Aidel kini berada di parkiran sekolah Abel. Setelah menyelesaikan kerjaan yang mendesak.
"Kak, Aidel udah lama?"
"Belum sayang. Yuk, langsung otw. Temennya ga di ajak?"
"Nggak usah deh kak, Abel mau quality time sama kakak."
Aidel tersenyum dan membukakan pintu mobil untuk Abel. "Silahkan, Queen."
Abel langsung lompat ke dalam mobil. "Thanks, King."
Di perjalanan, Abel menghidupkan musik favoritnya. Lagu dari Last Child yang berjudul "bernafas tanpamu". Dan ikut bernyanyi.
Kini ku harus bernafas tanpamu
Yang meninggikan diriku yang selalu
Lemah tanpa dirimuYang kelembutan hatinya harus tersakiti
Oleh kekalahan ku melawan egokuKu akui aku yang memulai segalanya
Tapi lihat kini
Akulah yang paling terlukaBila harus kisah cinta ini ku akhiri
Kan ku akhiri sebagai satu jalan
Yang terbaik untuk kita,,, berduaKini, ku harus berjalan tanpamu
Yang merelakan hidupnya yang selalu
Indah tanpa dirikuAmpuni aku yang tlah hancurkan segalanya
Tapi percayalah ku tak ingin engkau terlukaBila harus kisah cinta ini ku akhiri
Kan ku akhiri sebagai satu jalan
Yang terbaik untuk kitaDan kau harus temukan sebuah cinta yang Pasti
Yang tak seperti aku yang jauh dari harapan muDan bila harus kisah cinta ini ku akhiri
Kan ku akhiri sebagai satu jalan
Yang terbaik untuk kita,,,Dan kau harus temukan sebuah cinta yang Pasti
Yang tak seperti aku yang jauh dari harapanmuHoo,,,ooo
Aku yang jauh dari harapanmu.Abel kembali mematikan musiknya. "Capek kak teriak-teriak."
"Yahhh,, padahal kakak nungguin lagu berikutnya."
"Nanti deh kak, laper." Cicit Abel.
"Adek kakak belum makan?"
"Pengen makan bareng tadi makanya ga makan di kantin kak."
Aidel mengusap lembut rambut panjang adeknya yang di gerai begitu saja.
Sampai di mall, mereka langsung mencari restoran langganannya.
Abel duduk di kursi yang sudah di sediakan Aidel.
"Velluto belgian waffle gelato?" Tebak Aidel
"Of course." Jawab Abel antusias."Yang lain?"
"Velluto fluffy pancake gelato, Roti canai es krim caramel, dan Frappio chocolate milk." Ujar Abel antusias
"Ya ampun, Adek kakak laper banget kayanya." Ujar Aidel yang di balas kekehan dari Abel.
"Habis ini kita ke Timezone, foto studio, habis itu ke,,,," Abel tampak memikirkan tempat yang akan di tuju.
"Habis itu pulang, sayang." Sambung Aidel.
"Yahhh." Keluh Abel.
"Kakak tahu, kamu kalau main di Timezone, ga cukup waktu sebentar, sayang. Lain kali ya, nanti kalau kamu libur kita liburan di Bali. Kakak temenin berapa lama pun kamu pengen main, sayang."
"Janji?" Abel menjulurkan kelingkingnya.
"Iya, queen, janji." Balas Aidel dan menautkan kelingkingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRISTABEL [END]
Teen Fiction"Teruntuk harapan, ingatkan aku ke tujuan awal disaat aku ingin menyerah."