VIII

2.1K 197 6
                                    

happy reading yaa

Acara sambutan sudah selesai, kini sekeluarga besar itu sedang menikmati makan malamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara sambutan sudah selesai, kini sekeluarga besar itu sedang menikmati makan malamnya. Tidak lupa dengan obrolan yang mengisi keheningan malam itu, Aileen hanya diam menyimak dan akan menjawab bila ditanya. Ia tidak berniat untuk menimbrung ucapan mereka. Setiap dalam keluarga besar, tidak mungkin tidak ada mulut yang suka nyinyir. Seperti bibi, Aileen yang satu ini.

"Aileen, katanya kamu masih jomblo ya? Anak saya aja dia sudah punya pacar, lah kamu? Nggak laku ya?" tanya bibinya dengan tawa yang menyebalkan. Sebenarnya itu bukan pertanyaan, melainkan sindiran yang berkedok pertanyaan.

Aileen yang mendengar itu, sebagai jiwa nya yang dulu lantas merasa tersinggung, karena mengingat bahwa dirinya dulu juga pernah disindir seperti itu oleh bibinya. Malahan bukan pacar, melainkan suami. Karena di saat saudara yang lainnya sudah menikah, hanya dia saja yang belum. Lagian, apa salahnya di umur 23 dia belum menikah? Gadis itu kan juga masih pingin belajar, dan menyelesaikan kuliah nya.

Aileen juga bukan anaknya yang menikah karena hamil duluan, terkadang ibu-ibu ini terlalu suka mengurusi hidup anak orang lain. Ketimbang mengurusi, hidup anaknya.

Tubuh yang ditempati oleh nya ini masih berumur 16 tahun, dan menurut Aileen wajar kalau belum mendapatkan pacar. Masih kecil juga. lagian mendapatkan pacar di usia segitu hanya akan mengganggu pembelajaran nya saja. Jangan lupakan bahwa aileen ini merupakan tipe orang yang keras terhadap dirinya sendiri.

Berdehem pelan, lalu Aileen menjawab dengan tenang pertanyaan bibinya. "Aileen belum mempunyai pacar karena masih ingin fokus belajar, berpacaran hanya akan menggangu Aileen. Bukan karena Aileen tidak laku, tapi emang aileen nggak jualan diri aja. Makanya nggak laku, lagian kalau Aileen jual diri.. untungnya buat aileen apa? selain ujung-ujungnya malah jadi bekasan. Bukan begitu bibi?" jawab Aileen dan di akhiri dengan pertanyaan.

Bibinya melotot kaget mendengar jawaban Aileen, ia tak mengira gadis itu akan pandau menjawabnya. Ia kira gadis itu sama seperti waktu itu, yang hanya diam saja.

"Aileen!" tegur mamanya

Aileen hanya menatap datar ke arah mamanya dan mengabaikan teguran nya. Aileen tahu, wanita itu sengaja menegur nya agar mendapatkan image bagus didepan keluarga besarnya.

"Aileen! cepat minta maaf pada bibi mu!" perintah nya

Aileen menaikkan satu alisnya, apa bahasanya kurang sopan, sehingga mamanya, menyuruh nya untuk meminta maaf, atau gara-gara dia berbicara seperti itu? Gadis itu hanya ingin membalas ucapan bibinya, Aileen hanya ingin bibinya tahu, bahwa dirinya tidak bisa direndahkan seperti dulu.

"Bibi, kenapa bibi sibuk sekali menanyakan sesuatu hal yang bukan urusan bibi? Dari dulu, Aileen cuman bisa menahan diri untuk tidak membalas ucapan bibi yang terkesan merendahkan aileen. Apa segitu rendahnya kah aileen? Ya Aileen tahu, Aileen hanya anak tiri disini. Tapi pantaskah Aileen direndahkan? Aileen juga manusia. Aileen juga bukan tipikal orang yang gampang memaafkan orang lain. Perkataan bibi, itu bisa saja membuat aileen sakit hati. Lalu bertumpuk terus menerus, sehingga membuat aileen mempunyai dendam dengan bibi." Entahlah, rasanya sedikit lega setelah berbicara seperti itu. Mungkin ini adalah perasaan Aileen yang selama ini

About dream Aileen's (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang