Two

1K 79 3
                                    











===================


Flashback on..


Chou tzuyu gadis berusia 18 tahun murid kelas 2 SMA terpintar dan berprestasi di sekolah, sekaligus anak pemilik sekolah tersebut.


"Selamat atas kemenanganmu,aku juga sudah memberitahu ayahmu tentang kemenanganmu"



"Terimakasih banyak pak" Ujarnya



"Saya juga sudah mendaftar kamu ke perlombaan berikutnya" Ujar kepala sekolah



"Baik pak"



"Saya yakin kamu tidak akan mengecewakan nama sekolah" Ia hanya mengangguk



"Kalo begitu saya permisi dulu" Ujarnya pamit saat baru keluar dari ruang sekolah ia melihat gadis yang sudah lama memikat hatinya.




"Sana!" Teriaknya


"Hai tzuyu,kamu habis ngapain di ruang kepala sekolah?" Tanya sana


"Ada urusan tadi"


"Habis sekolah nonton yuk,mau gak?" Ajak tzuyu karena sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama



"Tentu saja aku mau" Ujarnya girang


















Sepulang sekolah mereka pergi ke bioskop untuk menonton film banyak pasang mata yang melihat mereka,mereka yakin jika orang-orang menganggap mereka adalah sahabat namun nyatanya mereka adalah sepasang kekasih yang baru saja pacaran 4 bulan yang lalu.



Mereka bertemu di taman sekolah dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.Tidak susah bagi tzuyu untuk mendekati sana karena setelah 2 bulan dekat mereka akhirnya pacaran.



"Film tadi seru ya"


"Iya itukan film kesukaan kamu"


"Kok kamu kayak gak suka gitu sih!" Ujar sana saat melihat ekspresi tzuyu seperti yang bosan dengan film tadi


"Enggak kok ay,film tadi seru"


"Tzuyu jangan kencang-kencang bilang itunya kamu mau orang-orang curiga" Ucap sana membekap mulutnya



"Iya maaf hehehe,eh iya minggu depan ulang tahun kamu yang ke-18 mau hadiah apa?" Tanya tzuyu


"Mau pesawat" Jawab sana asal


"Siap kapten!" Ujarnya percayalah jika sana minta itu pasti akan tzuyu berikan karena ia adalah anak orang kaya.


"Bercanda aku mau kamu selalu ada dis samping aku"



"Sana..." Sana menatap tzuyu dengan lekat



"Kamu adalah cinta pertamaku"


"I know,kamu juga cinta pertamaku dan aku sangat berterimakasih karena kamu selalu berusaha bikin aku bahagia" Tzuyu langsung memeluk sana dengan erat


"Tetaplah seperti ini dan jangan berubah...."


"Love You Sa.."




Flashback off..









Oek oek oek



Ia langsung terbangun saat bayinya menangis ia pun menimang agar minju tertidur kembali


"Tidur ya sayang lihat ini sudah jam 2 pagi" sesekali ia menyanyikan sebuah lagu agar minju tertidur



Berat baginya di usia muda menghadapi semua ini menjadi seorang ibu muda membuatnya sempat depresi,untung ada tzuyu meski mereka seumuran tapi sikap tzuyu sangatlah dewasa ia selalu memperhatikannya hingga sana terhindar dari baby blues.



Sana yang dulunya adalah seorang anak tunggal mau apapun pasti akan di berikan,meski ia bukan dari keluarga kaya tapi ia sangat di manja oleh kedua orangtuanya.Hingga semuanya berubah kala bayi kecilnya hadir.



"Kamu adalah sebuah anugrah tapi kamu hadir disaat yang tidak tepat sayang..."Lirihnya


Tzuyu terbangun saat merasakan orang disampingnya tidak ada


"Kenapa belum tidur hmm?" Ujarnya dengan memeluk sana dari belakang



"Apa aku membangunkanmu?maaf minju tidak mau tidur jika tidak aku gendong" Tzuyu langsung membawa minju ke pangkuannya



"Tzu-"


"Tidurlah aku tau kamu pasti lelah"


"Tapi kamu pasti lebih lelah apalagi besok kamu kerja,sini biar aku aja" Ia tau jika tzuyu lebih lelah darinya


"Biar aku aja aku tau kamu lelah seharian ngurus minju dan rumah udah ya tidur" Bujuknya



"Baiklah aku tidur dulu sebentar,baby sama mama dulu ya sayang"


Ia pun membawa minju ke dekat jendela sesekali melihat bayi kecilnya.



"Kamu tau?meski kamu datang disaat kami masih sangat muda tapi aku akan berusaha menjadi orang tua yang baik untukmu,meski mentalku belum siap tapi aku akan berusaha membahagiakanmu sayang" Setelah berucap lantas ia pun menidurkan minju di antara ia dan juga sana.




Ia masih membuka matanya waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi ia terus memandangi wajah damai sana wajah yang selalu menghiasi hari-hari indahnya.


"Maaf ya,aku malah bikin kamu seperti ini,seharusnya sekarang kita merayakan kelulusan kita..."



Ia teringat saat siang tadi melewati sekolahnya dulu ia melihat teman-temannya yang sedang merayakan hari kelulusan,ia begitu ingin merasakannya dan lagi ia melihat kedua orangtuanya,tzuyu merindukan mereka meski mereka sudah tidak menganggapnya sebagai anaknya lagi.















Pagi tiba ia sudah terbangun dari tidurnya ini sudah jadi rutinitasnya sehari-hari menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.



Entah kenapa ia memikirkan impiannya,impian untuk menjadi dokter muda dan terkenal namun semuanya tidak akan tercapai mengingat hal yang terjadi padanya.

"Ya ampun sana!" Teriak tzuyu saat melihat sup yang hampir tumpah dengan cepat ia langsung mematikan kompor

"Kamu kenapa?kok gak sadar itu sup udah mau tumpah!"

"Maaf" Hanya kalimat itu yang keluar dari mulutnya


"Kenapa hmm?ada yang ganggu pikiran kamu?" Tanya tzuyu namun sana terdiam dan langsung memeluknya


"Ceritain aja.."


"Kita hadapi sama-sama ya tzu..." Ujarnya dengan mengeratkan pelukannya


"Tentu sayang.." Lirihnya


"Kamu gak akan ninggalin akukan?" Tanya sana yang membuat tzuyu kebingungan


"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Aku cuma takut jika tiba-tiba kamu ninggalin aku sama minju..."


"Gak akan sana,aku gak akan ninggalin kalian aku janji" Setelah mengatakan itu ia lantas mengecup bibir sana dengan lembut


"Aku mencintaimu..."






===================





Jan lupa vote ya😘

Young Parents [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang