Bab 9🔞

16.7K 1.6K 148
                                    

Sore ini perutnya berbunyi membuat Junghwan mau tak mau harus turun ke lantai bawah dan menuju dapur namun saat di dapur Junghwan melihat seseorang yang sedang berjongkok, sepertinya itu Haruto yang sedang bermain bersama kucing peliharaan nya, tengah mengobrol hal random.

Junghwan mendekatinya dengan perlahan niat hati ingin menjahili Haruto namun Junghwan kembali di buat terkejut karena tingkah pemuda manis itu yang benar-benar di luar nalar.

"Astaga Haruto!" Junghwan bahkan melupakan ia harus memanggil Haruto kak saat di rumah

"Eum?" Haruto menoleh dengan pipi mengembung, segera saja Junghwan memukul tengkuk pemuda manis itu dengan sangat kuat dan membersihkan makanan di tangan kakaknya.

"Muntahin!"

Haruto menggeleng kencang, anak itu kembali menangis saat merasakan nyeri pada bagian pundaknya.

"MUNTAHIN! CEPETAN MUNTAHIN!"

Karena suaranya yang begitu menggelegar membuat seisi rumah mengerubungi mereka, bahkan Yoshi yang sedang ada di kamarnya pun langsung berlari tunggang langgang takut takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada adiknya..

"ASTAGA RU MUNTAHIN!"

"MMMMHHHHH"

Haruto masih saja kekeh tak mau memuntahkan makanan yang ada di mulutnya, pemuda itu sudah menangis sesegukan karena tangan besar Junghwan memaksa mulutnya untuk terbuka dan tengkuknya mulai dipijat membuat Haruto mual.

"Ada ap- ASTAGA JUNGHWAN ADA APA?"

Hanbin dibuat terkejut karena dua anak bungsunya seperti tengah bertengkar--

Lebih tepatnya Haruto yang menangis dan Junghwan yang terus meneriaki Haruto agar mengeluarkan makanan yang ada di mulut anak itu.

"Ayah kak Haru memakan makanan kucing!"

"Astaga Haruto, muntahkan!" Perintah Hanbin ikut memijat tengkuk anak bungsu nya, pria berumur itu juga terlihat sangat cemas apalagi wajah Haruto sudah memerah namun anak itu tak kunjung membuka mulutnya.

"Ru, buka ya sayang? Nanti kakak belikan eskrim" Bujuk Yoshi yang berhasil membuat Haruto memuntahkan semua makanan kucing itu, mereka serempak menghela nafas lega.

"Hiks... sakit, leher Ruru sakit" Adu Haruto pada Yoshi, Yoshi melihat bekas tangan Junghwan begitu terlihat jelas di kulit leher adiknya, namun ia tak bisa marah karena Haruto lah yang salah disini namun jika Yoshi menyalahkan Haruto maka adiknya pasti akan ngambek.

"Sttttt... sudah-sudah, nanti kakak marahin Junghwan nya"

Tenang Yoshi berusaha menghentikan tangisan adiknya, namun sepertinya Haruto masih kesakitan hingga anak itu menangis tersedu-sedu sampai dadanya kembali merasakan sesak.

"Asahi ambilkan inhaler!" Perintah Yoshi pada Asahi yang ada di dekat tangga untuk berlari ke kamar Haruto

"Ini kak!"

Mashiho membantu Yoshi mengusap punggung Haruto agar sedikit lebih tenang, nafas adiknya mulai kembali terdengar normal namun tubuh Haruto melemas.

"Biar aku saja menggendong kak Haru"

Yoshi mengangguk kecil membiarkan Junghwan menggendong Haruto karena memang diantara mereka badan Junghwan lah yang paling besar

Haruto menyamankan posisinya, tangan pemuda manis itu melingkar dileher sang adik membuat Junghwan terpaku untuk beberapa saat karena merasakan degup jantungnya yang tak karuan saat menggendong Haruto.

"Sialan! Perasaan apa ini?!"



*******


"Jeje!"

Antagonis Boy (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang