006. Nasehat Kenzo
Kalo lo butuh gue ketika lo sedih, marah,kecewa, dan putus cinta. Silahkan saja temui gue, gue akan mendengarkan keluh kesah lo. Karena bagi gue, air mata lo itu terlalu beharga. Tapi jika lo salah, sorry. Gue gak bisa ada dipihak lo karena gue gak mau membela orang yang salah.
Kenzo Malik Razendra
______________________________
_Happy Reading_
Aku masih di sini, tepatnya di rumah Kenzo. Aku masih kesal dengan Devan sepupu Kenzo bisa-bisanya cowok itu bikin aku naik darah. Ini lagi si Kenzo, lama banget cuman ke supermarket aja, gak tau apa kalo sahabatnya yang cantik ini butuh dia. Sekarang jika bukan Kenzo, aku tidak tahu lagi harus pergi ke mana. Kuharap Kenzo bisa menjadi pendengarku yang baik bukan seperti Serina membela Brian yang jelas-jelas memang salah.
Duduk di sopa, sambil memainkan jari jemariku. Itu sangat membosankan, aku itu orang yang paling malas nonton televisi. Karena memang sedari kecil aku jarang nonton televisi, kecuali drakor, dracin, drama thailand. Aku tidak pernah absen, karena banyak banget pacar virtualku. Ohiya, aku juga sering nonton film spanyol karena ada Manu Rios. Sumpah, aku bisa gila jika bahas tentang pacar virtualku tapi baguslah. Mood-ku 'kan sekarang lagi berantakan, sepertinya kalo Kenzo pulang aku akan ajak dia nonton bareng. Kebetulan cowok itu juga memiliki hoby yang sama, apalagi kalo ada eoni song hye-kyo. Kenzo mendadak melehoy say.
Sampe lupa dengan Devan, cowok itu masih menetap dikamar Kenzo. Mungkin dia itu introvert makanya cowok itu lebih suka menyendiri. Tapi, dia 'kan ngeselin secara orang intovert itu pendiam. Sepertinya dia itu memang tidak memiliki jati diri jelas deh, makanya sikapnya juga suka berubah-rubah kadang baik kadang juga sinting.
Aku mendengar suara motor Kenzo dihalaman rumahnya, akhirnya. Sahabatku yang super sesat itu datang juga, akupun beranjak dari tempat duduk untuk menyambut kedatangan Kenzo, biasanya sih aku ogah melakukan hal manis seperti ini. Sekarang aku terpaksa saja, karena aku sedang carmuk (cari muka) pada Kenzo biar cowok itu ada dipihakku.
Ceklek
Aku membukakan pintu untuk Kenzo dan tante Mia. Seraya tersenyum manis, aku bahkan sampai lupa kalo saat ini hatiku sedang hancur.
"Hallo, Tan, Ken." Sapaku ramah.
Kenzo matanya terbelalak. Mungkin baru kali ini dia melihat sisi manisku, ingat ya Ken. Awas jangan jatuh cinta sama sikap manis aku saat ini karena kamu bukan tipeku. "Ngapain lo di sini, Brin?" Tanya Kenzo yang langsung mendapatkan jitakan dari bundanya.
Pletak
"Kamu ini, emangnya gak boleh Brina main di sini? Sana cepet masuk, ajak Brina main kayanya dia butuh kamu," suruh tante Mia. Mungkin tante Mia itu cenayang, bisa-bisa dia tahu kalo aku memang butuh Kenzo. Padahal aku sudah sebisa mungkin tersenyum untuk menutupi semua luka dihatiku.
"Bun, yang anak bunda itu. Kenzo atau Brina sih? Setiap kali ada Brina di sini, bunda selalu saja ada dipihak Brina. Dasar pilih kasih," Kenzo merajuk sambil berjalan menuju sopa lalu cowok itu langsung teduduk sambil menyilangkan kakinya.
Tante Mia hanya bisa menggelengkan kepala saja, tak habis pikir dengan anaknya yang cemburu terhadapku. "Bunda ke dapur dulu, mau masak." Kata tante Mia langsung melenggang pergi ke dapur. Aku hanya tersenyum untuk membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Only One (On Going)
Teen Fiction⚠️Warning: 21+ yang dibawah umur harap menjauh.⚠ _HARAP FOLLOW SEBELUM BACA_ Aku Brina, gadis cantik bermata hitam pekat, aku memiliki kembaran bernama Brian dia juga sangat tampan dengan bola mata yang bewarna cokelat. Hubunganku dengan Brian sanga...