XI

1.5K 144 3
                                    

Happy reading

~~~ו

Jevan mengangguk paham, dan berjalan mendahului Aileen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevan mengangguk paham, dan berjalan mendahului Aileen. Gadis itu hanya mengedikkan bahu nya.

Saat ini mereka semua sedang berkumpul di ruang tamu, dengan berbagai cemilan dan minuman. Ternyata, hari ini tidak secerah yang diharapkan. Karena, saat ini diluar sedang hujan deras. Hujan-hujan kaya gini, enak nya tuh makan yang anget-anget. Contohnya kaya mie kuah, ditambah dengan telor ceplok. Beuhh tiada tara nikmatnya. Seperti saat ini, mereka sedang menunggu mie nya siap.

Menunggu dengan beberapa percakapan dan candaan. Yah, walau ada juga yang mengeluarkan candaan bapak-bapak, tetapi mereka tetap tertawa.

Disaat semua orang fokus dengan jokes nya, Aelia— Aileen malah terfokus dengan Jevan yang sedari tadi hanya diam melamun, anak itu kenapa? Aileen menyenggol lengan Jevan, membuat Jevan tersadar dari lamunannya.

"Lo sakit?" Tanya Aileen

Jevan menjawab dengan gelengan kepala, Aileen tidak percaya. Jadi dia memutuskan untuk mengecek nya sendiri, bohong. Badan cowo panas. Jevan menepis tangan Aileen, dan pergi dari sana. Sepertinya bocah ini sedang balas dendam dengan kejadian tadi sore.

"Lah si Jevan kemana?" Ucap Kean tersadar, saat tidak ada Jevan di sana

"Kamar mungkin?" Jawab Aileen tak yakin

"Kenapa dah manusia satu itu?" Tanya Mahen

Entahlah, Aileen juga tidak tahu, Jevan kenapa. Mungkin dia begitu karena sedang tidak enak badan, sepertinya. Malam semakin larut, dan mereka terpaksa harus pulang ke rumah masing-masing.

"Aii, gue balik dulu yak.. lo jangan sakit. Sampai jumpa besok di sekolah ya!" Ycap Aelia

"Iyaa, jangan sakit. Lo sakit-sakit mulu tak sentil nanti." Ucap kalla

Ellena mengangguk, "jangan sakit ya ai, nanti kita nya jadi sedih." Ucap Ellena

"Siap, nggak bakalan sakit lagi gue mah, makasih juga yak udah mau jenguk gue. Ya walaupun ada yang nggak bawa buah tangan kesini, tapi gapapa deh. Gue maapin, karena gue anak baek, strong, dan tidak sombong." Ucap Aileen berterimakasih, sekalian menyindir Mahen yang tidak membawa apapun kesini, terkecuali membawa badannya.

"Nona, mengapa anda pd sekali?" Tanya sistem jengkel

"Suka-suka gue lah!" Jawab Aileen

Alvin menghampiri aileen, untuk berpamitan pulang. Dan Mahen hanya mengekori nya dari belakang, dan mengangguk saja. Lalu menyelonong pergi. "Balik dulu ya, ai. Makasi makanan nya."

Sekarang, giliran Marvel yang menghampiri nya. Kenapa cowo satu ini, wajah nya harus sedatar ini? Sepertinya dia mempunyai beban hidup yang berat sekali.

"Gue juga. Makasi makanannya." Setelah mengucapkan itu, Marvel tanpa basa-basi langsung pergi begitu saja.

Agak laen emang dua saudara itu, yang satunya lagi nggak ngomong apa-apa selain ngangguk doang, yang satu ini malah ngomong nya kaya nggak ikhlas. Emang gak ada yang bener. Trus main pergi duluan lagi

About dream Aileen's (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang