Bab 22

6.8K 863 21
                                    

"Sebenarnya siapa?!"

Ruangan tampak hening, Junghwan dan Jeongwoo saling beradu pandang, pulang sekolah mereka kembali menemukan boneka yang sama dengan alat yang sama pula ada didalam boneka itu, sudah dipastikan bahwa boneka itu berasal dari manusia yang sama.

Setelah memindahkan Haruto kekamar keduanya memperdebatkan dari mana boneka ini berasal, Junghwan dan Jeongwoo saling mengingat musuh ataupun lelaki yang pernah dekat dengan Haruto dimasalalu, namun nihil merek tak mengingat nya sama sekali.

Atau mereka yang dulu tidak peduli pada Haruto?

"Gue yakin dia orang yang sama!"

"Apa mungkin kak Yoshi?"

Jeongwoo menatap datar pada Junghwan, pemuda itu melemparkan tas sekolah nya pada wajah Junghwan dengan perasaan dongkol

"Sinting, kak Yoshi belum bebas bodoh!"

"Ya terus siapa dong anying??!"

"Ya mana gue tau babi!"

"Ck, gak becus lo jadi pacar-"

"AAAAAAAAAAA"

Perdebatan mereka terhenti ketika mendengar teriakan dari dalam kamar Haruto, keduanya langsung bergegas masuk dan menemukan Haruto yang terbangun dengan nafas tersenggal.

"Ru, kenapa sayang?"

Saat ditanya Haruto malah menangis kencang, pemuda manis itu memeluk Jeongwoo menumpahkan segala tangisnya disana, nafas Haruto semakin tak beraturan namun yang Jeongwoo dengar adalah Haruto yang terus meracau kata maaf dan ampun.








********




"Aku bisa saja menyebarkan semua foto-"

"Jangan! Gue mohon jangan!"

Ruangan yang tampak hening hanya terdengar deru nafas dari seorang pemuda yang kini tergeletak tak berdaya, penampilan yang sudah jauh dari kata baik-baik.

Pakaian yang hampir terlepas sepenuhnya, hanya menyisakan baju seragam dengan kancing yang tersisa bagian atasnya saja. rambut yang sudah di penuhi oleh keringat, tangan dan kaki lebam membiru.

"Ternyata benar, mudah sekali untuk menipu mu, kau terjebak sayang dan berapa pria yang sudah menggagahi lubang mu, hm?"

Pertanyaan yang sukses membuat tangis Haruto semakin terdengar pilu, namun malah membuat pemuda yang kini didepan nya tertawa puas melihat bagaimana Haruto yang kini begitu menyedihkan.

"Pasti sudah banyak, iya kan?"

Tangan Haruto bahkan seolah tak bisa bergerak ketika jemari pemuda itu membelai setiap inci tubuhnya, mata Haruto terpejam menahan ketakutan saat jemari pemuda itu menyentuh sudut bibirnya yang berdarah.

"Tampang mu memang preman, kau juga sering membully bukan? Tapi aku tau kau hanya melakukan itu karena ingin diperhatikan oleh keluarga mu tapi nyata mereka bahkan tidak ada yang peduli sedikitpun dan kau malah menjadi jalang pemuas nafsu hampir semua guru dan teman-teman mu"

Kata-kata yang begitu menusuk namun itu benar adanya, Haruto tidak bisa mengelak karena itu semua adalah kenyataan, bertahun-tahun lamanya Haruto berusaha untuk mencari perhatian namun ia tak pernah dilirik sedikitpun, keluarganya malah sibuk memberi perhatian pada orang baru, ayahnya sering menyiksanya dan Jeongwoo yang berperan sebagai kekasihnya pun sering melakukan tindakan kekerasan fisik serta menduakan nya.

Antagonis Boy (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang