Perth mendorong tubuh Saint hingga terpojok ke dinding kaca, sementara bibir mereka terus bertaut.
Satu lengan Perth melingkar di pinggang Saint dan satu telapak tangannya menahan tengkuk Saint untuk memperdalam ciuman mereka sementara lengan Saint melingkar di leher Perth.Cumbuan bibir mereka berghairah, liar, nakal, dan sama-sama menuntut.
"Mi Amor," geram Perth di antara cumbuan mereka.
"Sayang..."
Saint mengerang, dadanya membusung merapat ke dada Perth.Perth mengakhiri ciuman mereka, napasnya terengah-engah.
"Aku menginginkanmu, Mi Amor."
Sama seperti Perth, napas Saint juga terengah-engah."Aku tidak mau di sini."
Perth terkekeh, ia menyatukan keningnya dengan kening Saint, menggeseknya dengan lembut.
"Tentu saja tidak baby, kita akan melakukannya di tempat yang seharusnya."
Tidak mungkin bagi Perth memberi pengalaman pertama kepada Saint di kandang harimau.
Tetapi, sepertinya bercinta dengan Saint di tengah-tengah harimau miliknya harus di coba nanti.Saint menggigit bibir bawahnya.
"Kalau begitu bawa aku ke tempat itu."
Perth tidak ingin memastikan apa-apa lagi, ia mengangkat kedua paha Saint.
Melingkarkan kaki pria itu di pinggangnya lalu bergegas membawa Saint keluar dari kandang kucing besarnya menuju kamarnya.
la membaringkan Saint di atas ranjang, dengan tidak sabar ia melepaskan kemeja yang dikenakan oleh Saint tanpa membuka kancingnya.
la melepaskan kemeja itu melalui kepala Saint hingga membut pria itu polos seketika.Saint tidak mengenakan celana dalam lagi, benda itu berada di saku celana Perth karena di kandang harimau, ia melepaskan benda itu dan mereka telah bermain-main cukup lama di sana.
Perth menatap Saint, pria yang mendapat tempat di dalam hatinya.
Perth melepaskan seluruh kain yang melekat di tubuhnya lalu mendekati Saint.
"Mi Amor, aku akan berhati-hati."
Mereka tidak memerlukan pemanasan lebih lama lagi.
Saint menatap Perth yang sedang memposisikan dirinya di depannya, ia menggigit bibirnya.
Bagian tubuhnya terasa sakit, bukan karena Perth telah memasukinya, tetapi sakit karena mendambakan sesuatu yang baru.
la menginginkan Perth sepenuhnya.
Segera.Ketika kulit hangat Perth membelai bagian kulitnya, Saint merasakan sengatan yang luar biasa hingga tubuhnya bergetar.
"Katakan jika kau kesakitan," geram Perth sambil mendorong dirinya.
Saint memejamkan matanya.
"A-apa kau akan berhenti jika aku ahh...."
Saint memekik karena tubuhnya terasa sakit, sangat sakit karena sepertinya kulit terdalamnya robek.
la mencengkeram lengan Perth hingga kukunya menancap di kulit pria itu.Perth merasakan jika Saint bergetar menahan sakit karena perbuatannya.
"Kau ingin aku berhenti?"
Saint membuka matanya perlahan.
"Teruskan.." erangnya.
Perth mendorong pinggulnya beberapa kali hingga ia benar-benar terbenam sempurna di dalam tubuh Saint.
la berhenti, ia tidak bergerak, pria itu mengatur napasnya yang memburu lantaran gairah di yang membakar dirinya tidak biasa.
la baru memasuki Saint, merasakan otot tubuh bagian dalam Saint yang menjepitnya begitu kencang membuatnya hendak meledak saat itu juga.
la mengecup bibir Saint seraya berbisik pelan.