Naeva Ayyara Nazeera
Seorang gadis yang ber-transmigrasi ke sebuah novel bergenre dark romance. Di sana bukannya memasuki tubuh protagonis, ia justru memasuki tubuh sang figuran yang mati dengan mengenaskan. Figuran itu mati akibat dari perbuatan i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel masuk sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu. Aileen masih setia berada di kantin bersama sahabat nya, mereka berniat untuk membolos 1 pelajaran hari ini. Tadi sempat hampir tertangkap oleh guru yang kebetulan mampir ke kantin, untung nya mereka berhasil sembunyi. Meskipun jantung mereka serasa mau lepas.
"Eh enak nya, habis ini kita ke mana ya?" Tanya Kalla sambil memainkan handphone nya
"Mungkin ke rooftop?"
"Dih kaga deh.. takut gue, ngeri anjir! Hawa nya agak lain kalau di rooftop tuh!" Tolak Ellena
"Halahh, bilang aja lo takut karna terlalu tinggi. Ngaku aja deh" Sahut Aelia sambil tersenyum mengejek, Ellena yang mendengar itu lantas mendelik dan membantah ucapan Aelia.
"Udah paling bener, kita ambil mangga di taman sekolah aja. Masa kita udah bayar sekolah mahal-mahal tapi ga menikmati mangga yang di tanam sama sekolah" Aileen mengucapkan nya dengan mata berbinar-binar, Aelia dan Ellena lantas menganggukkan kepala antusias. Seakan setuju dengan Aileen.
Kalla yang sedikit shock dengan ide Aileen, lantas reflek memukul tangan Aileen. "Heh, mana boleh gitu. Eh tapi gapapa deh"
"Hilih!"
Setelah itu, mereka bergegas pergi ke taman, sesekali melihat ke arah belakang, kanan, dan kiri untuk memastikan bahwa tidak ada guru di sekitar lokasi mereka.
Saat sampai di sana mereka sudah keduluan dengan Jevan dan Mahen. Mangga itu sudah habis mereka ambil dan kebetulan juga, pohon mangga itu tipe pohon yang pelit berbuah. Sekali berbuah hanya menghasilkan 2, 3, atau 5 buah saja. Dan kini semua buah nya sudah di petik oleh mereka berdua.
Mereka berempat terdiam, mau tak mau, mereka harus bernegosiasi dengan Jevan dan Mahen. Mereka tak mau usaha mereka untuk pergi ke sini sia-sia. "Minta dong buah mangga nya 2" Pinta Aelia
"Dih sape lo? Dateng-dateng minta mangga!" Sindir Mahen yang berada di atas pohon, sedang berusaha mengambil mangga yang berada di ujung dahan.
"Minta dikit doang, ga banyak. Boleh kan van?" Tanya Aileen pada Jevan, Jevan mengangguk memperbolehkan mereka untuk mengambil mangga juga.
"Ga boleh!" Tolak Mahen
"Dih! Pelit banget lo! Jevan aja nge bolehin, kok elo yang sewot yah?!?" Ucap Ellena yang tak terima
"Tau tuh! Pelit banget, gue sumpahin jatuh dari pohon baru tau rasa lo!" Ketus Kalla
"Heh congor lu ye! Gak gue restuin nanti sama sodara gue!" Ucap Mahen dengan kesal
"DIH BIARIN!" Lalu tak lama kemudian, cowok itu terjatuh dari atas pohon dan menimbulkan suara yang sangat renyah.
"Aduh! Sakit banget anjir! Ini semua gara-gara lo, makanya gue jadi jatuh!" Mahen meringis di iringi dengan ucapan tak terima nya.
"Dih? Mampus lo, rasain tuh!"
"Hei! Siapa di sana?!!" Suara teriakan terdengar dari belakang mereka, suara yang hampir mendekati jelas. Terdengar seperti suara guru.
Mereka semua panik, dan pergi berlarian untuk menyelamatkan diri dari guru. Bahkan, Mahen yang sedang kesakitan saja jadi sehat kembali, buktinya dia yang paling kencang lari nya. Buah mangga itu di biarkan berjatuhan dibawah pohonnya, sedangkan yang bertugas membawa buah itu sudah menghilang entah kemana.
Guru itu pun sampai di lokasi tersebut, beliau terlihat kebingungan dan kesal ketika tidak melihat adanya murid yang bolos di situ. Namun wajah kesal nya berganti dengan wajah sumringah lantaran melihat buah mangga yang banyak di situ. Akhirnya beliau memungut semua mangga itu dan membawanya pergi ke kantor untuk dimakan bersama-sama.
Setelah beberapa menit berlalu, mereka kembali lagi setelah memastikan tidak ada guru. Guru nya memang tidak ada dan buat mangga nya pun juga ikut menghilang. Mahen yang melihat buah mangga yang sudah di petik nya dengan susah payah, menghilang dari situ, lantas mengamuk kesal dan sangat-sangat jengkel.
Ia protes dengan Kalla, karena sumpah nya itu membuat dirinya terjatuh dari pohon hingga akhirnya di datangi oleh guru. Kalla juga ikut protes karena Mahen sangat berisik dan tidak memperbolehkan mereka untuk meminta buah mangga itu, hingga akhirnya buah yang sudah di petik itu menghilang.
"Ah udah lah, biarin aja mangga nya. Mungkin emang bukan rezeki kita" Perkataan Jevan akhirnya mampu meleraikan Mahen dan Kalla untuk berhenti berdebat. Mereka akhirnya memutuskan untuk balik ke kelas masing-masing, terlebih lagi jam pelajaran pertama sudah berakhir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
haloo, maap ya aku bru up skrang, soalnya akhir akhir ini susah mikirin ide buat crita inii 😔