twelve

568 50 5
                                    



***

Flashback on








Seorang pria paruh baya tengah duduk di balkon kamarnya




Sudah lama sejak hari itu dimana ia mengusir anak semata wayangnya





Apakah ia merindukannya?




Tentu saja,siapa yang tidak rindu pada anak satu-satunya dan harapannya








Hingga ia teringat dengan wanita yang sempat datang ke rumahnya beberapa saat lalu








"Jihyo?ah..iya jihyo aku harus minta bantuannya"




















Tok tok





"Ck!siapa sih pagi-pagi gini"







Dengan langkah yang terasa berat ia melangkah untuk membuka pintu kamarnya





"Ada apa bi?"





"Itu non ada yang ingin bertemu"





"Siapa?"






"Saya tidak tau non"








Jihyo pun langsung turun ke bawah ia terkaget saat melihat siapa yang datang





Waw..calon mertuaku datang ada apa ini - batin jihyo







"Tuan chou?ada apa pagi-pagi begini datang ke rumah saya?"





"Kamu..jihyokan?"




"Iya"





"Baiklah saya butuh bantuan anda" jihyo menaikkan alisnya bingung









"Bantuan..apa?"





"Tolong bawa tzuyu kembali pada saya" pintanya







"Apa hadiah yang akan saya dapatkan jika tzuyu berhasil saya bawa tuan?" Ujar jihyo memancing






Tuan chou tersenyum





"Saya akan berikan tzuyu untukmu"






Jihyo ternganga ia benar-benar tak percaya dengan apa yang ia dengar sungguh keberuntungan baginya






"Baiklah,saya akan membawa putri anda kembali"





















"Apa?"






"Tzuyu...jangan cuek-cuek dong"





"Lo mau apa hyo?gue sibuk kerjaan gue banyak sekarang" Ia sungguh malas meladeni manusia satu ini




"Bokap lo minta lo untuk balik lagi ke rumah?" Ujarnya





"Hah?a-apa?" Ia loading








"Tzuyu,tuan chou minta kamu kembali ke rumah" ujarnya memperjelas






"Kapan?kenapa?"









"Ya bagaimana pun kamu adalah anak satu-satunya dan pasti mereka membutuhkan penerus,jika kamu kembali ke rumah semua yang kamu mau akan mudah untuk di dapatkan" Ujar jihyo







Young Parents [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang