Kalah Telak

150 14 0
                                    

Hayo mana vote & komennya? 🥺

*****

"Selamat malam Pange-" sapaan Lee Sooyeong terhenti kala ia melihatku duduk di samping Pangeran. Wajahnya lantas menjadi muram, lalu duduk berhadapan dengan Pangeran sambil melemparkan tatapan tidak suka. "Kenapa dia ada di sini?" tanyanya ketus.

Dua hari setelah rencana yang diusulkan Pangeran, kami berdua akhirnya mengadakan pertemuan dengan Lee Sooyeong. Pangeran menjebak wanita itu dengan mengatakan bahwa ini hanya makan malam biasa. Makan malam yang diadakan spesial untuk mereka berdua saja, sehingga Pangeran memilih restoran mewah berbintang lama, dilengkapi sebuah rungan VIP agar Lee Sooyeong tidak menaruh curiga.

"Jaga ucapanmu, dia Putri Kerajaan."

Raut wajah Lee Sooyeong berubah menjadi keras, ia pasti heran dengan perubahan sikap Pangeran. Pria yang biasanya berlaku manis, hari ini justru akan memberikan kenangan pahit untuk diingat olehnya.

"Jadi apa alasan sebenarnya kau mengundangku ke sini?" ditengah kekecewaan, ia masih berusaha terlihat kuat dengan senyuman sinis yang bertengger di bibirnya.

Pangeran menyesap segelas wine yang dipesannya, kemudian meletakkan gelas itu di meja dengan sedikit hentakkan sehingga membuat dentingan yang cukup keras. Lee Sooyeong tampak terkejut namun ia tetap berusaha menutupinya.

"Foto-foto yang tersebar di Italia dan saat makan direstoran mewah berdua, kemudian foto-foto Jihye saat minum-minum di bar, hingga rumor-rumor bajingan yang menyebar di forum-forum besar, kira-kira siapa yang berani melakukannya?"

Tanpa basa-basi Pangeran langsung mengurutkan satu-persatu masalah yang menimpa kami berdua, dan Reaksi dari Lee Sooyeong persis seperti yang kami harapkan. Hanya ada gelagat aneh dan tidak biasa yang terpancar dari tubuhnya.

"Lokasi bulan madu kami tidak pernah dibocorkan ke media manapun, hanya orang-orang di istana yang mengetahuinya dan yang pasti teman-teman yang ikut pergi ke Italia." tambah Pangeran.

"Ka-kalian mencurigaiku?! kenapa tidak curigai saja orang-orang istana dan teman-teman istrimu yang tidak berguna itu?!" nada bicara Lee Sooyeong langsung meninggi, dan Pangeran tergelitik karena tidak menyangka akan semudah itu mengkonfrontasinya. "Kenapa kau tertawa?!" Lee Sooyeong menghardik Pangeran yang kini sedang tertawa geli.

"Aku belum bilang curiga tapi kau sudah panik." ledek Pangeran. Ekspresi Sooyeong berubah seketika menjadi malu bercampur panik. Ia menyibakkan rambut panjangnya kebelakang dan bersikap seperti suhu ruangan sedang memanas, padahal pendingin ruangan VIP ini bekerja dengan baik.

Aku yang dari tadi hanya duduk dan meperhatikan gerak-gerik Lee Sooyeong, akhirnya diberi kode oleh Pangeran untuk mengeluarkan berkas-berkas yang kami bawa.

Aku menunjukkan dua amplop dokumen berwarna coklat tepat di depan wajah Lee Sooyeong. Wanita itu melotot, kemudian dengan kasar merebut dua amplop itu dari tanganku.

"Buka itu." aku menyuruhnya dengan nada yang tidak kalah ketus.

Lee Sooyeong langsung membuka kedua amplop itu dan terkejutlah ia saat dokumen berisikan data pribadi Kim Ryeok dan Kang Dohyun tersaji tepat di depan matanya. Ia juga langsung membaca satu-persatu dokumen yang merinci perbuatan Lee Sooyeong dan antek-anteknya untuk menjatuhkan namaku dan Pangeran.

"Seperti yang diharapkan, seorang Pangeran mampu melakukan apa saja." ucap Lee Sooyeong kemudian tertawa. Jelas ia sedang menertawai nasibnya sendiri yang tertangkap basah oleh pria yang selama ini berhasil ia manfaatkan.

"Sooyeong-a, kau benar-benar mengecewakanku. Selama ini aku berpikir kau berbeda karena kau memperlakukanku layaknya seorang laki-laki biasa, bukan seorang Pangeran, gelar yang dulunya sempat kubenci"

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang