16

12.9K 1.1K 26
                                    

~Kebencian akan membuat matamu tertutup dengan kenyataan yang ada~



Tyopo bertebaran


Happy reading



~🦋🦋~



Seperti biasa pagi hari Esta sudah siap dengan seragam nya.ia berpose ala ala model didepan cermin sambil tersenyum lebar lalu ia segera keluar menuju ruang makan.

Tap

Tap


Esta segera duduk dikursi nya tak lupa mengucap kan selamat pagi kepada mereka.

Kinan mengoles kan selai diroti dan Segera memberikan nya kepada Esta.

Setelah sarapan mereka segera menuju ke pintu utama.

"Hmm b-bang Zayyen aku boleh bareng Abang nggk?" Tanya Ella sambil menunduk.

"Gak"ucap esta

"T-tapi aku mau sama bang Zayyen" ucap nya dengan mata berkaca kaca.

"Nggk gue sama bang Zayyen"

"T-tapi...

"Gue bilang enggk ya nggk" bentak Esta,Zayyen langsung menarik sang adik dan segera pergi menuju sekolah.

"Ella kamu sama supir aja ya" ucap Kinan menatap Ella.

"Iyaaa"ucap Ella lesu.

'cihh selalu Esta Esta Esta,liat aja gue akan gantiin posisi Lo" batin nya


~🦋🦋~

Esta sudah berada dikelas dengan kedua teman nya siapa lagi kalau bukan Galen dan Rafa mereka berbincang bincang membicarakan kucing pak Mamat yang sedang hamil.

"Woii gimana bisa si juminten hamil"

"Yo Ndak tau,gue rasa si juminten hamil sama si jamet deh"

"Iya mereka kan sering berduaan gitu"

"Hooh bisa jadi tuh"

"Kalo anak nya lahir mo kasih nama siapa?"

"Juleha aja"

"Anjir,jumet aja bagus tuh"

"Lah Napa jumet tuh"

"Kan juminten jamet hahaha"

"Anjir ngakak gue"

Sedangkan mereka yang dikelas hanya menatap mereka prihatin.

Ganteng sih tapi agak sedeng,batin mereka.


Kringggg


Guru yang mengajar pelajaran matematika memasuki ruang kelas,kelas yang tadinya sangat berisik kini hanya ada hening .guru matematika tersebut adalah guru killer yang sangat galak.

"Hari ini ulangan"

"APA?!!"

Loh nggak bisa gitu dong buk

Kita belum belajar buk

Ibu kok nggak bilang ada ulangan

Kasih waktu Bu buat balajar

"DIAM, itu urusan kalian mau belajar atau tidak saya tidak peduli dan hari ini tetap akan ulangan tidak ada protes" ucap Bu Nita tegas dan langsung membagikan lembar ulangan  membuat mereka mendesah kecewa.

Transmigrasi FarestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang