Transmigrasi Faresta

23

Mata nya mengerjap pelan,diiringi ringisan saat kepala nya terasa sakit.

"M-mommy?"

"Udah bangun hmm?"

"Haus..."

Kinan langsung mengambil gelas yang berisi air di nakas yang berada disamping brankar dan membantu Esta meminumnya.

"Yang lain mana mom?"

"Lagi kerja"

"Bang Zayyen?"

"Lagi sekolahh"

"Masih pusing?" Tanya Kinan menatap anak bungsu nya.

"Enggak mom"

"Hmm,si Ella mana mom?"

"Hmm.... Lagi main sama Daddy"

"Main apa? Kok aku nggak diajak" ucap nya sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Hehe bentar lagi Daddy kesini kok"

Ceklek

"DADDY!!!" Teriak nya sambil merentangkan tangan nya kearah Kaiden.

"Ada yang sakit?" Tanya Kaiden membalas pelukan sang anak.

Esta hanya menggeleng saja.

"Daddy kenapa disini ada darah" tanya Esta menunjuk baju yang terdapat bercak darah sambil mendongkak kan kepala nya menatap Kaiden.

"O-ohh ini......"

Kaiden menatap Kinan seolah meminta bantuan untuk menjawab pertanyaan itu.

"Kan udah mommy bilang Daddy main sama kak Ella"

"Ohh"

'si nenek lampir diapain ya sama Daddy'

~🦋🦋~

Sore ini diruangan rawat Esta sudah lengkap dengan Daddy,Abang,dan mommy nya.

"Bang?" Panggil Esta membuat ketiga abangnya sontak menoleh kearahnya.

"Eh?? Hehe maksud nya bang Zayyen"

"Kenapa?"

"Ella kemana bang?"tanya nya berbisik ditelinga Zayyen.

"Ella?"

"Ishh jangan keras keras suaranya" ucap Esta membuat zayyen terkikik geli.

"Iya,si Ella mana?"

"Mati"

"HAH?!!!"

"sttt adek suara nya dikecilin"

"Jadi kenapa bisa bang?" Tanya nya kepada Al yang tadi menjawab jika si nenek-eh siella mati.

"Sini Abang jelasin" ucap Zayyen diangguki antusias oleh Esta.

Flasback on

Setelah keluarga Alexander dilanda kepanikan sekarang mereka berada diruang rawat Esta.

Anak ini masih terlelap akibat obat bius yang di suntikkan oleh dokter.

"Mom aku mau kekantor,ada kerjaan mendadak" ucap Al.

"Aku juga" -el

"Yaudah,kalian hati hati"

"Zay, mommy sama Daddy cari makan dulu,kamu tungguin disini jangan tinggalin Esta sendirian"