18

11K 1K 48
                                    


Tyopo bertebaran

Happy reading


~🦋🦋~


Ceklek

Mereka menoleh kearah pintu yang baru saja di buka oleh seseorang membuat mereka langsung menatap tajam ornag yang baru masuk itu.

"E-esta kamu nggak papa kan?" Tanya Ella khawatir dan juga takut saat melihat tatapan dari mereka yang ada di kamar.

"Lo nggak liat adek gue lagi tidur"

"Ah maaf"

"Keluar"Al menekan kan ucapan nya membuat Ella mau tak mau langsung pergi dari sana.

~🦋🦋~

Seorang pemuda tengah berdiri di balkon sambil menatap datar pemandangan pemandangan didepannya.( Pemandangan apaan orang didepan nya cuma ada hutan wkwk)

"Baru luka sedikit saja reaksi nya sudah seperti itu apalagi jika aku yang melukainya?" Pemuda itu menyeringai saat melihat kejadian yang terjadi dimeja makan tadi.


~🦋🦋~


Setelah kejadian dimeja makan tersebut,beberapa hari sudah terlewati dan juga luka Esta sudah mulai membaik.

Esta sedang berada di taman kota,ia sesekali tersenyum saat melihat beberapa anak kecil yang sedang bermain.

Kenapa dia hanya sendiri? karena Esta diam diam keluar dari mansion jadi keluarga nya tidak tahu jika ia pergi keluar.dimansion juga tidak ada siapapun hanya ada bodyguard dan maid disana.

Hingga seseorang duduk di samping nya membuat nya reflek menoleh.

"Hai" sapa nya ramah dan tersenyum ceria.

"Ohh hai juga" balas Esta.

"Lagi ngapain?"

"Nggak ada sih"

"Lo sendiri?"

"Bosen aja di mansion" Esta hanya mengangguk saja.

"Kenalin gue Langit" ucap nya memperkenalkan nama nya.

"Oh aku Faresta"

"Adik dari Zayyen?"

"Hm kok Lo tau?" Ucap Esta sambil menyerinyit kan dahinya bingung.

"Ohh Lo lupa gue orang yang ketemuan sama Abang Lo di cafe,gue tau lo ada disana" ucap nya membuat Esta tersentak kaget.

Bukan apa Esta tidak mengenali pemuda didepannya bagaimana bisa dia bisa tahu jika dia adalah adik Zayyen.

"Nggak usah dipikirin"

"Hah? Ehh iya hehe" ucap Esta tertawa garing.

Setelah pembicaraan itu mereka hanya diam tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Jauhi elnathan" ucap langit memecahkan keheningan.

"Maksud Lo?"tanya Esta bersikap santai.

"Gue cuma peringati Lo"

"Nggak mau,Lo siapa nyuruh gue ngejauhi Abang gue" ucap Esta yang mulai tersulut emosi.

"Ini buat kebaikan Lo"

"Lo nggak berhak,emang kenapa dengan bang El?!!"

"Dia bakal nyakitin Lo"

"Nggak mungkin,lagian kenapa juga bang El mau nyakitin gue.udahlah ,ucapan Lo ngelantur,gue pergi" Esta langsung segera pergi dengan motor nya.

Transmigrasi FarestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang