Dua Sisi

214 12 0
                                    

Jangan lupa kasih vote & komentar ya!

*****

Hari ini Kerajaan memutuskan untuk mengadakan konferensi pers resmi mengenai pernikahanku dengan Pangeran. Mereka akan mengumumkan siapa calon istri Pangeran kepada berbagai media dan wartawan, sekaligus mengumumkan sejauh apa persiapan pernikahan kami berjalan. Kerajaan juga secara resmi merilis tanggal pernikahan kami yang akan disiarkan di berbagai saluran tv dan internet.

Tidak perlu menunggu lama, kabar tersebut langsung menyebar luas ke seluruh penjuru negeri. Halaman utama berita diisi penuh dengan kabar pernikahanku. Media sosialpun ikut gempar akan kabar tersebut, aku sampai terkejut bagaimana bisa netizen dengan cepat menemukan informasi-informasi tentang diriku sampai-sampai aku trending di berbagai platform media sosial. Keterkejutanku juga bukan tanpa alasan, aku sendiri cukup tertutup soal media sosial pribadiku. Aku juga menjauh dari sorotan media demi menjaga kesehatan mentalku sendiri. Maka dari itu aku terkejut bagaimana bisa mereka dengan mudah menemukan semua informasi tentang diriku?

"Nona, apakah hari ini jadi bertemu dengan teman-teman nona?" Tanya pelayan Yoo sambil membawakanku baki sarapan. Aku masih terduduk di kasur sembari melihat-lihat keriuhan yang terjadi di internet. "Nona, ayo sarapan dulu. Hari ini saya membuat bacon dengan telur dan keju. Tidak baik jika sarapan dengan komentar dari warga internet." seloroh pelayan Yoo. Aku pun meletakkan ponselku dengan asal dan beralih menyantap sarapanku yang lezat.

"Oh ya menjawab pertanyaanmu tadi, beberapa temanku akan datang ke rumah malam ini. Jadi tolong siapkan hidangan utama dan hidangan penutup yang lezat."

"Kira-kira ada berapa teman nona yang datang?"

"Ada empat orang. Kim Bitna, Lee Naya, Park Haesu, dan Jung Sina." Usai menyebut nama terakhir, ekspresi dari wajah pelayan Yoo seketika berubah. Nampaknya ia mengingat kejadian dua bulan yang lalu dimana Jung Sina memfitnahku melakukan kecurangan dalam ujian.

"Nona yakin akan mengundangnya ke rumah? bukankah dia sudah jahat kepada nona?"

"Tidak apa-apa, hubungan kami sudah lumayan membaik. Lagi pula, ini permintaan Bitna agar pertemanan kami semua tidak canggung lagi."

Pelayan Yoo hanya bisa mengangguk pasrah. Ia masih tetap menunjukkan ekspresi khawatir mengingat betapa terpuruknya aku karena tuduhan tidak berdasar itu.

Malamnya, keempat temanku datang. Mereka langsung memelukku erat-erat begitu melihat presensiku yang hadir dari balik pintu rumah. Sepanjang berjalan menuju ruang makan, mereka terus mengatakan betapa terkejutnya mereka atas kabar pernikahanku yang meledak di berbagai media.

"Kau curang tidak memberitahu kami lebih awal!" Ujar Bitna. Ia lalu menarik bangku dan duduk dengan gestur kesal. "Aku ini sahabatmu, dan kau tega membiarkan aku tahu dari media?!"

Aku terkekeh melihat ekspresi marahnya yang menggemaskan. Aku memang sengaja mengundang mereka sebelum kabar pernikahan diumumkan, aku ingin tahu bagaimana reaksi mereka setibanya disini.

"Maaf Bitna, aku juga ingin sekali memberitahumu tapi dari pihak Kerajaan melarangku untuk memberitahu siapa-siapa sampai mereka yang mengumumkan secara resmi." kataku bohong demi meredakan amarah Bitna.

Mendengar jawabanku Bitna hanya memanyunkan bibirnya. Teman-temanku yang lain pun tertawa melihat wajahnya.

"Wah.. hidangannya mewah sekali. Untuk apa kau sampai repot-repot memasak sebanyak ini?" Lee Naya mengalihkan pembicaraan dan memandangi hidangan di meja dengan sorot mata yang berbinar.

"Mulai besok aku akan semakin sibuk mengurus pernikahan, dan kesempatan untuk bertemu kalian pun semakin jarang. Jadi aku putuskan untuk menjamu kalian dengan hidangan-hidangan terbaik, sembari merayakan kebebasan masa mudaku yang akan hilang sebentar lagi."

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang