Part.2

65 30 94
                                    


  Kini Aidel, Zaki, dan Abel tengah menikmati makan malam di sebuah restoran. Mereka memutuskan untuk makan malam di luar untuk menyambut kedatangan Aidel.

AIDEL GEVARIEL PANAIT adalah kakak laki-laki Abel satu-satunya. Aidel sudah menyelesaikan kuliahnya dan mempunyai perusahaan di Bali. Walaupun demikian, Zaki tidak pernah berkunjung ke sana atau ke perusahaan yang di pimpin oleh Aidel. Zaki tidak pernah berkunjung kesana dengan alasan sibuk.

Setelah mendengar Zaki, ayahnya akan menikah minggu depan, Aidel langsung memutuskan untuk terbang ke Jakarta.
Ia tidak terlalu menyetujui niat ayahnya ini.
Tetapi karena Zaki tetap bersikeras untuk menikah, mau tidak mau Abel dan Aidel harus menyetujuinya.

"Ayah, nanti kalau ayah udah nikah lagi, kira-kira kita masih bisa dinner kayak gini, nggak?" tanya Abel

Zaki mengelus kepala putrinya dengan lembut
"Tentu saja sayang. Ayah janji, ayah janji semuanya ngga akan berubah."

Sementara Aidel tengah menatap Abel dalam.
"Kenapa kak?" tanya Abel yang sadar di perhatikan oleh kakaknya.

"Ini udah hampir larut, sebaiknya kita pulang. Besok kamu sekolah, kan?''

"Iya kak."

Setelah menyelesaikan makan malamnya mereka memutuskan untuk pulang.

Sampai di kamar Abel langsung merebahkan tubuhnya di ranjang king size milik kakaknya.
Abel selalu tidur bersama kakaknya tiap kali kakaknya pulang.

"Bel, mandi dulu dek. Masa mau tidur bau kekgitu." kata Aidel yang keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambutnya.

"Besok aja ya kak, ngantuk."

Huammmmm

Abel menguap panjang. Melihat itu Aidel menghela nafasnya pelan.

"Yaudah ganti baju aja, masa tidur pake celana jeans kayak gitu." kata Aidel dan memilih piyama motif doraemon kepada Abel.

Abel gadis cantik yang sangat manja, apalagi saat bersama dengan Aidel. Walaupun manja, Abel sudah punya usaha.
Ia mengelola cafe yang di berikan kakaknya, Aidel.

Abel dengan malas berjalan ke tempat ganti baju.

Setelah selesai, Abel melihat kakaknya yang masih fokus dengan laptopnya.
Abel duduk di samping kakaknya sambil beberapa kali menguap.

Kakaknya melirik Abel, "Tidur sayang..."

"Mau bareng, mau peluk." cicit Abel

Aidel segera menutup laptopnya dan mengangkat Abel ala 'bridal style ke tempat tidur.

"Queen nya kakak tidur yang nyenyak, ya." ucap Aidel setelah membuat Abel tidur dengan nyaman di pelukannya.

Beberapa saat kemudian terdengar dengkuran halus dari Abel pertanda gadis itu kini sudah terlelap.

Aidel memandang wajah adiknya yang sangat tenang saat tidur.
"Bahagia terus queen kakak."
Aidel mencium kening adiknya lembut dan langsung menyusul Abel ke alam mimpi.


------🥀 Christabel 🥀------

P

agi ini ketiganya tengah sarapan bersama. Tidak ada suara yang terdengar kecuali suara dentingan sendok yang sesekali terdengar.

Setelah menyelesaikan sarapannya Abel mencium tangan ayahnya.

"Abel berangkat, Ayah."

"Iya sayang. Hati-hati."

Pagi ini Abel di antar Aidel ke sekolah.
Entah kenapa, kalau Aidel ada di rumah, Abel mendadak tidak bisa mandiri. Kalau biasanya dia bisa pergi ke sekolah bawa mobil sendiri, tiba-tiba harus di antar oleh Aidel.

Aidel melirik Abel sejenak yang tengah duduk tenang menatap kedepan itu.

"Gimana cafe kamu, dek?"

"Semuanya berjalan dengan lancar kak, kakak gamau kesana?"

"Nanti kakak ke sana setelah mengantar kamu, kakak juga mau kerja dari sana aja. Di rumah pasti sepi ga ada kamu." sahut Aidel.

"Oke kak. Nanti pulang sekolah Abel nyusul ke sana."

"Di jemput?"

"Gausah deh kak, kakak kan kerja nanti aku sama Hendra aja."

"Hmm."

Aidel sudah kenal dengan Hendra. Abel dan Hendra sudah menjadi sahabat semenjak kelas 1 SMP dan memutuskan untuk pacaran saat kelas 1 SMA.

---

Sampai di kelas Abel melihat Charen sedang sibuk mengerjakan PR yang tidak sempat di kerjakan semalam.

"Kebiasaan" sindir Abel.

"Iya nih. Semalam sibuk milih cowok buat gue jadiin pacar. Masa yang masuk daftar om om semua, Bel." keluh Charen sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Itulah Charen. Katanya sudah bosan dengan status jomblo tapi menolak siapapun yang mencoba mendekatinya.

"Serah lo." Abel duduk di samping Charen sambil melirik ke belakang.

"Hendra mana, Ren?"

"Tau tuh bocah, belum datang kali." Charen masih sibuk dengan bukunya.


---

Chat

Hendra❄️☃️❤️

Hennnnn,,,
Kamu dimana?

             
                          Di jalan, sayang...

Kok lama?????

                          kesiangan

Cepetan bentar lagi guru masuk!!!!

                      Iya bawel, kalau chat
                      terus gimna bisa fokus
                       nyetirnya,,,,,

😁✌️

-----

CHRISTABEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang