Part.6

35 27 54
                                    

------🥀 Christabel 🥀------

Abel dengan ragu membuka pintu dan melihat ayahnya sedang bercanda dengan Tante Rani dan Gita.

"Assalamualaikum, Abel pulang."

Tawa mereka langsung berhenti.
"Darimana saja kamu!" Tanya Zaki menatap Abel sinis.

"Dari rumah temen, yah."

"Ga jelas itu pa, tadi aja nggak masuk sekolah, padahal berangkat lebih awal tadi pagi." Adu Gita.

"Benar itu, bel?"

"I-iya, yah."

"Ohhhh, udah berani bolos sekarang." Zaki menghampiri Abel.

"Abel habis mengantar Aidel, pak." Bela bi Hana dan merangkul Abel.

"Aidel sudah pulang?" Beo Zaki. Biasanya setiap akan kembali ke Bali, Aidel pamit padanya. Kenapa sekarang Aidel tidak pamit? Apakah Zaki telah membuat kesalahan?. Zaki diam memikirkan banyak hal.

"Abel ke kamar, yah." Abel berlalu begitu saja dari hadapan ayahnya.

"Makan dulu, nak." Bi Hana masih menuntun Abel.

Menurut, Abel langsung bergegas ke meja makan.

"Mereka udah makan, bi?" Tanya Abel sambil menikmati makan malam yang di siapkan bi Hana

"Ilham juga belum, nak." Sambung bi Hana.

"Hei malam, dek." Sapa Ilham menghampiri meja makan.

"Malam, kak. Baru pulang juga kak?" Tanya Abel ke Ilham.

"Iya dek. Kakak boleh gabung ga nih?"

"Astaga kak Ilham, pake pamit segala. Ini itu rumah kita kak, bukan rumah Abel doang."

"Ini nak, makanannya." Bi Hana menyiapkan semuanya.

"Bibi juga makan." Ujar Abel.

"Bibi nanti aja, nak."

"Nggak, kita makan sama-sama, bi. Gapapa kan, kak?" Tanya Abel.

"Kok kamu jadi pamit ke kakak? Tentu saja boleh, ayo bi." Ajak Ilham.

Merekapun makan malam bersama asisten yang lainnya.

------🥀 Christabel 🥀------

Pagi ini, Abel berangkat dengan Ilham. Meninggalkan Gita yang berangkat bawa mobil sendiri. Iya, Gita di belikan mobil baru oleh Zaki.

"Kakak nggak kecepatan nyampe kantor?"
Tanya Abel yang kebetulan arah sekolah dan kantor kakaknya searah.

"Nggak kok, dek."

"Kalau Gita marah, gimana kak?" Tanya Abel lagi.

"Nggak marah kok, dek. Kamu tenang aja." Ujar Ilham.

Sampai di gerbang, Abel berpamitan dan langsung bergegas ke kelasnya.

"WOIII, MASI INGAT MASUK LO!!" teriak Charen.

"Itu mulut gausah teriak-teriak, gue belum tuli nyong." Kesal Abel.

"Hehe, gua kira mendadak budeg lo."

"Sembarangan." Abel menoyor kepala Charen.

Sampai di kelas, Abel langsung ke meja Hendra.

CHRISTABEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang