupun Danny dan Jennifer.
"God, ini masih pagi loh" sungut Danny emosi.
William dan Graciella menggedor pintu besar tersebut berusaha membukanya lagi. Namun seperti sengaja di kunci, pintu sangat sulit dibuka. William sudah berusaha mendobrak namun nihil hasilnya. Padahal jika di lihat itu adalah pintu kayu yang sudah sedikit lapuk.
"Dann coba lo dobrak dari luar!!" Perintah William kepada Danny yang ada di luar sana.
"Iya gue coba!"
Danny sibuk mendobrak pintu, sedangkan Jennifer menatap sekeliling mencari benda yang mungkin bisa membantu mereka nantinya. Hingga akhirnya matanya menangkap sesuatu.
Mata Jennifer memicing memastikan apa yang dia lihat. Dirinya sedikit tidak percaya, ini adalah pagi hari, tidak mungkin dirinya melihat hantu atau semacamnya itu.
Seseorang duduk di atas batu besar dengan sedikit kabut dah hawa gelap disekitarnya. Memakai jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya seperti yang Jennifer sering lihat di film-film malaikat pencabut nyawa.
"Will ini susah, lo kunci dari dalem?" Tanya Danny ngos-ngosan.
"Engga kok gak gue kunci"
"Will!!" Panggil Graciella.
William menoleh, menemukan atensi gadis itu di depan jendela yang tak ada penutupnya. Paham maksud Graciella William mendekat, mengecek keadaan bawah sana apakah memungkinkan mereka untuk keluar dari satu-satunya jalan.
Jendela itu cukup tinggi untuk di naiki, tentu jika loncat dari sana pun lumayan. Apalagi dibawah sana banyak rerumputan yang mereka tidak tahu setinggi apa mereka tumbuh. Bisa saja mereka jatuh terlalu dalam nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soop Teror (Holiday Creepy)✔️✔️
HorrorSaran Graciella untuk berlibur dipuncak membuahkan hasil yang tak terduga. Zigot Squad harus terjebak di dimensi lain akibat permainan dari seseorang. Freya tidak tau jika dirinya memiliki sesuatu yang membuat mereka yang tak terlihat bisa takut dan...