Sekarat

168 10 0
                                    

Kalau suka, jangan lupa vote & komen ya! 💜

*****

Waktu terus berlanjut dan usia kandunganku kini sudah lima bulan. Hubungan antara aku dan Pangeran tidak disangka membaik usai masalah yang menimpa kemarin. Ia banyak mengurangi sifat dinginnya dan berubah menjadi lebih pengertian.

Ada beberapa kejadian yang membuatku bingung bagaimana sebenarnya perasaan Pangeran padaku.

Yang pertama adalah, ketika aku muntah secara diam-diam di dalam kamar mandi. Pada saat itu kami masih menyelidiki kegaduhan yang dibuat oleh Lee Sooyeong, sialnya aku selalu merasa mual di pagi-pagi buta, dan jika menoleh ke samping, aku bisa melihat wajah Pangeran yang kelelahan sedang tertidur pulas. Rasanya tidak tega jika harus membangunkan Pangeran dan meminta bantuannya, sedangkan jam tujuh pagi dia harus bangun untuk mulai bekerja. Jadi aku inisiatif untuk berusaha mengurus diriku sendiri tanpa bantuan Pangeran.

Setelah selesai membasuh wajah dan menyikat gigi, aku kembali ke ranjang dan tidur memunggungi Pangeran. Untuk beberapa saat aku kira, aku bisa kembali tidur nyenyak, tapi nyatanya bayi yang di dalam perutku tidak mengizinkan ibunya tidur dengan nyaman. Jadi yang ku lakukan hanya memejamkan mata sambil berdoa ada keajaiban yang bisa membantuku tidur nyenyak.

Dan sepertinya doaku langsung dikabulkan oleh Tuhan, sebab beberapa saat kemudian aku merasakan ada tangan yang mendekapku dari belakang. Aku pun membuka mata sedikit demi memastikan itu adalah tangan Pangeran, dan ternyata benar! Cincin pernikahan yang melingkar di jari manisnya membuktikan bahwa dugaanku tidak salah.

Ia memelukku cukup lama, dan itu selalu terjadi setiap kali aku muntah-muntah. Aku pun menarik kesimpulan, bahwasanya Pangeran mungkin tahu aku sedang kesulitan dengan kondisi tubuhku yang selalu merasa mual, jadinya ia berinisiatif untuk memberiku pelukan hangat yang ajaibnya selalu berhasil membuatku kembali tidur nyenyak.

Nah itu baru yang pertama, tapi aku akan menceritakan dua kejadian saja.

Yang kedua adalah, rutinitas Pangeran yang selalu mengecup keningku dan mengajak bicara bayi yang di dalam perutku jika pekerjaannya mengharuskan Pangeran untuk pergi ke luar. Saat aku tanya alasannya, Pangeran berkata bahwa tidak pernah ada yang tahu umur seseorang. Ia ingin mulai memperbaiki rumah tangganya dan ingin membangun hubungan yang baik antara ayah dan anak bahkan ketika bayi kami belum lahir ke dunia.

Sampai sini pasti kalian bingung kenapa aku masih belum tahu perasaan Pangeran yang sebenarnya.

Ya karena hingga saat ini aku belum mendengar dari mulutnya sendiri kalau ia mencintaiku. Aku hanya bisa menebak-nebak, dan setiap kali aku tanya, Pangeran selalu mengalihkan pembicaraan.

Ah sudahlah, tidak ada gunanya memusingkan perasaan Pangeran, yang penting aku senang hidupku kian membaik sekarang.

Ngomong-ngomong, hari ini adalah hari ulang tahunku. Raja dan Ratu menawarkan pesta besar jika aku mau, tapi dengan senang hati aku tolak karena lebih ingin mengadakan pesta kecil yang bermakna. Jadi aku mengundang orang tuaku, beberapa teman dan juga saudara. Aku juga memperbolehkan Pangeran untuk mengundang beberapa teman dekatnya, meskipun tidak banyak.

Taman belakang istana yang luas berhasil aku sulap menjadi sebuah acara ulang tahun outdoor yang menyenangkan. Sesuai dengan permintaanku, para pelayan menyediakan champagne dan beberapa minuman alkohol di meja dekat minuman segar seperti es limun dan soda.

Kemudian di meja seberang, aku menyediakan kudapan-kudapan manis seperti berbagai macam cupcake, bolu dan pudding. Tidak lupa buah-buahan seperti melon dan semangka sebagai penyegar mulut. Aku juga memesan kue ulang tahun yang desainnya aku buat secara pribadi, dan untungnya toko kue yang ku percayakan dapat membuat sesuai permintaan.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang