8❤️

281 30 2
                                    





"Jangan katakan kau memerlukan pelepasan sepagi ini, Perth." Cham yang berdiri di belakang Perth mengecup bibir Perth yang sedang duduk menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

Cham, ia adalah sahabat Perth sejak kecil. Sama seperti Push dan Saint.

Tetapi, hubungan mereka lebih santai, Perth mencari Cham saat ia memerlukan pelampiasan mendesak.

Begitu juga Cham, ia tidak keberatan bagaimanapun cara Perth memperlakukannya. Mereka berdua bebas, Perth bebas berkencan dengan orang lain begitu juga Cham yang bebas berkencan dengan pria lain atau gadis lain.

"Tidak, aku hanya ingin kau mendengarkan masalahku." ujar Perth.

"Sialan, aku baru saja di tolak oleh seseorang."

Cham yang duduk di samping Perth. Alisnya nyaris bersentuhan.

"Apa kau bilang?"

Perth menghela napasnya.

"Selain barang-barang mewah, apa yang biasanya disukai oleh gadis dan para uke?"

"Pria tampan," jawab Cham cepat, iatertawa geli.

"Ck, aku serius."

"Aku juga serius, selain barang-barang mewah, aku menyukai pria tampan seperti kau menyukai gadis-gadis dan para uke yang cantik."

"Masalahnya, pria ini berbeda. la tidak seperti kebanyakan yang kukencani, ia terang-terangan menolakku," ucap Perth dengan nada kesal.

Saint menolakya, pria itu tidak ingin lagi mempertimbangkan Perth hingga besok.

Dengan tegas Saint menolak Perth, ia juga membatalkan acara menonton pacuan kuda besok dan mengusir Perth dari rumahnya.

"Barikah saja mobil mewah, tas, atau jam tangan. Aku yakin, ia akan berubah pikiran," ujar Cham.

Perth mengerutkan kedua alisnya mengingat-ingat penampilan Saint yang biasa saja, meski berpenampilan modis tetapi pria itu bukan pemuja barang mewah.

Tampakya begitu karena barang-barang yang dikenakan oleh Saint bukan barang dengan harga fantastis dan juga pria itu mengenakannya berulang kali.

Seperti jam tangannya, Saint mengenakan jam yang sama beberapa hari, juga tasnya.

"Kubilang dia berbeda," ujar Perth.

"Astaga, repot sekali. Lalu, apa hobinya?"

"Membuat kue," jawab Perth cepat.

"Kalau begitu beri dia alat-alat membuat kue," ujar
Cham.

"Coba kau bawa bunga, nyatakan cintamu padanya. Aku yakin pria itu akan meleleh seperti coklat panas."

"Aku sudah mengatakan padanya ingin menjadikannya milikku, menjadikan kekasihku, bahkan aku ingin menikahinya jika ia bersedia."

Cham tertawa sumbang. la kembali mengamati Perth, mereka saling mengenal sejak masih balita karena orang tua mereka banyak terlibat dalam kerja sama bisnis.

Mereka juga sama-sama terjebak dalam hubungan pertemanan dengan keuntungan yang tidak bisa dikatakan sebentar. la telah berpuluh-puluh kali menyaksikan Perth berganti-ganti pasangan, begitu pula dengannya.

Perth telah berulang kali menjadi tempatnya menangis setiap kali ia merasakan patah hati.

Namun, baru kali ini ia melihat Perth bertingkah konyol. Pria itu mengatakan telah ditolak oleh seorang pria, seharusya penolakan itu masuk ke dalam catatan Giuiness Book of Record karena hal itu seharusya nyaris mustahil terjadi mengingat Perth adalah pria idaman di Barcelona dan mungkin di seluruh Spanyol dan negeri asalnya, Thailand.

Me & You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang