Randy diam memandangi laptopnya. Tubuhnya memang dalam ruangan itu, namun tidak dengan hati dan pikirannya.
Rengekan Alisa yang ingin bertemu dengan Maira terus terngiang di telinganya, dan Maira yang mengajak Alisa keluar tanpa seizinnya berhasil menyita pikiran Randy.
"Pak?"
Randy masih terhanyut dengan kecamuk hatinya.
"Pak Randy."
Segera tersadar, pria itu menegakkan punggungnya, ia memijit pelipis lalu meletakkan kedua tangan di meja bundar yang lebar di depannya.
"Maaf, sampai mana kita tadi?"
Setelah rapat diakhiri, Randy tak langsung beranjak. Napasnya dilepas dengan berat. Matanya terpejam untuk beberapa saat, sekarang kepalanya dipenuhi oleh nama 'Maira'.
Alisa tak henti-henti merengek ingin bertemu dengan wanita itu. Devan menepuk pundak Randy yang terus menghempas napas berat.
"Lo kenapa sih? Akhir-akhir ini ga fokus?"
Devan menatap Randy sekilas lalu menggelengkan kepala, "karena Alisa?"
Tebakannya tepat sekali!
Randy mengacak rambut, kemudian menutup laptopnya dan beranjak dari sana.
"Yang gue liat, Maira orangnya tulus kok." ucapnya sembari mengikuti langkah lebar dan cepat Randy.
"Kalau alasan lo cuma karena takut Alisa kehilangan lagi. Itu alasan yang gak masuk akal."
Devan menarik napasnya, "Hidup ini tentang datang dan pergi. Gak semua yang datang harus menetap, bro. Harusnya lo ngerti itu."
"Gue curiga. Masalah yang sebenarnya itu ada di lo." Langkah Randy terhenti, ia menatap Devan tak setuju, "Why?"
Devan ikut berhenti.
Hanya tatapan yang bisa Randy lempar kepada Devan, lantas ia kembali melanjutkan langkahnya setelah menghempas napas kasar. Masuk ke ruangan yang langsung menembus pemandangan kota.
Randy duduk di kursi putarnya, sedangkan Devan menghempas napasnya melihat Randy sangat frustrasi.
"Mau sampai kapan lo kayak gini, hah? Hidup harus terus berjalan, Ran. Jangan terus menyiksa diri lo."
"Gue cuma gak mau Alisa terlalu berharap."
"Gini."
Devan melonggarkan ikatan dasinya dan menatap Randy lurus.
"Lo terlalu posesif ke Alisa. Lo mikir ga, kalau tindakan lo ini, bisa bikin dia benci ke lo? Lo bakal jadi bad parent di mata dia!"
"Why? Gue berusaha memberikan yang terbaik buat Alisa. Kenapa dia benci sama gue?"
"Mungkin lo gak ngerti. Orangtua yang terlalu mengekang hanya akan membuat anak membencinya."
Randy terdiam. Benar ia tidak pernah merasakan bagaimana diperhatikan orang tua. Tapi apa salahnya dengan sikapnya pada Alisa?
Randy melakukan apa yang ingin ia rasakan sejak kecil, diperhatikan, diberikan perlindungan dan sekarang ia melakukan semuanya pada Alisa. Apa salahnya dengan itu?
![](https://img.wattpad.com/cover/325535912-288-k49270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Menuju Surga
Roman d'amourSetelah menciptakan kesan pertama yang buruk dengan tetangga barunya. Kesalahpahaman terus terjadi di antara Maira dan Randy. Hingga suatu hari, keduanya harus saling terhubung karena Alisa. Gadis kecil yang membuat Maira jatuh hati saat kali pertam...