XII

1.5K 130 4
                                    

Happy reading~~

Matahari baru terbit, dan sudah di isi dengan kebisingan Jevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari baru terbit, dan sudah di isi dengan kebisingan Jevan.

"Kakk, gue gamau minum obat ini, lain kali aja ya? Gak enak sumpah!" Rengek Jevan sedari tadi, aghh.. dia tidak suka rasa obat ini. Dia lebih suka jika obatnya rasa strawberry, tapi sayangnya obat itu tidak ada, hanya ada obat kapsul yang pahit.

"Nggak! Lo harus minum obat itu kalau mau sembuh, udah cepetan minum! Gue mau sekolah nihh, kalau nungguin lo ngerengek mulu bisa telat." Aileen memang disuruh oleh mamanya untuk mengawasi Jevan minum obat, dan baru boleh pergi sekolah jika Jevan sudah meminum obatnya.

Akhirnya dengan terpaksa Jevan meminum obat itu, lalu dia menarik selimutnya hingga sebatas telinga, dan tidur memunggungi Aileen. Gadis itu mengabaikan perilaku Jevan, dan pergi sekolah dengan tenang.

Setelah tiba di sekolah, Aileen berkumpul dengan para sahabatnya di kantin. Bercerita banyak hal, hingga bel berbunyi.

Di jam pertama, dia akan memulai pembelajaran tentang matematika untung nya, Aileen tau rumus-rumus matematika ini dan dia tidak bingung mengerjakan nya seperti waktu itu. Waktu Aileen masih berada di dunianya, dia kebingungan mengerjakan tugas-tugas ini, lalu menangis dan mengomel saat stres mengerjakan nya. Sekarang dia sudah bisa, jadi dia tidak perlu sampai stres lagi.

Yah.. meskipun sedikit lupa, tapi berkat penjelasan guru tersebut Aileen jadi ingat lagi.

Kini dia sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Mengerjakan nya dengan tenang, tanpa khawatir jawabannya akan salah. Boong, dia sedikit khawatir jika jawabannya akan salah.

"Aii, soal no 7 ini kaya gimana?" Tanya Aelia

"Sini biar orang syantik ini menjelaskan dengan baik dan benar." Ucap Aileen sombong

Ellena dan Kalla menatap jengah ke arah Aileen, dan Aelia menatap Aileen dengan antusias. Aileen menjelaskan dengan rinci, untungnya Aelia ini tidak lemot, jadi dia tidak perlu terlalu susah menjelaskan nya.

Sejujurnya, Aileen sedikit kesal dengan guru satu ini, bisa-bisanya dia menambahkan tugas lagi di saat sebagian murid-murid di sini ada yang belum selesai mengerjakan tugas darinya.

Nah.. sekarang Aileen rada ngeleg lihat soal yang satu ini, bingung bagaimana caranya.
Soal yang satu ini merupakan musuh Aileen, selain susah, cara nya juga panjang.. mana waktu dulu saat mengerjakan soal ini dia hanya menyalin punya teman nya lagi.

"Nona, mau di bantu tidak?" Tawar sistem

Aileen sempat tergiur dengan tawaran sistem, tapi dia tetep keukeh untuk mengerjakan nya sendiri tanpa bantuan dari sistem. Dia tak mau bisa mengerjakan soal ini, tapi bukan hasil dari pemikirannya sendiri. Dia harus bisa mengerjakan soal satu ini, tanpa mencontek.

Sudah hampir 20 menit, dan Aileen masih ngestuck dia soal itu. Gadis itu sudah mulai kelihatan frustasi, menyerah, dan menelungkup kan kepalanya. Tenang, dia nggak nangis kok, cuman lagi meredakan panas di kepala nya.

Kringg kringg

"Tugas kali ini dijadikan pr, jangan lupa untuk mengerjakan nya."

Aileen buru-buru meminum air putih yang berada di botol minumnya, benar-benar haus.. sampai sekarang masih menjadi misteri, kenapa setiap ada matematika, Aileen selalu membutuhkan air putih.

"Kaya nya lo haus banget dah." Ucap teman sebangku Aileen

"Banget malah."

"Biasanya lo emang kaya gini apa gimana?" Tanya Aelia

"Emang kaya gini, gatau deh kenapa" jawab Aileen santai

Aelia hanya mengangguk, mereka bertiga pergi ke ruang ganti baju. Pelajaran kedua adalah olahraga. Dengar-dengar, guru olahraga nya ini masih muda dan cakep.. Aileen penasaran dengan wajahnya.

                                   ****

"Woii!! Yang ganti baju tolong cepetan, pak River udah ngomel-ngomel di lapangan!!" Teriak ketua kelas di luar, menyuruh yang didalam untuk segera menyelesaikan ganti bajunya.

Untungnya Aileen dan sahabatnya sudah selesai. Dan setelah semua nya terkumpul di lapangan, mereka memulai pemanasan sesuai perintah pak River.

Sejujurnya Aileen malas sekali untuk olahraga, karena cuaca saat ini benar-benar panas. Tetapi, karena gurunya cakep jadi gapapa. Aileen suka yang ganteng-ganteng. Kira-kira guru satu ini udah punya istri belum ya? Atau jangan-jangan duda lagi kaya di novel-novel

"Heh itu yang pendek, di samping kiri Aelia jangan bengong aja! Cepet pemanasan, itu temen-temen nya yang lain udah mau selesai itu pemanasan nya!" Tegur pak River kepada cewek pendek itu.

Jika kalian mengira cewek pendek itu orang lain, tentu salah. Itu Aileen, teman-teman nya yang lain sedang menahan tawa, sedangkan Aileen sudah mati-matian menahan kesal, malu dan menyumpahi guru itu.

'juancok, enak banget mulutnya bilang gue pendek, gini-gini gue lebih tinggi dari Zara ya! Enak aja di katain pendek! Asu banget!! Gak jadi cakep. Gurunya body shaming!' batin Aileen ngomel-ngomel, memang di antara teman sekelasnya, Zara yang paling pendek.

Akhirnya Aileen menyelesaikan pemanasan dengan hati yang dongkol, di tambah cuaca sedang panas-panasnya membuat hati Aileen makin panas.

Setelah melakukan beberapa kegiatan olahraga, Aileen memutuskan untuk berteduh di bawah pohon rindang. Dengan sebotol air mineral, yang tinggal setengah.

'huff, siapa lagi dah yang di depan gue ini.. mengganggu pemandangan aja'

Aileen mengernyit heran ketika melihatnya, bukan kah ini pria yang waktu itu?

'gue harus cari tahu, siapa pria ini sebenarnya'

"Sistem?" Panggil Aileen, tidak ada suara dari pria di depannya maupun di kepalanya

Mencurigakan, pikir aileen.

YO BROKK! Maapkeun untuk episode kali ini pendek crita nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YO BROKK! Maapkeun untuk episode kali ini pendek crita nya.. soalnya wktu aku buat ngga ada ide lagii, jadi ngestuck disini mwehehehe. Tapi tenang aja mungkin part selanjutnya ngga bakalan pendek kok, mungkin? 🤔🤔

About dream Aileen's (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang