Tingkah Lee Sooyeong

208 12 0
                                    

Hari pertama di Amalfi Coast kami habiskan dengan bersantai di kamar. Setelah menghabiskan waktu berjam-jam di pesawat, nampaknya tubuh kami tidak terlalu bersemangat untuk sekedar jalan-jalan di sekitar penginapan. Kami bertiga hanya memesan makanan dan wine yang bisa langsung diantar ke kamar dan menyantapnya di balkon sembari menikmati indahnya pemandangan malam.

Esok paginya Pangeran mengajak kami bertiga untuk ikut sarapan bersama di sekitar kota, katanya ada satu restoran kecil terkenal yang menawarkan sarapan tradisional ala penduduk lokal. Katanya restoran tersebut terletak disebuah gang kecil yang bersih di mana isinya hanya ada penduduk lokal yang ramah dan kebanyakan orang-orang yang sudah berumur lansia. Aku awalnya ogah menerima ajakan Pangeran sebab aku malas untuk menghadapi kecanggungan. Sayangnya Bitna justru antusias dengan restoran yang disebut oleh Pangeran, Minwoo pun terlihat tidak keberatan. Mau tidak mau aku harus mengesampingkan egoismeku dan mengalah demi kedamaian selama liburan.

Sesampainya di restoran, Lee Sooyeong langsung bergegas memilih tempat duduk dan menarik Pangeran untuk duduk di sampingnya. Di depan Pangeran ia bahkan bertingkah seperti gadis yang manis dan ceria, anehnya Pangeran seperti tidak keberatan dengan sikap tersebut, padahal menurutku dan Bitna, sikap Lee Sooyeong agak dibuat-buat.

"Kau sehat?" terkutuklah Bitna yang tidak bisa menahan mulutnya. Ia memang tipe yang suka berterus terang, apalagi kalau orang di depannya bersikap menyebalkan.

"Maaf, kau bicara padaku?" Lee Sooyeong lantas berhenti dari kesibukannya mencari perhatian dan beralih menatap Bitna dengan pandangan heran.

"Iya benar, habisnya kau terlihat seperti cacing kepanasan" aku hampir gila karena mati-matian menahan tawa saat Bitna mengipas-ngipas wajah Lee Sooyeong seolah wanita itu benar-benar cacing kepanasan.

Kalian harus lihat secara langsung wajah Lee Sooyeong yang tersingung karena ejekkan Bitna, ia jelas ingin mengumpat tapi mulutnya tertahan karena sadar ada Pangeran di sampingnya dan mau tidak mau harus menjaga sikap.

Pangeran terlihat tidak ingin menanggapi Bitna, ia justru sibuk menyantap sarapannya dan berpura-pura tidak ada yang terjadi di depannya. Aku tahu pasti memalukan untuk sekedar membela tingkah Lee Sooyeong dari ejekan Bitna.

"Ngomong-ngomong semalam tidurmu nyenyak sekali" Minwoo yang sedari tadi ikut menahan tawa akhirnya mengalihkan pembicaraan agar suasana tidak berubah menjadi canggung. "Kau hampir jatuh dari kasur, untung aku sigap menangkapmu."

"Benarkah? Hehe, maaf cara tidurku memang agak sedikit berantakan." ucapku malu-malu sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Baru sadar? selama ini yang menangkapmu siapa kalau bukan aku?" secara tidak diduga, Pangeran tiba-tiba ikut masuk ke dalam pembicaraan.

"Salah sendiri tidak pernah bilang, aku mana tahu!" seperti biasa, jika membalas ucapan Pangeran emosiku pasti ikut meninggi.

"Maaf Jihye, bukan maksudku mempermalukanmu." Minwoo yang melihat adanya potensi pertengkaran antara aku dan Pangeran jadi merasa bersalah karena telah memulai topik pembicaraan yang keliru, sedangkan Lee Sooyeong tersenyum puas seolah dendam karena ejekan Bitna terbalas. Padahal aku biasa saja, aku hanya terpancing emosi karena nada bicara Pangeran yang menyebalkan.

"Untuk apa minta maaf? dia memang perlu diberitahu supaya sadar kalau sikapnya tidak menggambarkan seorang Putri yang layak." sahut Pangeran masih dengan nada bicara yang tidak ramah di dengar. Aku juga terkejut dengan ucapan Pangeran, rasanya tidak pantas mengkritik sikapku di depan teman-teman apalagi dengan kalimat yang kurang ajar. Ini hanya soal posisi tidurku yang sembrono, kenapa Pangeran membuatnya menjadi masalah besar?

"Jeon Jungkook, aku rasa kau keterlaluan." Minwoo rupanya tidak kalah terkejut dariku. Aku bisa melihat raut wajahnya yang semula ceria berubah menjadi kekecewaan dalam sekejap. "Niatku hanya bercanda, tapi kalau kau sampai mempermalukan Jihye dengan ucapanmu barusan, kau benar-benar menanggapinya berlebihan."

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang