Bab 18

7.7K 971 40
                                    

Yejun mengendap masuk kedalam ruang hukuman, pria itu ingin melihat kondisi Haruto, karena sungguh Yejun merasa cemas, ia tak tega melihat Haruto yang terkurung, Yejun tahu betul bagaimana kondisi Yoshi, dikeluarga ini tidak ada yang waras kecuali si bungsu, semuanya gila.

Yejun mengeluarkan kunci cadangan, pria itu mengendap masuk dan menemukan Haruto yang terbaring diatas tempat tidur.

"Tuan muda kecil.. "

Haruto yang sedang menatap kosong langit-langit kamar segera saja menoleh, pemuda itu menatap sendu pada Yejun, Haruto berusaha untuk duduk namun tak bisa entah kenapa badannya terasa sangat lemas ditambah kedua tangan Haruto yang tak bisa bergerak

"Tuan muda kecil tidak apa-apa?"

"Paman Ruru mohon lepasin Ruru, Ruru tidak mau di sini.. " Mohon Haruto dengan mata yang berkaca-kaca.

Yejun terdiam ragu, jika ia melepaskan Haruto bukan hanya dirinya yang celaka tapi bisa saja Haruto juga ikut celaka, tapi melihat Haruto yang di belenggu seperti ini Yejun merasa tak tega, apalagi wajah Haruto yang sudah berkaca-kaca.

"Bagus, berani sekali kau menyelinap masuk"

Deg!

"T-tuan muda Yoshi saya hanya ingin melihat keadaan tuan muda kecil, saya takut dia kenapa-napa"

"Keluar Yejun!"

"T-tapi tuan muda-"

"AKU BILANG KELUAR SIALAN SEBELUM AKU BENAR-BENAR MARAH!"

Haruto tampak menatap Yejun penuh harap, namun Yejun hanya bisa menggeleng pelan, pria itu keluar dari ruang hukuman dengan langkah gontai.

"Jangan pernah membantah atau mau aku patahkan kaki mu?"

Yoshi berjalan dengan tatapan penuh intimidasi, pemuda itu menyentuh kaki adiknya namun lama kelamaan menjadi rematan yang sangat kuat.

"S-sakit ampun kak! AMPUN ARGHHH RURU MINTA MAAF AMPUN!"

Haruto menjerit keras ketika Yoshi menekan sebelah kakinya semakin kuat, Haruto berusaha untuk menghindar namun Yoshi malah menahan pergerakannya, tangis Haruto semakin keras, namun Yoshi seolah tuli tak mendengarkan permohonan ampun dari adiknya.

Rasa sakit itu semakin menjadi, Haruto berusaha menghindar tubuhnya semakin bergerak gelisah, apalagi saat sebelah tangan Yoshi mengambil alat kecil seperti besi dan di tekan kuat pada tulang kering kakinya.

Seketika jeritan kesakitan Haruto memenuhi ruangan

"AMPUN KAK AMPUN SAKIT HIKS RURU MINTA MAAF AMPUN!"

Badan Haruto sampai kelonjakan, pemuda manis itu menggeleng kencang saat besi semakin ditekan kuat.

Badan Haruto meluruh, perlahan pergerakannya semakin melemah sampai Haruto benar-benar tak sadarkan diri.

Baru saja Yoshi menarik besi itu dan melemparkan nya ke sembarang arah.

"Sudah aku bilang jangan membantah anak nakal.. "









**********




2 minggu berlalu, Haruto benar-benar di kurung dalam waktu yang sangat lama, tubuh pemuda itu semakin kurus karena jarang makan, tatapan Haruto pun terlihat semakin kosong bahkan Haruto sering menangis tanpa sebab secara tiba-tiba.

Tubuhnya semakin sulit untuk bergerak, apalagi kedua tangan Haruto yang terus dibelenggu selama 2 minggu.

Tak ada sinar matahari sama sekali, Haruto hanya menikmati waktunya dalam kesunyian.

Antagonis Boy (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang