"Hey kenapa minum kopi saat perut kosong?" Yoongi berhenti menyeret kopernya dan menghampiri jisoo yang sedang menikmati secangkir americano.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yak! Dan ini americano?!"
"Jisoo hentikan menyakiti dirimu sendiri dan marahi saja aku" yoongi merebut pelan cangkir kopi dari tangan jisoo dan membuang 3/4 cairan berwarna hitam di sana.
Yoongi menghembuskan nafasnya lelah dan menatap jisoo yang memberikan wajah kusut bekas menangisnya semalaman.
Jisoo berantakan dengan rambut kusut dan mata pandanya.
"Leave me alone" lirih jisoo saat air matanya perlahan menetes lagi. Jisoo berdiri dan berpaling dari yoongi namun satu langkah jisoo diberhentikan dengan tangan kekar yoongi yang menyentuh pergelangan tangannya.
"Jisoo maafkan aku"
"Untuk apa? Bahkan aku tidak merasa kau bersalah" tubuh jisoo gemetar dengan suaranya yang serak.
"Aku tau semuanya karena aku" yoongi berdiri dan memeluk tubuh jisoo dari belakang.
Kepala jisoo mendadak pening. Ingin rasanya mendorong tubuh yoongi namun entah kenapa energinya mendadak habis.
Bruk!
"Hentikan! Jangan berpura-pura terus peduli padaku padahal nyatanya kau tidak mau peduli!" Jisoo mendorong kasar tubuh yoongi dan berdiri menghadap pria yang membuatnya menangis semalaman.
"Jisoo jangan terus salah paham" yoongi melangkah pelan menghampiri jisoo yang mundur menghindarinya.
"Aku peduli padamu. Hanya saja aku tidak bisa leluasa menunjukannya. Jisoo...."
"Seharusnya kau tidak menyentuh kepalaku! Jangan peluk aku! Jangan katakan kalau aku bisa merengek padamu! Jangan bilang kau akan selalu berada di sisiku karena nyatanya tidak" jisoo bersandar pada dinding dan perlahan tubuhnya merosot. Jisoo menangis dengan memeluk kedua lututnya.
"Aku benar-benar minta maaf" yoongi berlutut tepat di depan jisoo dan mengusap lembut lengan jisoo.
"Aku harus pergi. Jaga dirimu" yoongi melirik jam dinding lalu berdiri dan membawa kopernya sambil berjalan keluar apartemen jisoo.
"I need five minute" jisoo bicara dengan keras menghentikan langkah yoongi yang sudah sampai di ambang pintu.
Jisoo berdiri lalu berlari ke arah yoongi dan memeluk tubuh yoongi dari belakang dengan deras bulir air mata di pipinya.
Jisoo menenggelamkan wajahnya di punggung yoongi. Jisoo tau kalau dia akan merindukan pria ini, jisoo sadar kalau setelah yoongi keluar dari pintu rumahnya maka yoongi tak akan kembali lagi, pelukan ini akan jadi yang terakhir karena yoongi akan menjadi milik orang lain.
Yoongi menundukkan kepalanya menahan diri untuk tidak goyah pada pilihannya, menahan diri untuk tidak mengasihani jisoo yang punya cinta untuknya.
"Berbahagialah" ucap jisoo lirih sambil melepas pelukan. Yoongi berbalik dan tersenyum, menganggukan kepalanya lalu benar-benar pergi dari hadapan jisoo.