"Bahkan seandainya angin meminta maaf ranting itu masih tetap patah."
_Aidel Gevariel
"Gue pastiin, ayah nggak akan pernah ketemu sama Abel lagi!"
"Maksud kamu apa?"
"Kurang jelas?" tanya Aidel sambil maju beberapa langkah mendekati ayahnya.
"Gue akan bawa Abel pergi sejauh mungkin supaya terhindar dari manusia-manusia toxic kayak kalian!" ucap Aidel menekan setiap kalimatnya.
"Jangan macam-macam kamu."
"Apa? Kenapa? Lo nggak terima?"
"Aidel jaga omongan kamu, saya ini ayah kamu!"
Aidel seketika berdecih pelan, "Tchh, setelah semua yang udah lo lakuin, menurut lo, lo masih pantes disebut ayah?"
Perkataan Aidel berhasil membuat Zaki terdiam.
"Sekarang setelah semuanya terbongkar lo mau apa? Nyesal? Minta maaf?"
"Lo pikir dengan lo nyesal dan minta maaf, semuanya akan kembali seperti semula? Ingatan Abel akan kembali lagi? Penyakit Abel akan menghilang? Charen akan kembali lagi? Abel nggak akan di rundung lagi, IYAA?"
Zaki sedikit tersentak mendengar teriakan Aidel di akhir kalimatnya.
Hatinya mencelos melihat bagaimana khawatir nya Aidel terhadap keadaan Abel saat ini.Tetapi ia juga sadar bahwa dia tidak punya hak untuk melarang Aidel memarahinya. Ingatan tentang perlakuannya kepada Abel selama ini membuat Zaki semakin merasa bersalah.
"Setelah ini, jangan pernah muncul di hadapan gue sama Abel lagi, lo fokus aja ngurusin keluarga baru lo yang paling berharga itu," kemudian beranjak meninggalkan Zaki dan Rani yang masih dia mematung.
Baru beberapa melangkah beberapa langkah, tangannya langsung di cekal oleh Zaki.
"Nak, maafin ayah, izinkan ayah bertemu dengan putri ayah. Ayah ingin tau gimana keadaannya sekarang."
Aidel dengan cepat menepis tangan Zaki dengan kasar kemudian melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar dan menghiraukan panggilan Zaki.
AKHH
Zaki menjerit frustasi sambil beberapa kali memukul tembok di sampingnya berniat meluapkan emosinya.Bugh
Bugh
Bugh
Zaki terus memukuli tembok tersebut, tidak peduli dengan tangannya yang sudah memar bahkan berdarah.
Rani yang melihat itu langsung berusaha menghentikannya, ia langsung mencekal tangan Zaki dengan sekuat tenaganya, "Mas, kamu nggak boleh kayak gini."
"Diam kamu!" bentak Zaki sambil menepis tangan Rani dengan kasar hingga membuat tubuh Rani terhuyung beberapa langkah kebelakang.
Zaki kembali melangkah mendekati Rani dan mencengkeram lengan Rani dengan sangat kuat. Bisa di pastikan lengan Rani akan membiru setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRISTABEL [END]
Fiksi Remaja"Teruntuk harapan, ingatkan aku ke tujuan awal disaat aku ingin menyerah."