Makan malam dan salah paham

159 25 9
                                    

Alolaaa!!!









Yunkyoung hari ini inisiatif bantuin Mashiho di dapur, soalnya dia pengen belajar masak masakan Indonesia, karna 'calon suaminya' ternyata suka masakan rumahan.

Di dapur ada Mashiho, Yuri, Hitomi, Minju dan Nako, Yunkyoung ngerasa aman soalnya nggak ada seseorang disini yang bikin dia ngerasa terintimidasi.

"Malam ini kita mau masak apa Ci?" tanya Minju yang baru aja keluarin bahan-bahan masak dari dalam kulkas, di suruh Mashiho dia.

Mashiho nunjuk bahan yang bakal jadi pemeran utama buat menu makan malam kali ini. "Nih, semur jengkol."

"Ha? Jengkol? Jengkol itu apa?" tanya Yunkyoung yang bikin mereka semua natap dia heran.

"Serius Lo gatau Jengkol?" tanya Yuri mastiin.

Yunkyoung ngangguk, "Aku baru denger hehehe."

"Oh iya, Elo kan jarang di indo yaa, baru menetap pas kuliah ini kan?" tanya Hitomi yang di balas anggukan Yunkyoung lagi.

"Jadi ini tuh namanya Jengkol, Young. Dia tuh sejenis polong-polongan gitu," jelas Mashiho sambil mulai masak.

"Rasanya enak?" tanya Yunkyoung penasaran.

Yuri ketawa kecil, "Nanti Lo cobain sendiri yaa."

Agenda masak memasak akhirnya bener-bener dimulai, yang cewe sebenarnya nggak berguna banget, paling motong-motong bawang, sayur sama tempe doang, soalnya yang bagian bener-bener di panci itu si Mashiho.

Nako tadi udah nanak nasi, fyi aja alat masak nasi mereka tuh bener-bener ukuran jumbo, bekas penghuni lama. Mereka aja awalnya kaget.

Sekarang cewe-cewe itu sibuk natap punggung Mashiho yang lagi membelakangi mereka, merhatiin betapa lincahnya cowo itu.

"Elo pernah ikut kursus masak ya Ci?" tanya Yuri kepo.

Mashiho nengok ke belakang bentar, terus ketawa kecil, "Ahahah enggak kok, ini karna emang sering bantuin Mama di dapur sih."

"Kalo masakan Cio aja enak, udah pasti masakan mamanya juga. Kapan-kapan mau dong cobain masakan mama kamu!!" sambung Nako.

"Boleh kok, nanti kapan-kapan kalo ada libur main ke rumah gue."

"Masakan paling enak menurut Lo apa? Biar kita cobain nanti," kata Hitomi.

Mashiho mikir bentar, terus ketawa kecil. "Babi asap mau?"

"MAU!!" seru Nako dan Yunkyoung barengan.

Yuri sama Hitomi natap Mashiho kesel. "Dihh rasis Lo!"

"Tau nih, kita kan mau cobain juga tapi nggak bisa!" seru Yuri.

Mashiho ketawa ngakak, "Ahahah Becandaaa, nanti deh makan Ayam gulai nggak pake Babi."

Percakapan mereka terus berlanjut sampai bau semur jengkol sudah memenuhi seluruh dapur.

Akhirnya satu persatu masakan mulai beres, sebagian cewe-cewe yang bantuin Mashiho masak udah mulai nata makanan di atas meja, nggak lama setelah itu kereka balik ke kamar buat mandi sore, mau siap-siap solat Magrib.

Tersisa Mashiho, Nako dan juga Yunkyoung.

"Young.. elo oke?"

Yunkyoung noleh ke arah Nako, ngangkat alis dan kebingungan sama pertanyaan yang cewe pendek itu lontarkan.

"Aku kenapa memangnya?"

Nako liat-liatan sama Mashiho, Mashiho menghela napas pelan. "Jadi Nako nggak sengaja denger Chenle telfon sama orang tuanya. Kayak protes gitu sambil nyebut nama elo. Ternyata elo tunangannya Chenle yaa?"

Kaget, tentu aja. Yunkyoung nggak nyangka kalau Chenle sampe protes ke orang tuanya. Se-enggak suka itu Chenle sama kehadiran Yunkyoung?

"Eum.. maaf tapi boleh nggak kalian jangan ngomong ke siapa-siapa setelah ini? Aku takut Chenle makin marah."

Nako ngangguk cepat sambil genggam tangan Yunkyoung dan nepuk pelan, "It's okey, rahasia lo mana sama kita. Yang sabar yang Young, gue doain semoga Chenle cepet nerima kehadiran lo disini."

"Sumin udah ngomong sama Chenle semalem, gue yakin bakal baik-baik aja setelah ini kok," sambung Mashiho.

Yunkyoung noleh. "Sumin sama Chenle.. deket banget yaa?"

***

Makan malam berjalan dengan tenang, semur jengkol bagaikan bintang utama yang bikin semua orang pengen nambah. Hitomi ngerasa puas liatnya, untung aja di saat-saat sebelum ke kasir pas belanja bulanan kemarin, dia sempet lihat siluet jengkol dari kejauhan.

"Enak banget, ini siapa yang buat?" tanya Chenle.

Mashiho nunjuk Yunkyoung. "Tuh dia.."

Yunkyoung kaget banget di tunjuk gitu, makin panik pas liat reaksi Chenle yang seketika diem. "Enggak.. enggak, bukan Aku. Mashiho yang buat semuanya kok."

Chenle natap ragu, akhirnya Mashiho ngomong lagi. "Nggak bercanda, gue yang bikin kok. Yunkyoung cuma nonton, tapi katanya mau belajar buat."

"Asli ngakak banget, Yunkyoung baru pertama kali liat jengkol. Gimana, enak nggak Young?" tanya Yuri.

Yunkyoung senyum tipis dan ngangguk. "Lumayan enak."

"Tapi habis itu mulut bakal bau tau, baunya nyengat."

"Walaupun bau, bakal tetep gue makan sih. Soalnya seenak itu woy, apalagi ini buatan Mashiho. Makin enak!"

Mereka terus ngobrol, dari yang awalnya hanya satu orang, terus berlanjut hampir semua orang ngobrol. Makan malam ini terpantau aman-aman aja walaupun Winter kelebihan sendiri nyari mukbang jengkol yang menggugah selera buat nambah nafsu makan.

Chenle masih terus makan walau udah diem, bikin Sumin yang emang duduk di sebelahnya langsung noleh ke arah cowo itu dan bikin mereka jadi tatap-tatapan.

"Habis makan, ajak dia ngobrol serius. Jangan di tunda," bisik Sumin pelan. Chenle menghela napas dan akhirnya ngangguk pelan.

Di seberang sana, Yunkyoung liat mereka dengan perasaan sakit hati.



























UDAH SETAHUN LEBIH BARU UPDATE😭😭😭
MAAFIIN YAAAAAAA😭😭😭😭😭

Satu BangsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang