13. Kecewa karena cinta

153 27 10
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Apa kabar Sasa!!

Puasa tinggal berapa hari Sasa? Udah bisa di hitung lah ya...

Hehehe

Happy reading Sasa!

"Berharap kepada manusia ternyata memang menyakitkan ya... Ternyata hanya Allah yang gak pernah memberi harapan palsu."
-Alina Shaqierra Zahbia

13. Kecewa karena cinta

Deg!

Apa? Istri?

"Istri?" Tanya Alina pelan.

"Iya." Jawab Humaira seperti tanpa dosa.

"Huma..." Tegur umi Fatima.

Mendengar penuturan Humaira Alina tak lagi berbicara sepatah kata pun dan sepanjang kajian Alina berusaha mati-matian agar tidak menangis. Entahlah, mendengar penuturan Humaira hatinya menjadi sakit.

Dan kajian pun telah selesai, dengan segera Alina berpamitan pada umi Fatima dan Humaira lalu pergi dari sana.

"Umi... Mbak pulang." Ucapnya menatap umi Fatima.

"Cepat panggil kakak mu, ini juga sudah malam." Humaira pun mengangguk dan berdiri, lalu berjalan menuju ke area panggung tempat kakaknya berada.

"Kak..." Cicit Humaira pelan, tetapi mampu di dengar Gus Fathan. Gus Fathan pun menoleh dan berjalan ke arah Humaira.

"Ada apa?" Tanya Gus Fathan.

"Mbak pulang-" Tanpa menunggu Humaira melanjutkan ucapannya, Gus Fathan berjalan pergi. Sedangkan Humaira menghela nafas berat.

Di sisi lain, Alina berjalan di kerumunan. Sesak, itulah yang di rasakannya. Karena saking banyak nya orang Ingin keluar dari area pesantren itu.

Hingga setelah beberapa waktu, Alina pun bisa keluar dari kerumunan itu dan  duduk di kursi kosong. Dia menatap orang-orang yang berlalu-lalang untuk pulang.

"Sudah menikah yah?" Menolong Alina.

"Jadi, besok saya akan ke rumah kamu, bersama umi dan Abi saya untuk Membawa kamu pulang bersama saya."

Sekelebat ingatan itu tiba-tiba terlintas di benak Alina. Dan entah mengapa hatinya mendadak menjadi sakit.

"Berharap kepada manusia ternyata memang menyakitkan ya... Ternyata hanya Allah yang gak pernah memberi harapan palsu." Ujar Alina sedih.

Alina pun mengambil handphone nya dan melihat jam, jam menunjukkan pukul 12.32. Alina pun hendak berdiri, tetapi sebelum berdiri ada seseorang yang berdiri di hadapannya.

Dengan segera Alina pun menatapnya.

Deg!

Ternyata orang yang berada di hadapannya adalah Gus Fathan. Tetapi entah kenapa, setelah menatap Gus Fathan hatinya menjadi sakit kembali.

MASYAALLAH LAUHUL MAHFUDZ KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang