Bab 7.

14.5K 1.6K 53
                                    

Setelah beberapa hari dirawat Haruto kembali melakukan aktivitas seperti biasanya, anak itu terlihat mulai aktif tak murung seperti hari-hari sebelum nya ya karena hari ini Yoshi sudah mengijinkan Haruto untuk pergi ke sekolah.

Anak itu terlihat sangat antusias bahkan Jeongwoo sampai takut sendiri jika Haruto tiba-tiba saja jatuh, Haruto terus menyapa siapa saja dari parkiran sekolah sampai kedepan kelas.

"SELAMAT PAGI KAKAK KAKAK!" Sapa anak itu dengan sangat riang saat sampai didalam kelas.

"Pagi bayi, udah sehat kah?"

Haruto yang menggendong tad berwarna biru awan mengangguk antusias sampai rambutnya sedikit mengampul, senyum tak juga luntur dari awal Haruto keluar dari rumah sampai didalam kelas.

"Sudah! Ruru sudah sehat, tuh sudah kuat!" Haruto menunjukan otot-otot tangan yang tidak terlihat, mereka tergelak gemas melihat raut wajah Haruto seperti menahan kesal karena ditertawakan.

"Ish kenapa ketawa??! Tuh otot Ruru besar seperti Jeje, iyakan Jeje?!"

Jeongwoo hanya mencium gemas pipi gembul milik kekasihnya, lantas Jeongwoo menarik lembut tangan Haruto dan duduk di bangku mereka.

"Sudah-sudah lagian sebentar lagi masukmasuk, kalian duduk di bangku kalian masing-masing" Kata Minji selaku ketua kelas, gadis itu duduk didepan meja Haruto dan Jeongwoo.

"Ruru tadi kakak bawa ini, tapi jangan dimakan sekaligus ya?" Minji memberikan satu bungkus permen susu kesukaan Haruto,

"Jeje boleh?" Haruto meminta ijin pada kekasihnya, karena Yoshi berpesan untuk tidak menerima barang ataupun makanan dari orang lain selain dirinya dan Jeongwoo,

Jeongwoo mengangguk kecil "Boleh, tapi makannya jangan banyak-banyak nanti sakit gigi"

Haruto tampak begitu bahagia "Terimakasih kakak!"

Minji mengusak gemas rambut Haruto "Sama-sama bayi"

********

"Kakak Ruru boleh lihat ini?"

Hari ini jam kosong dan terlihat Haruto sangat aktif, anak itu terus berkeliaran didalam kelas, menganggu siapa saja yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, sedangkan Jeongwoo pemuda itu hanya mengamati kekasihnya dalam diam.

Jihan murid pendiam yang sering dibully Haruto dulu hanya menatap Haruto takut-takut, Haruto yang melihat tatapan itu seketika menjauh.

Danielle yang melihat Jihan seperti masih takut pada Haruto berusaha mendamaikan dua orang itu.

"Dia baik, dia gak akan bully lo lagi, percaya sama gue"

Danielle menarik pelan tangan Haruto "Nah kenalan, ini kakak Jihan"

"Hallo kakak Jihan!" Sapa Haruto dengan riang, Jihan yang semula masih terlihat takut-takut tersenyum kecil ketika melihat Haruto yang memang jauh lebih menggemaskan sekarang.

"H-hallo?"

"Ruru boleh lihat ini?" Tanya Haruto pada gantungan tas yang berbentuk boneka beruang kesukaan pemuda manis itu.

Jihan mencopot gantungan tas miliknya dan memberikan gantungan itu pada Haruto "Ruru mau?" Tanya Jihan menirukan suara anak-anak

"Eh, tidak usah Ruru cuma mau lihat" Tolak Haruto dengan halus yang merasa tak enak karena Jihan tiba-tiba saja mencopot gantungan kunci itu.

Antagonis Boy (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang