"ABELL...!!!"
Charen langsung berlari menghampiri Abel yang sudah terkulai lemah.
"Bawa dia ke UKS, sialan." Gerutu Charen kepada Hendra yang masih diam.
Charen menghampiri Gita dan langsung menjambak rambutnya. "Lo apa-apaan anjing."
Gita mencoba melepaskan cekalan tangan Charen. "LEPAS,,,!" Teriak Gita.
"Gue peringatkan sekali lagi sialan, nyari masalah sama Abel, sama dengan cari masalah sama gue!" Ujar Charen menekan setiap kalimatnya.
"Lo gatau apa-apa gausah ikut campur." Teriak Gita melihat Charen yang langsung pergi meninggalkan kantin.
Charen setengah berlari menuju UKS, menghiraukan ucapan Gita. Sampai di pintu UKS Charen langsung mendobrak membuat semua yang ada di dalam terlonjak kaget.
"Dasar ya ini cewek, ga ada lembut-lembutnya." Kesal Hendra.
Melihat Abel yang sudah sadarkan diri, Charen langsung duduk di tepi ranjang tempat Abel istirahat.
"Lo ga papa kan, bel?" Ujar Charen cemas.
"Lo liat sendiri kan gue baik-baik aja, cuman kepentok doang tadi."
"Gapapa gimana, sampai mimisan kekgitu."
"Gapapa Charen, ke kelas yuk, bentar lagi guru masuk."
"Lo istirahat aja, ntar kalau udah baikan, lo masuk, Nanti gue yang izinin sama guru."
"Tapi gue udah gapapa." Abel menekan dadanya yang semakin perih. Dia butuh obat itu lagi sekarang.
"Gausah ngeyel deh lo, muka pucat gini bilang gapapa, sok kuat." Charen mulai kesal dengan Abel yang keras kepala.
"Iya, kamu istirahat dulu aja," sambung Hendra.
"Hmm, kalo gitu bawain tas gue, boleh?"
"ntar aku antarin." Ujar Hendra.
"Yaudah kita ke kelas dulu, kalau ada apa-apa kabarin kita." Ujar Hendra dan berlalu dari UKS di susul Charen.
Setelah pintu ruangan di tutup kembali, Abel menghela nafasnya. Kemudian menepuk dadanya yang semakin menjadi.
"Hari ini jadwal check up." Pinta Abel.
Pintu kembali terbuka, Hendra muncul dengan membawa tas Abel.
"Kok cepet banget?" Heran Abel menerima tasnya.
"Maraton." Jawab Hendra sekenanya.
Abel terkekeh mendengarnya.
"Sarapan udah aku pesen tadi, kalau udah dateng kamu Sarapan ya, habisin." Lanjut Hendra.
"Siap, bos."
Hendra mengacak puncak kepala Abel, "good girl." Dan langsung beranjak meninggalkan UKS.
Setelah kepergian Hendra, Abel langsung menyambar tasnya dan mencari botol obat tersebut. Setelah di temukan, Abel langsung menelan obatnya tanpa air.
Tok tok tok
Pintu UKS kembali di ketuk dan bi Ijah muncul dengan sepiring nasi goreng bersama teh manis hangat di atas nampan nya. Bi Ijah yang menjaga warung tempat favorit Abel dan kedua temannya nongkrong."Maaf ya Bi, malah repot jadinya."
"Gapapa, neng. Bibi letakkan disini, ya." Bi Ijah meletakkan nasi goreng dan teh manisnya di atas meja yang ada di sana. Abel mengangguk.
Setelah Bi Ijah pamit dan berlalu dari ruangan tersebut, Abel langsung memakan sarapannya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRISTABEL [END]
Fiksi Remaja"Teruntuk harapan, ingatkan aku ke tujuan awal disaat aku ingin menyerah."